More Than Words - Bab 291 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya (1)

Grisellin Song yang telah lama berseteru dengan William Han mendengar suara dari luar, dia lalu mengalihkan pandangannya kearah pintu. Ketika dia bertatapan dengan Michael Han, dia memegang erat garpunya sambil menarik pandangannya. Dia lalu memakan buahnya tanpa berkata-kata.

Michael Han masuk sambil membawa seikat bunga dan beberapa kantong makanan bergizi ditangannya. Dia melihat Grisellin Song di dalam. Dia terkejut, lalu sambil menelan ludah menyapa, “Paman… Tante…”

Michael Han kembali menatap Grisellin Song. Dia memeluk bunganya lalu berhenti sejenak dan berkata, “Grisellin, kamu juga ada disini rupanya.”

William Han mendengar sapaan Michael Han tanpa berkata-kata.

Selena Xia berdiri untuk menerima bunga dan cendera mata dari Michael Han. Dia lalu mempersilakannya duduk.

Grisellin Song bersikap seolah dia tidak mendengar sapaan Michael Han barusan. Dia tidak mengalihkan pandangannya dari piring buah. Dia hanya terus memakan apa yang ada di piringnya.

“Paman, apa kamu sudah merasa baikan?”

William Han mengangguk, “Hm.” jawabnya singkat.

“Bagaimana dengan Tante? Kudengar Tante demam. Apa sudah mendingan?”

“Aku sudah mendingan.” Selena Xia mengambil garpu buah dan memberikannya pada Michael Han, “Apa kamu ingin makan buah?”

Michael Han mengambil garpu itu sambil berterimakasih. Dia langsung mengambil semangka.

Sambil mengunyah semangkanya, dia melihat Grisellin Song yang duduk diseberangnya. Gadis itu menundukkan kepala sambil memakan buahnya dengan tenang.

Hanya saja, dia juga memakan buah kiwi yang tidak dia sukai.

Michael Han memutar piring buahnya dan mengarahkan bagian yang penuh dengan nanas kearah Grisellin Song.

“Bagaimana keadaan kantor akhir-akhir ini?”

Michael Han dengan sigap menjawab pertanyaan William Han.

William Han dan Michael Han pun sibuk membicarakan urusan kantor.

Selena Xia bersandar di sofa dan mendengarkan percakapan mereka sambil menahan kantuk, sedangkan Grisellin Song menggerakkan garpu buahnya diatas meja dengan bosan.

Setengah jam kemudian kedua orang itu selesai membicarakan urusan kantor.

Michael Han mendapati William Han tidak lagi menanyainya. Dia lalu mengalihkan pandangannya kearah Griseliin Song lagi. Dia mendapati Grisellin Song sama sekali tidak menyentuh bagian piring buah yang dia sodorkan tadi.

Dia mengerutkan dahinya lalu bertanya, “Grisellin, mengapa kamu tidak makan buahnya?”

Ketika dia mendengarkan pertanyaan itu, dia lalu membuang garpu ke tempat sampah di sampingnya lalu menatap Selena Xia, “Selena, hari sudah petang. Aku masih ada pertemuan mala mini. Aku pamit dulu.”

“Aku akan mengantarmu.” Selena Xia pun berjalan keluar dengan Grisellin Song sambil bergandengan tangan.

Selena Xia mengantar Grisellin Song sampai pintu lift. Setelah Grisellin Song masuk ke dalam lift, barulah dia berbalik badan dan berjalan kembali ke ruang rawat inapnya.

Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Michael Han muncul dihadapannya.

“Tante, aku pamit juga.” Michael Han berlari kearah lift sebelum Selena Xia sempat menjawabnya.

Setelah keluar dari lift, Michael Han melihat sekitar. Dia lalu mengejar Grisellin Song yang sedang berjalan kearah mobilnya.

Ketika Grisellin Song membuka pintu mobilnya, Michael Han memanggilnya, “Grisellin!”

Grisellin Song terkejut lalu menoleh kebelakang. Dia lalu berkata dengan tidak sabaran, “Apa?”

Michael Han yang biasa diperlakukan kasar oleh Grisellin Song hanya menatapnya dari atas ke bawah, lalu berkata, “Apa kamu sedang datang bulan?”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu