More Than Words - Bab 40 Mengambil uang sewa (2)

Nomor telepon ...

Raut wajah William Han tidak banyak berubah, tapi sorot matanya menjadi muram.

Wanita paruh baya itu tidak memperhatikan sorot matanya, melihat dia tidak mengatakan apa-apa, wanita paruh baya itu mengira dia tidak mau membantu, jadi dia kembali berkata: "Tuan, hal ini berkaitan dengan kehidupan seumur hidup gadis itu, biarpun gadis itu tidak memiliki hubungan dengan anda, tetapi bagaimana pun juga anda merupakan penyewa rumah, anda juga pasti tidak akan tega melihat masa muda gadis itu sia-sia begitu saja kan? "

Saat ini, tidak hanya sorot mata William Han yang berubah menjadi dingin, bahkan wajahnya terlihat sangat tidak senang.

"Tuan, sepertinya kita akan sampai ke tempat parkir di bawah tanah. Aku harus mengantar anak ke sekolah, apakah anda ..."

Sebelum wanita paruh baya itu menyelesaikan ucapannya, pintu lift terbuka dan William Han mengangkat kakinya dan langsung berjalan keluar.

"Tuan ..." Wanita paruh baya itu berteriak kepada William Han dengan tidak putus asa, melihat tidak ada tanda-tanda dia akan berhenti, wanita paruh baya itu menatap punggungnya, dan tidak bisa menahan diri untuk bergumam: "Pria ini benar-benar berhati dingin, hanya nomor telepon saja tidak mau dia berikan..."

Wanita paruh baya itu baru saja selesai berbicara, William Han yang sudah pergi, kembali dan, membacakan serangkaian nomor kepadanya.

Wanita paruh baya itu membeku, setelah menyadari apa yang sedang dikatakannya, wanita paruh baya itu bergegas mengeluarkan ponselnya dan mencatat nomor itu.

Pada saat dia mendongak dan hendak mengatakan "terima kasih," William Han sudah pergi jauh.

...

Melalui jendela mobil sepintas Asisten Zhang dapat melihat wajah William Han yang tidak senang.

Ini ... siapa yang membuatnya marah pagi-pagi begini?

Asisten Zhang merasa ketakutan, tanpa sadar dia mematikan lagu "bakar kaloriku" yang mengalun di dalam mobil, dia turun dari mobil, dan dengan sangat amat patuh dia membuka pintu mobil belakang.

Dalam perjalanan ke perusahaan, ponsel William Han berdering tiga kali, lalu belasan pesan masuk kedalam ponselnya.

Asisten Zhang yang dari tadi diam diam mengamati William Han, menyadari seiring dengan pesan yang masuk raut wajah William Han semakin menakutkan.

Ketika mobil berhenti di tempat parkir bawah tanah perusahaan, aura William Han yang dingin bahkan sudah dapat membekukan seluruh gedung.

Karena rapat pagi sudah hampir di mulai, Asisten Zhang mengikuti William Han, freezer yang berbentuk manusia, berjalan menuju ruang rapat.

Ruang rapat yang semulanya terlihat lumayan berisik dari luar pintu langsung menjadi hening karena kehadiran William Han di ruang rapat.

Asisten Zhang diam-diam membalas tatapan mata semua orang yang bertanya apa yang terjadi pada William Han, dengan tatapan "Jangan tanya aku, aku juga sangat penasaran", sambil merentangkan tangannya.

Mungkin dikarenakan semua orang takut mereka tidak sengaja mencari masalah sendiri. Selama rapat semua orang berbicara dengan hati-hati.

Tapi Asisten Zhang menyadari William Han, yang tidak pernah tidak fokus dalam rapat, malah tidak fokus selama rapat berjalan.

Bahkan setelah rapat berakhir, dialah yang mengingatkan William Han, sehingga William Han baru kembali fokus, dan berkata "Oh", lalu dia berkata "bubar" dan pergi meninggalkan ruang rapat.

Setelah kembali ke Kantor General Manager, dan setelah Asisten Zhang selesai menyusun jadwal hari ini, dia mengetuk pintu dan masuk ke kantor William

Dia mengetuknya beberapa kali tapi tidak ada yang membuka pintu, jadi Asisten Zhang mengambil keputusan sendiri membuka pintu dan masuk ke dalam.

Ketika dia semakin dekat, dia baru menyadari William Han, yang sedang duduk di meja kerjanya, bukan sedang melihat dokumen dan sibuk dengan pekerjaannya, tetapi dia sedang membaca pesan di dalam ponselnya.

Asisten Zhang menggunakan kemampuan penglihatannya yang 5.2 dapat dengan jelas melihat isi pesan itu.

"Pria ini bermarga Yang. Proffesor Yang adalah orang Tiongkok yang kembali ke Tiongkok setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, Dia mengambil dua gelar PhD di Amerika Serikat. Dia baru saja kembali ke Tiongkok tahun ini. Dia memiliki rumah dan mobil di Beijing. Gaji bulanannya diatas seratus juta, selain umurnya sedikit tua, dia tidak memiliki kekurangan lain."

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu