Cinta Setelah Menikah - Bab 235 Febby? Tifanny Wen? (1)

Yansen Mu dengan sangat cepat langsung melihat, “Wanita pemikat” itu sudah selesai mengetik satu paragraf kalimat di keyboard handphone-nya.

“Apakah begitu tertarik untuk berbincang?”

Tetapi, wanita itu tidak segera mengirim pesannya.

Setelah dia mengetik satu paragraf kalimat itu, tidak selang berapa lama, dia tiba-tiba menghapus kalimat itu. Entah apakah mungkin dia merasa kalimat itu tidak pantas, sehingga dia ingin menggantinya dengan kalimat lain.

Misalnya, dia saat ini mengetik sebuah kata lain: “Aku.................”

Setelah mengetik kata aku, wanita itu tidak melanjutkan kalimatnya.

Sangat terlihat jelas, dia sedang memikirkan bagaimana merangkai kalimatnya.

Kemudian Yansen Mu melihat wanita itu sudah mengetik beberapa kata. Setiap kali selesai mengetik, dia langsung segera menghapusnya. Dia berulang kali melakukan hal itu, pada akhirnya dia pun tidak mengirimkan satu pesan pun.

Yansen Mu termangu sejenak, dia merasa aneh.

Bukan penipu, berarti dia murni hanya ingin berbincang denganku? ^#$$

Berhubungan di internet?

Saat Yansen Mu memikirkan kata itu, dia sontak teringat kondisi jaman sekarang, banyak pria atau wanita kesepian yang suka menggunakan aplikasi sosial untuk menjalin hubungan pertemanan dan sebagainya melalui internet.

Termasuk orang ini juga?

Jika begitu, tentu saja Yansen Mu malas menghiraukannya, dia juga tidak perlu membalas pesannya.

Lalu, Yansen Mu segera berencana memutuskan untuk mengakhiri tindakannya, tidak menghiraukan wanita itu. Siapa sangka, saat ini tiba-tiba layar komputernya menampilkan gambar yang lain, wanita itu keluar dari beranda instagramnya, lalu melihat beranda utama handphone-nya.

Sangat terlihat jelas, setelah wanita itu mengetik kalimat selama beberapa lama, hingga pada akhirnya tidak bisa memikirkan isi pesan yang akan dikirimkan padanya. Kemudian, wanita itu memutuskan untuk tidak mengirim pesan pada Yansen Mu.

Hanya saja, beranda utama layar handphone wanita itu kelihatannya...............kenapa begitu familiar?

Fanny?

Saat Yansen Mu melihat layar komputernya menampilkan beranda utama layar handphone wanita itu, sudut bibirnya sontak langsung mencibir, setelah merasa sedikit kesal sejenak, sudut bibirnya tiba-tiba menyiratkan senyuman.

Dengan sangat cepat, dia mematikan komputernya. Lalu dia mengambil handphone dan membuka instagram.

Kemudian, dia termangu saat melihat beranda akun instagram miliknya yang bernama “Mu!!”.

Yansen Mu mengambil handphone miliknya sendiri, lalu menelepon Aji.

“Halo, Tuan.”

“Handphone yang kamu berikan padaku 3 hari yang lalu, itu bukan handphone baru? apa kamu pernah menggunakannya?” tanya Yansen Mu.

“Tuan, waktu anda terburu-buru membutuhkan alamat IP handphone yang berbeda, aku langsung mengambilnya sembarangan dari tempatku. Aku waktu itu sudah mengatakan bahwa handphone itu bukan handphone baru, lalu menyuruh Tuan untuk menungguku mengambil handphone yang baru, tetapi Tuan mengatakan kalau itu terlalu merepotkan, kemudian menanyakan handphone lama yang selalu aku bawa tetapi tidak pernah digunakan itu.”

Aji menjawab dengan perasaan kesal.

Apa yang terjadi pada Tuan Mu? tiba-tiba menelepon hanya untuk membahas handphone itu bukan handphone baru. Sudah jelas bahwa waktu itu dia sendiri yang tidak ingin repot dan terburu-buru membutuhkan handphone lain, sehingga dia sembarangan mengambil handphone lama miliknya.

“Kamu bermain instagram?” pada akhirnya Yansen Mu tiba-tiba menanyakan hal ini.

“Hah?”

“Kenapa mengambil nama ‘Mu!!’ sebagai nama instagram”? intonasi bicara Yansen Mu tiba-tiba sinis.

Aji: ......................

“Tuan, dulu anda menyuruhku mendaftarkan akun instagram untukmu. Akun itu adalah akun instagram yang aku daftarkan untukmu.” jawab Aji dengan perasaan kesal.

Yansen Mu baru teringat masalah ini, lalu bertanya: “Apa aku menyuruhmu mengikuti akun instagram Emi juga? apa aku menyuruhmu menelusuri akun instagram dia?”

Dia tidak mengikuti, juga tidak menelusurinya. Kalau begitu, mungkin hal itu dilakukan oleh pemilik handphone yang dulu.

“Hah? Tuan, anda menyuruhku menyelidiki data Emi, jadi aku sekaligus menyelidiki instagram dia............” Aji menjelaskan: “Tuan, kenapa?”

“Tidak kenapa-napa. Aku sedang bosan, ingin pergi ke tempat pelatihan untuk melakukan tugas. Sekarang langsung pergi melapor.”

Intonasi bicara Yansen Mu tidak terlalu bagus.

“Hah? tempat pelatihan? Tuan hari ini terluka, bukankah anda seharusnya beristirahat? anda ingin pergi ke tempat pelatihan?”

“Bukan aku yang pergi. Kamu sendiri yang pergi.” ucap Yansen Mu.

Aji: .....................

Tugasnya adalah mengikuti Tuan Mu dimana dia berada. Jika Tuannya ini istirahat, maka dia juga seharusnya istirahat.

“Tuan, anda masih memberiku banyak masalah lainnya.”

“Bukankah kamu masih memiliki waktu luang untuk bermain instagram?”

Pada akhirnya, Aji mendengar Yansen Mu mengatakan kalimat itu dengan intonasi bicara yang aneh, kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Aji: ...........................

Setelah Yansen Mu memutuskan sambungan telepon. Dia kembali melihat instagram, lalu berencana untuk segera batal mengikuti instagram Emi. Tetapi dia berpikir, jika dirinya tiba-tiba melakukan hal seperti itu, maka itu sangat terlihat disengaja. Fanny waspada hingga memunculkan rasa curiga padanya.

Dia selalu mengerti kenapa suasana hati Fanny terlihat begitu aneh.

Apa karena Fanny melihat handphone miliknya itu?

“Halo, konsultasi hubungan.”

Yansen Mu pun tidak menjelaskan hal ini pada Tifanny Wen. Tiba-tiba dia tersenyum sambil membalas pesan pribadi dari Tifanny Wen.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu