Cinta Setelah Menikah - Bab 232 Diam-Diam Melihat Handphone Miliknya? (1)

Kalau begini, maka nantinya akan menyusahkan Tifanny Wen karena semua orang mengira Tifanny Wen menyanyikan lagu plagiat.”

Intonasi bicara Gina Si yang tegang ini menyiratkan rasa sangat bersalah.

“Katakan dengan jelas.”

“Setelah ibuku tahu jika sisa uang di kartu bank miliknya ini lebih enam ratus juta, dia merasa aneh dengan adanya uang itu, kebetulan kemarin ada seorang pria yang mencariku ke rumah, dia mengatakan kepada ibuku untuk memberitahuku mempersiapkan barang-barangku untuk pindah ke tempat tinggal panglima mereka sebagai penerjemah pribadinya. Kemudian...............ibuku berpikir sembarangan. Dia mengira uang ini adalah uang haram yang aku peroleh dari perbuatanku yang tidak baik dengan seorang pria. Dia pun tidak ingin menggunakan uang ini. Kemarin orang bawahan Queenie Si datang satu kali ke rumahku, dia mengatakan kepada ibuku bahwa mereka ingin membeli laguku dengan uang.

Ibuku kekurangan uang, tapi dia tidak ingin menggunakan uang enam ratus juta yang dia pikir itu adalah uang ‘haram’, lagipula dia mengira aku ingin menggunakan rencana yang kotor untuk masuk ke dunia tarik suara, sehingga................saat Queenie Si datang ke rumah dan bertanya pada ibuku, dia langsung menggeledah kamarku dan memberikan lagu《Putri Raja》kepada Queenie Si. Hari ini ibuku memarahiku, mau menjelaskan bagaimana juga dia tidak ingin mendengar penjelasanku.”

“Seorang pria? kenapa ada seorang pria datang ke rumahmu dan mengatakan ingin menjadikan kamu sebagai penerjemah pribadinya? panglima apa?” Tifanny Wen mengerutkan alis, tiba-tiba dia menangkap perkataan Gina Si mengenai hal ini.

“Ini..................” Gina Si terkejut, setelah dia mempertimbangkannya, dia pun langsung menjelaskan, “Febby, sebenarnya waktu itu...............”

Gina Si menjelaskan kejadian waktu itu secara singkat dan jelas.

Dia sekarang berani menceritakan rahasia pribadinya ini, tentu saja karena kepercayaan dia terhadap Tifanny Wen sudah mencapai ke tahap yang pasti.

Tifanny Wen: .........................

Setelah mendengar ceritanya, Tifanny Wen tidak memberikan respon selama beberapa saat.

Biarpun biasanya selalu tenang, Tifanny Wen juga tidak memiliki cara untuk menghapus berita ini dalam waktu yang singkat. Meskipun Tifanny Wen tahu bahwa Gina Si tidak begitu peduli dengan masalah dirinya yang sudah kehilangan keperawanannya, Tifanny Wen juga sepertinya tidak merasakan perasaan kelam apapun. Tetapi..................jika melukai seorang panglima kelompok elang hitam, maka ini adalah sebuah masalah yang aneh!

“Febby, bagaimana ini, aku merasa Queenie Si mungkin akan membuat sebuah karangan dari lagu 《Putri Raja》.” ucap Gina Si.

Tifanny Wen malah terdiam.

Dia seolah sedang merenungkan sesuatu.

Sambungan telepon pun masih tetap berlanjut, tetapi mereka berdua tidak mengatakan apapun.

Hingga selang beberapa saat, barulah Gina Si mendengar Tifanny Wen bertanya padanya, “Kamu, apa kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik?”

Gina Si terkejut.

“Bersiap masuk kedalam dunia tarik suara yang sesungguhnya!” ucap Tifanny Wen.

Awalnya, setelah dia merilis album Gina Si, dia ingin melihat tingkat penjualan album Gina Si terlebih dahulu, barulah dia memperkenalkan Gina Si.

Hanya saja, saat ini dia khawatir, dia hanya takut dan tidak ingin membocorkan identitas Gina Si, tetapi Queenie Si pasti tidak akan membuat dirinya tetap bisa merahasiakan identitas Gina Si.

Dirinya sementara ini tidak ingin menampakkan Gina Si di depan umum, tetapi Queenie Si tidak bisa membiarkannya. Jika dia ingin membocorkannya, maka itu hanyalah hal kecil baginya.

Tifanny Wen merasa, mungkin popularitas Gina Si akan meningkat dengan sangat cepat hingga menduduki berita terpopuler untuk kedua kalinya.

Dengan begini, maka laksanakan saja!

Bukankah dirinya juga pada awalnya memang pernah berjuang di tengah kondisi sulit seperti ini?

Terlebih lagi, masalah plagiat, Tifanny Wen bahkan tidak merasa Queenie Si bisa terus membalikkan kebenaran ini.

“Febby, ini...............apakah bisa sekarang?”

“Bisa! gunakan suara nyanyianmu untuk memberitahu semua orang bahwa kamu lebih berbakat dibandingkan dia.”

“Tetapi, masalah plagiat..............”

“Jika kamu bisa menahan masa sulit ini untuk sementara waktu, maka percayalah padaku, dia tidak akan lama merasa bangga.” jari tangan Tifanny Wen tiba-tiba mengetuk meja, dia menyipitkan kedua matanya, matanya memancarkan sedikit cahya, wajahnya seperti tidak terlihat merasa khawatir dengan pendapat publik.

“Baiklah! aku tidak takut, aku hanya takut menyusahkan artis terkenal seperti Tifanny Wen.” ucap Gina Si.

“Tidak perlu khawatir.”

.......................

Setelah sambungan teleponnya berakhir, Tifanny Wen kembali menelepon Wilson Xu.

“Halo, Fanny...............”

“Bantu aku hubungi beberapa dokter terkenal yang tersumpah di negara ini.” ucap Tifanny Wen.

“Hah?” Wilson Xu saat ini mengira dirinya salah dengar.

Dokter tersumpah?

Untuk apa mencari dokter tersumpah?

“Setelah menghubungi dokter itu, bayar dia dengan harga tinggi dan suruh dia memeriksa luka Queenie Si!”

Bibir tipis Tifanny Wen perlahan-lahan membuka, intonasi bicaranya perlahan-lahan tenang.

Foto wajah Queenie Si yang terluka itu sudah tersebar di instagram.

Dia hanya ingin melihat bagaimana hasil pemeriksaan dari dokter tersumpah ini, apakah hasil wajah seseorang yang ditampar sebanyak 10 kali dan memiliki jeda waktu sekitar 40 menit ini akan sama dengan foto wajah Queenie Si.

Wilson Xu menyetujuinya. Sambungan telepon pun terputus, Tifanny Wen tiba-tiba mencibirkan bibir, dia berceloteh sendiri, “Queenie Si, apa kamu pikir para netizen ini semuanya bodoh? aku menamparmu sebanyak 10 kali, kamu bahkan tidak membalas dan hanya membiarkan aku menamparmu?”

Para netizen tidak tahu jika dia memiliki kontrol diri saat menamparnya!

Tifanny Wen pun menerima panggilan telepon lagi.

“Halo, kak. Bagaimana, apakah identitasku ini berguna? oh ya kak, kenapa kamu bisa memukul seorang wanita murahan di pulau Nanqiong? hari ini aku melihat komentar di instagram, aku merasa sangat kesal.”Lawan bicaranya di telepon ini adalah Febby Wen yang sebenarnya.

“Hah! pusing!” Tifanny Wen berkata: “Dunia entertainment benar-benar sulit untuk dilalui.”

“Huft...............tidak masalah, apalagi kamu sudah terbiasa menjalani hari dengan penuh kesulitan.” ucap Febby Wen.

Tifanny Wen merasa marah hingga ingin membunuh adik perempuannya ini.

Tetapi dia juga tahu bahwa Febby Wen hanya berkata seperti itu di bibirnya saja, didalam hatinya pasti mengkhawatirkannya.

Dia juga malas bercekcok dengan adiknya ini, dia pun langsung mengatakan topik utama dari perbincangannya: “Merilis album lagu, apa kamu mengerti?”

“Ini?” Febby Wen termangu sejenak, “Aku sedikit mengerti.”

“Bantu kakakmu ini untuk mengaturnya sebentar, siapkan rencana untuk merilis album.” Tifanny Wen berkata: “Mengenai materialnya, aku akan segera membereskannya dan mengirimnya ke email kamu.”

“Hah? apa? kak? yang kamu maksud adalah”

“Gina Si!”

.........................................

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu