More Than Words - Bab 490 Kamu Berani Bertaruh Denganku? (2)

“Pesta klub” seperti yang dikatakan Selena adalah pertemuan selebriti terkenal dunia, bersamaan adalah gambaran kekayaan, ada banyak konglomerat yang berusaha sekuat tenaga ingin masuk ke dalam klub, dengan tidak berlebihan dikatakan, ada orang yang ingin masuk klub dan menjadikannya sebagai impiannya.

Peraturan klub itu begitu ketat, member terbanyaknya tidak akan melebihi 100 orang, dengan kata lain, jika ada orang baru yang ingin ikut, maka harus menunggu seseorang lainnya tersingkirkan dari klub, ketika ada posisi kosong barulah bisa mendaftar, lalu melalui beberapa tes ketat, setelah semuanya sesuai standar, baru bisa masuk, dan setelah masuk, masih ada tes per tahun, yang berarti, setelah memenuhi standar tahun ini, baru bisa menjadi member klub.

Tapi, mengatakan “Pesta klub,” yang paling membuat Selena terkejut bukan berapa standar untuk bisa bergabung dalam klub, bukan juga seberapa tinggi pendidikan, tapi lingkar dada dan lingkar pinggang, panjang kaki lah yang menjadi standar.

Selena merasa, orang yang membuat standar ini, pasti adalah orang berhidung belang …… Oh, bukan, berdasarkan rumor yang membuat klub ini adalah seorang wanita anggun, jadi ia pasti adalah wanita hidung belang!

Tapi, yang kali ini harus disampaikan adalah, orang yang disebut Selena sebagai hidung belan g…… sampai saat ini tidak terlihat, tidak ada yang tahu wujud sebenarnya.

Menghadapi pertanyaan Selena, Hervina tetap tidak berbicara.

Pesta klub …… Tentu ia tahu, ini adalah impiannya, itulah mengapa beberapa tahun ini ia rajin membuat dirinya berkembang, tujuannya adalah untuk menjadi member klub suatu hari nanti.

Ia sama sekali tidak terpikirkan, wanita kecil ini, ternyata bisa menyampaikan lomba di pesta klub.

Jika ia menolak, maka bukan berarti ia takut pada Selena? Jika ia tidak menolak …… pesta klub, orang yang bisa menunjukkan karyanya di sana, semuanya adalah setara kelas dunia.

Selena menunggu dengan sabar, melihat Hervina tidak menjawab, ia pun berkata: “Ada apa? Nona Hervina apakah takut?”

Hervina yang ragu di dalam hatinya, mendengar kata-kata Selena ini, langsung memasang muka dingin dan berkata: “Siapa bilang aku takut?!”

“Baiklah, jika Nona Hervina tidak takut, maka aku menganggap Nona menyanggupi tantanganku ……” Sambil berbicara, Selena tersenyum pada yang lainnya: “Kurasa yang lain tidak keberatan bukan?”

Semuanya menggeleng.

Tentu tidak keberatan, istri Direktur, jelas-jelas bisa memiliki jalan yang lebih baik, tapi malah memilih bertanding di pesta klub dengan Nona Hervina, siapa yang keberatan?

Rapat ini tadinya adalah untuk mengangkat Hervina sebagai desainer utama, alhasil Selena datang di tengah-tengah, menganti akhir dari cerita, maka rapat pun terpaksa selesai, semuanya berpisah, kembali ke pekerjaan masing-masing.

Dengan cepat, hanya tersisa Selena dan William berdua di ruang rapat.

Selena memandang William yang sedari tadi menutupi wajahnya dengan map, tidak kuasa mengerutkan alisnya, ia melihat dokumen dengan begitu dekat, apakah tidak takut matanya sakit?

Selena pun mengulurkan tangannya, menoel map yang dipengang tinggi-tinggi oleh William, alhasil ia belum mengatakan apapun, William pun sudah berbicara: “Aku belum bertem denganmu.”