More Than Words - Bab 194 Akhir-akhir Ini Cukup Banyak Flu (2)

Selesai berbicara, Selena pun melarikan diri dari dalam kamar.

Ia berjalan dua langkah, lalu pergelangannya ditahan oleh William.

Tubuhnya mematung, ia menoleh bertatap pandang dengan William.

Tatapan William terlihat seperti nyala api, menatapi Selena, ia menatap sebentar lalu bibir cantiknya bergerak: "Akhir-akhir ini bagaimana keadaanmu?"

A?

Selena terjekut dengan pertanyaan William.

Setelah beberapa saat, ia menjawab: "Cukup baik."

Lagi-lagi William menatapi Selena tanpa berbicara.

Selena kebingungan: "......" Apa maksud reaksinya? Haruskah ia bilang tidak baik, akankah ia senang?

Suasana di dalam kamar sunyi, William mengeluarkan suara dan memecah keheningan: "Benar baik-baik saja?"

"Iya......" Selena benar-benar bingung, sama sekali tidak tahu apa maksud William, ia pun menjelaskan dengan detail keadaannya: "Aku benar baik-baik saja, kemarin malam aku tidur sekitar pukul 12 malam, tidur hingga sekarang terbangun, hampir tertidur selama 13 jam! Manalagi tidur ini terasa nyenyak, sama sekali tidak bermimpi ......"

Kata terakhir yang dia ucapkan belum selesai terucap, William lagi-lagi membuka suara: "Adakah yang kamu ingin katakan padaku?"

Yang ingin dikatakan padanya ......

Selena menggelengkan kepala: "Tidak ada kok."

Bersamaan dengan jawabannya, ia merasakan genggaman pria itu di tangannya semakin erat.

Selena yang kesakitan, mengerutkan alisnya, ia ingin melepaskan diri darinya, tapi William malah menggenggam tangannya semakin erat, Selena menghela napas, lalu memutar matanya, membuka suara: "O o, ada, ada yang ingin kukatakan padamu ......"

Seiring dengan perkataannya, raut wajah William sedikit berubah, bahkan genggaman di pergelangan tangannya cukup melonggar.

Ia menggoyangkan ponsel di tangan satunya lagi di hadapan William: "Yaitu ...... Apakah kamu sudah makan siang? Aku berencana memesan makanan, apakah kamu mau pesan juga ......"

William menunggu sejenak, melihat tidak ada kata-kata lagi dari Selena, barulah ia bertanya: "Tidak ada lagi?"

"Tidak ......" Selena yang hanya menjawab satu kata, takut tangannya terputus digenggam oleh William, ia bergegas mengganti jawabannya: "...... adikku, aku masih ingin bertanya ......"

Selena bersyukur responnya cukup cepat, tapi juga sedang memeras otak, tiba-tiba ia merasa minggu lalu hampir setiap hari William menanyakan apa yang ingin ia makan untuk makan malam, lalu Selena pun mengira yang dimaksud oleh William adalah ini, di dalam hati ia berpikir jika pria ini ingin makan maka bicaralah, mengapa harus berputar-putar, sambil langsung membuka suara: "Menanyakanmu ...... apa yang ingin kamu makan malam ini?"

Raut wajah William semakin gelap, ia melihat mata Selena yang tampa kebingungan, William berkata dengan dingin, seperti sedang menahan sesuatu: "Selain ini semua, tidak ada lagi yang ingin kamu katakan padaku?"

"Atau, apakah ada yang butuh bantuanku?"

Bantu, bantuan? Mana ia berani, ia begitu dingin pada Selena, Selena tidak ingin menganggunya ......

Selena menatap William sejenak, lalu tiba-tiba menggelengkan kepalanya: "Tidak ada......"

Kalimat selanjutnya, belum sempat Selena ucapkan William menariknya lembut, seperti tidak ingin tahu apa yang akan diucapkan Selena, ia pun menundukkan kepalanya dan mencumbu bibir Selena.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu