More Than Words - Bab 212 Tidak menjualnya (2)

...

Jack He mengendarai mobil, setelah mengantar tamu sampai tempat tujuan, baru menerima telepon dari Lucy Chen.

"Bos, Nona Xia mengatakan bahwa dia tidak menjual. Dia juga mengatakan bahwa aku menggunakan dua nomor yang berbeda dan meneleponnya secara bergilir untuk membeli rumahnya, tetapi sebenarnya aku hanya memiliki satu nomor ..."

Setelah mendengarkan kata-kata Lucy Chen, Jack He membuka jendela, menyalakan rokok, dan menghela nafas lega. Lalu berkata, "Lucy Chen, apakah kamu bodoh? Ini tandanya ada orang lain yang ingin membeli rumah gadis itu, aku tidak peduli kamu menggunakan cara apa, kamu harus mendapatkan rumah itu, kalau tidak....”

Jack He tidak melanjutkan kata katanya, tetapi tatapan matanya sangat tajam.

Pada saat ini, ia seperti berubah menjadi orang lain, arwah membunuh, seperti seseorang yang haus akan darah.

Lucy Chen, yang berbicara di ujung telepon, berkata dengan jelas, "Bos, aku tahu."

Setelah terdiam beberapa saat, Lucy Chen berkata lagi, "Bos, bolehkah aku langsung membuka harga kepada Nona Xia, atau membunuhnya langsung, dan kemudian mengambil rumahnya untuk Anda."

"Tidak," kata Jack He tanpa berpikir, "Kamu bisa langsung membuka harga, tetapi kamu tidak boleh membunuh gadis itu.”

...

Selena Xia melihat bahwa telepon itu akhirnya tidak berdering lagi, dan perasaannya menjadi lebih baik, kemudian selesai menggunakan perawatan kulitnya, naik ke tempat tidur untuk tidur.

Begitu dia menutup matanya, teleponnya berdering.

Itu adalah pesan teks dari nomor telepon kedua: " 20 juta, untuk membeli rumahmu, bagaimana?"

Selena Xia awalnya membeli villa ini dengan harga terendah dalam sejarah. Itu hanya 5 juta, dan 20 juta adalah empat kali lipat dari harga, tapi ... Selena Xia masih menolak pihak lain: "Tidak."

Pesan itu baru saja berhasil dikirim, dan nomor telepon pertama juga mengiriminya pesan teks: "30 juta, dalam hitungan menit akan sampai di rek kamu, bagaimana?"

Kenapa gaya kalimat ini begitu akrab?

Selena Xia memiringkan kepalanya dan berpikir, keingat sebelumnya black card William Han ada di dalam tasnya dan terdapat sebuah kertas yang tertulis: tidak ada kata sandi, Unlimited, William Han.

Uh ... bagaimana dia bisa begitu tidak dewasa, hanya melihat pesan dan memikirkannya?

Selena Xia mengemut bibirnya. Setelah beberapa saat, dia membalas: "Apakah kamu pikir kamu menambah 10 juta, aku akan berkompromi?"

Setelah membalas pesan itu, Selena Xia langsung screenshot dan menutup nomor telepon tersebut dan kemudian post di moment Wechat: “bertemu dengan orang bodoh, menggunakan dua nomor yang berbeda, dan terus menerus mengirim pesan menyuruh aku menjual rumahku.”

...

Di mobil pengasuh, menurut perintah William Han, Asisten Pribadi Zhang harus mengirim pesan kepada Selena Xia dan setelah mendapatkan balasan langsung beri tahunya.

Melihat balasan, Asisten Pribadi Zhang langsung terkejut: "Tambah 10 juta lagi untuk nyonya? Itu jadinya 20 juta. Kapan kita membuka harga 20 juta untuk Nyonya? Atau jangan jangan ada yang ingin membeli rumah nyonya?”

Kata-kata ini keluar dari mulut Asisten Pribadi Zhang, pandangan mata William Han menjadi lebih tajam, dia tanpa ragu-ragu dan memutuskan: "Terus menaikkan harga sampai dia setuju."

Setelah menjawab kata-kata Asisten Pribadi Zhang, William Han melihat moment Selena Xia di Wechat Asisten Pribadi Zhang.

Setelah mendapatkan ponsel Asisten Pribadi Zhang, melihat postingan Selena Xia dan melihat dua kata "orang bodoh", dia merasa sebel.

Setelah berjuang selama sekitar satu menit, William Han masih menggunakan WeChat Asisten Pribadi Zhang untuk melike postingannya.