Cinta Setelah Menikah - Bab 260 Malam Ini Tinggal Disini (1)

Darimana Baim Su tahu apa yang terjadi diantara mereka, dia pun menggelengkan kepala.

Ayah Mu pun pasrah, dia tidak bertanya lagi, lalu berjalan masuk ke ruangan.

Setelah Tifanny Wen masuk kedalam ruangan, dia termangu menyadari bahwa tidak ada satu orang pun di ruangan itu. Saat dia menengokkan kepala ke belakang, dia melihat Yansen Mu berjalan mendekatinya, tidak selang berapa lama kemudian melihat ayah Mu dan Baim Su berjalan mendekat.

Tifanny Wen: ......................

“Ayah................”

Tifanny Wen seolah sadarkan diri mengingat sesuatu, dia melihat ke arah ayah Mu, dia tersedak dibuatnya.

Tidak.......................tidak mungkin.................

“Iya.” jawab ayah Mu, setelah melambaikan tangan pada Tifanny Wen, dia berkata: “Sudah lapar ya?”

Ekspresi wajahnya terlihat tenang, bahkan tidak terlihat memberikan respon yang lainnya.

Saat Tifanny Wen baru ingin menjawab pertanyaannya, tiba-tiba dia melihat di luar ada 2 orang yang akan berjalan masuk kedalam ruangan ini. Sekalinya melihat, dia langsung bingung.

“Ini adalah paman keduamu.” ayah Mu melihat ke arah Tifanny Wen lagi, memperkenalkan: “Ini adalah Nona Gu dari keluarga Gu, kamu sudah mengenalnya.”

“Kedua.............paman kedua?” Tifanny Wen seolah berteriak juga terkejut.

“Iya.” Samuel Mu segera menjawab.

Tifanny Wen seketika itu juga melihat ke arah Nara Gu, ekspresi wajahnya sedikit bengong.

Dia? kenapa dia ada disini?

Tangan Gu terluka, tetapi dia terlihat tidak peduli dengan itu, juga tidak mengatakan ingin pergi ke rumah sakit dengan sikap manja dan sebagainya. Dia tersenyum sama seperti sebelumnya, lalu dia duduk di sebelah Samuel Mu.

Makan malam pun dimulai, meskipun Tifanny Wen bisa dikatakan tidak begitu sungkan, tetapi sebenarnya dia sangat berhati-hati sambil menerka sikap ayah Mu.

Nara Gu adalah tamu ayah? dia? tidak mungkin dia tidak menyukainya karena ini kan?

Ayah Mu adalah orang yang disiplin. Saat makanpun dia tidak mengatakan satu kata pun, Tifanny Wen tidak bisa menebak suasana hatinya. Terlebih lagi, sikap dia ini tidak terlalu banyak bertanya, sebenarnya dia juga tidak begitu berlebihan memikirkan sikap mertuanya terhadap dirinya, dia hanya makan sambil menundukkan kepala, didalam hatinya diam-diam marah terhadap Yansen Mu.

Tidak selang berapa lama kemudian, Tifanny Wen melihat Yansen Mu sudah meletakkan sumpitnya.

Saat itu juga Nara Gu meletakkan sumpitnya.

“Paman tertua, paman kedua, kalian pelan-pelan saja makannya. Hari sudah malam, aku selesai makan langsung pulang. Sampai jumpa lain kali.”

Ucap Nara Gu.

“Itu................, kamu tidak mengendarai mobil kesini. Kalau tidak, sebaiknya malam ini kamu tinggal disini saja. Pulau Nanqiong ini sangat kacau, tidak baik jika seorang wanita berjalan sendiri pada tengah malam.” ucap Samuel Mu saat ini.

Samuel Mu membawa Nara Gu kesini dengan mengendarai mobilnya. Tentu saja Nara Gu tidak mengendarai mobil sendiri.

Tentu saja, berdasarkan identitas dirinya, dia menelepon ke siapapun juga pasti akan ada orang yang datang menjemputnya.

Tetapi dia datang kesini sebagai tamu, secara logikanya, bagaimana mungkin menyuruh dia memanggil orang untuk menjemputnya?

Lagipula, bagaimana mungkin menyuruh Nona Gu ini mengendarai mobil sendiri? setelah Nara Gu memerankan film《Five Musts》, Nara Gu pun termasuk seorang publik figur, sehingga dia tidak nyaman bepergian sendiri, setiap malam di pulau Nanqiong yang keamanan sosialnya sangat kacau ini sering terjadi pemerkosaan seorang wanita, jika dilihat dari penampilan fisiknya ini, maka dia akan benar-benar tidak aman................tentu saja, ini karena Samuel Mu tidak mempertimbangkan kemampuan bela diri Nara Gu.

“Tidak masalah, aku malam ini masih ada urusan yang harus diselesaikan, aku harus pulang.” ucap Nara Gu.

“Kalau tidak, kamu tunggu paman, paman akan mengantarmu.” ucap Samuel Mu.

“Paman makan saja dulu. Aku sedikit terburu-buru, tidak masalah jika aku memanggil taksi.” ucap Nara Gu.

“Yansen, antar Nona Gu.” Saat ini, ayah Mu langsung angkat bicara.

Dia melihat ke arah Nara Gu, setelah mempertimbangkan hal ini, tiba-tiba dia melihat ke arah Yansen Mu, lalu mengatakan kalimat itu.

Meskipun beberapa orang ini adalah orang yang memiliki kedudukan yang terpandang, tetapi kali ini orang yang datang kesini semuanya adalah keluarga, tentu saja harus sedikit rendah diri, apalagi tidak membawa seorang asisten di sampingnya. Dan saat ini Yansen Mu juga sudah selesai makan, seharusnya dia sudah senggang, maka wajar saja jika dia bisa mengantar Nara Gu.

Yansen Mu terkejut.

Nara Gu saat ini tidak sungkan menolak, dia malah terdiam.

“Baiklah.” Yansen Mu menyanggupinya dengan sangat cepat.

Yansen Mu berdiri, tiba-tiba langsung berjalan keluar.

Tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa saat Yansen Mu mengatakan kata “Baiklah” ini, sisa pandangan matanya itu melihat ke arah Tifanny Wen. Tetapi, Tifanny Wen masih terus makan seperti sebelumnya, gerakannya ini tidak berhenti sedikitpun, juga tidak menengadahkan kepala.

Seolah perkataan barusan ini, baginya tidak ada bedanya dengan tidak mendengarnya.

Yansen Mu mengatakan akan mengantar Nara Gu dengan tatapan mata yang tajam, tetapi langkah kalinya lebih cepat dibandingkan dengan Nara Gu, terlihat lebih jauh beberapa langkah.

Baim Su yang melihat di sampingnya ini, menundukkan kepala, dia makan terdiam sambil menggigil.

Barusan.................suasana didalam ruangan ini benar-benar dingin!

“Ayah, Baim, aku juga sudah selesai makan.”

Tidak selang berapa lama kemudian, Tifanny Wen pun berkata sambil meletakkan sumpitnya.

“Iya.” ayah Mu menganggukkan kepala sambil menjawabnya.

Tifanny Wen masih belum keluar, dia masih duduk di tempatnya, hingga setelah ayah Mu selesai makan, barulah dia seolah ingin mengatakan sesuatu. Tetapi ayah Mu malah berbicara lebih dulu, berkata: “Apa masih terbiasa kuliah disini?”

Tifanny Wen: .......................

Dia seolah tersedak dibuatnya.

Kuliah?

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu