More Than Words - Bab 546 Menukar Nyawa (2)

…

Setelah Hervina dibawa pergi oleh polisi, tidak lama kemudian, Freddy menerima berita itu. Freddy yang sibuk dengan urusan Hervina sepanjang malam, tidak pulang ke rumah sampai siang hari berikutnya.

Begitu dia memasuki rumah, Fenny berdiri dan menyambutnya: "Direktur Freddy, bagaimana? Sudah bertemu dengan nona besar?"

Freddy menggelengkan kepalanya dengan ekspresi melankolis, "Aku tidak bertemu dengannya. Anggota keluarga Han ikut campur dalam masalah ini. Aku bertanya kepada koneksi yang tak terhitung jumlahnya. Jangan bilang bertemu dengan Hervina, aku bahkan tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang."

Mendengar ini, Fenny segera mencubit dirinya secara diam-diam. Dengan rasa sakit ini, matanya dengan cepat mengeluarkan air mata: "Maaf, Direktur Freddy, itu semua salahku. Aku yang tidak bisa melihat nona besar dengan baik, Direktur Freddy berkata untuk apa aku membelikan baju untuk nona besar, aku seharusnya menyimpannya..."

Fenny semakin menyalahkan dirinya, air matanya semakin deras: "Saat aku jelas-jelas melihatnya bunuh diri, seharusnya aku tahu suasana hatinya sedang tidak stabil. Direktur Freddy, semua salahku, semua ini benar-benar salahku... Maafkan aku Direktur Freddy, aku yang melukai Nona Hervina..."

"Oke sudah sudah, jangan menangis, jangan salahkan dirimu, tidak ada yang akan berpikir Hervina akan sangat ekstrem dan akan bunuh diri menggunakan pisau..." Freddy yang sudah pergi ke sana ke mari, menggosok alisnya dengan lelah, dan duduk di sofa.

Fenny bergegas maju, berdiri di belakangnya, terisak, dan membantunya memijat bahu dan lehernya: "Situasinya serius sekarang?"

"Sulit dikatakan, percobaan pembunuhan, jika keluarga Han lambat untuk melepaskannya, maka Hervnia akan memiliki kemungkinan di penjara..."Freddy mengulurkan tangannya, mengelus kepalanya yang pusing lalu menggosok alisnya, "Nyonya besar keluarga Han sangat marah tentang welcoming party itu , dan sekarang ada hal seperti itu lagi, aku takut bahkan jika aku akan memohon, sulit untuk menjalin hubungan lagi..."

"Lalu kita harus bagaimana? Apakah akan membuat Nona Hervina masuk penjara? Direktur Freddy, tidak, Nona Hervina masih muda, sekali masuk penjara, kehidupannya akan benar-benar hancur, dan juga... Mana bisa Nona Hervina mengalami kepahitan masuk penjara, ini sama saja dengan membunuh Nona Hervina!" Fenny berkata, dan dia mulai menangis lagi. Dia bahkan sengaja membiarkan air matanya menetes di leher Freddy.

Freddy mengulurkan tangannya dan menepuk punggung tangannya: "Apa yang kamu bicarakan ini, tentu saja aku sudah tahu semuanya...Aku seperti ini, bukannya sedang kalut juga memikirkannya?"

Fenny memegang tangan tua Freddy yang kasar, dan menahan mual di hatinya, lalu dia tersentak dan berkata: "Direktur Freddy, aku punya ide..."

"Ide? Ide apa, bicaralah." Freddy langsung bersemangat.

"Tapi... Namun, cara ini tidak baik...Aku takut Direktur akan marah saat aku mengucapkannya."Fenny pura-pura bahagia padahal seperti ingin meludah.

"Tidak, cepat katakan saja."

Setelah mendengar ini, Fenny berkata: "Direktur Freddy, Direktur pasti tidak berharap Nona Hervina masuk penjara kan? Satu-satunya cara untuk menghindari penjara ini adalah membuat Nona memiliki sakit mental... Aku tahu Direktur tidak akan bisa menerima ini, tetapi coba pikir, dengan seperti ini Nona besar akan pergi dan tinggal di rumah sakit jiwa untuk beberapa waktu. Kita bisa mengontrol waktu, bisa pulih dalam waktu tiga bulan, bisa juga dua bulan, bahkan satu bulan...Lebih baik daripada di penjara, bukan? Dan juga... Pada jamuan Banyan Tree Award, Nona Besar membuat lelucon besar. Jika memiliki riwayat penyakit mental, jadi bisa melewatinya, tanpa membuat Direktur malu juga...Ketika masalah itu reda, Nona Besar kembali dari rumah sakit jiwa, lalu berikan kompensasi untuknya, semuanya selesai..."