More Than Words - Bab 799 hidup hanya mencintai seorang, mati hanya pengikut (1)

Kata-kata pujian yang enak didengar dan retorika itu, hanya tersangkut di tenggorokan Carlos Lin: “ Ketua, kamu memuji aku, apakah bisa mati? “

“tidak bisa mati, tapi bisa tidak tidur nyenyak.”

Carlos Lin melihat harinya pecah berkeping-keping: “ Ketua, kamu tunggu saja, cepat lambat aku akan menemukan pasangan perempuan, juga akan pasangan laki-laki!”

Selena Xia hanya mengatakan “ Oh “, lalu dengan intonasi Panjang berkata: “ kalau begitu kamu semangatlah, semoga kamu cepat menemukan pasangan wanita, juga cepat menemukan pasangan pria~”

Selena Xia secara khusus menekankan kata “pasangan laki-laki”, tapi yang sampai di telinga Carlos Lin, dia merasa Selena Xia sedang menyindir diri sendiri juga tidak menemukan, lalu dia dengan kokoh mengatakan “ ketua, kamu tinggal lihat”, lalu dengan nyali besar langsung mematikan telepon Selena Xia.

Huh, dengan wajahnya yang begini, bagaimana mungkin dia tidak dapat menemukan pasangan wanita atau pria, ketua masih tekan pasangan pria, oh~~~Ohhhhhhh~~~~~~

Berpikir, Carlos Lin meninjakkan pedal gas, lalu mengendarai kedalam kota, Ketika melalui stasiun tol di dalam kota, Carlos Lin tiba-tiba berkata “ Sial”, sampai mengejutkan petugas di portal sampai mukanya aneh melihat kearah dia.

Carlos Lin tidak memperhatikan pandangan mata sang petugas, tenggelam dalam pikirannya sendiri, lalu lanjut berbicara: “ aku ingin mencari pasangan Pria…..”

petugas yang mengambil kertas Bon dan uang kembalian, pandangan mata yang tertuju ke Carlos Lin semakin aneh.

Carlos Lin mengambil uangnya, tidak mempedulikan petugasnya, lalu mulai menginjak pedal gas,” aku seorang tuan besar, mengapa harus mencari pasangan laki-laki?! Sial, dijebak lagi sama ketua!”

……..

Fenny yang tinggal di pemukiman, didalam rumah yang buruk, mandi dengan serius, lalu memakan semangkuk mi, lalu jatuh tertidur diatas Kasur.

Fenny sekali tidur perlu 12 jam lamanya baru dapat sadar, setelah dia mencuci, memberikan bos tempat tinggalnya sedikit makanan, lalu duduk didepan jendela termenung memikirkan hari-hari berikutnya akan seperti apa.

Setelah 1 jam obat, Fenny memperhatikan sebrang jendelanya adalah rumah makan pemukiman, rumah makan tersebut tepat bersebrangan dengan kaca kamarnya, lelaki bertopi yang duduk, lelaki tersebut memegang pensil seperti sedang menggambarkan sesuatu.

Meskipun ditutup kaca lantai dua, namun pria tersebut seperti memperhatikan pandangan mata dia, memalingkan kepalanya untuk melihat.

Empat mata saling bertemu, Fenny sekali lihat merasa lelaki itu dari posturnya dipenuhi dengan jiwa senni yang tebal.

Petang hari, saat Fenny sedang makan di restoran, sekali lagi berpapasan dengan lelaki itu, dia melihatnya masuk, lalu tersenyum kepadanya.

Fenny menahan dengan senyum balik, lalu membawa semangkuk mi instant, di rumah makan itu bebas mencari tempat duduk , dan mulai mengisi perutnya.

Setelah selesai makan mi, didalam rumah makan sudah tidaka da orang, hanya ada lelaki yang tadi siang duduk di tempatnya, memegang pensil, mulai menggambar diatas selembar kertas.

Ketika Fenny berdiri untuk pergi, lelaki itu juga berdiri, membawa gelas air dan menuang air panas.

Rumah makan sangat kecil, hanya ada 1 jalan untuk keluar, Ketika Fenny melewati meja lelaki tersebut, matanya sekilas melihat keatas meja dia, ingin melihat apa yang sedang dia gambar, hasil yang dilihatnya, menarik perhatian dia, selembar kertas oret-oretan itu, adalah coretan desain yang sangat indah, desain itu bukan yang paling penting, yang paling penting adalah yang dibawah coretan desainnya, tertulis jelas sebuah tulisan dalam bahasa inggris.....