More Than Words - Bab 924 Jangan Sentuh Ponselku (2)

Thalia Lu menghentikan langkah dia masuk ke dalam rumah dengan refleks, lalu berdiri sebentar di depan pintu, dia kembali ke depan pintu utama dan melihat ke kotak pos buangan kecil itu.

Dia menatap kotak pos kecil itu, setelah ragu beberapa lama, akhirnya dia juga melangkahkan kakinya ke sana.

Di luar kotak pos kecil tergantung sebuah gembok yang berkarat, setelah Thalia Lu mengambil gembok itu, dia membuka tutup besi kotak pos kecil yang tua, di dalamnya langsung terlihat ada sebuah kantong plastik putih.

Thalia Lu menatap kantong plastik itu dan mengecap bibir, lalu mengamati sekitarnya, melihat di sekitar tidak ada orang, dia langsung mengulurkan tangan dan mengambil kantong plastik itu, lalu menutup tutupan besi kotak pos kecil dan kembali ke Kediaman Han.

Setelah masuk ke dalam lagi, Ibu Zhang sudah tidak ada di ruang tamu, tinggal Nyonya Besar Han yang duduk di sofa dan menonton televisi, Thalia Lu sambil mengganti alas kaki, sambil memanggil: “Nenek.”

“Thalia sudah pulang ya.” Nyonya Besar Han tersenyum dan melihat ke arah Thalia Lu, mungkin karena besok malam William Han akan membawa Cherly Xia datang dan makan, terlihat kegembiraan di wajah Nyonya Besar Han yang tidak bisa ditutupi: “Cepat cuci tangan sana, makan malam sudah disiapkan, sekalian panggil Michael turun untuk makan.”

“Baiklah, Nenek.” Setelah Thalia Lu membalas kata-kata Nyonya Besar Lu dengan lembut, dia langsung naik ke atas.

Setelah masuk ke kamar, Thalia Lu meletakkan tasnya, lalu mengeluarkan kantong plastik putih itu dari dalam kantongnya, kantong plastik itu dibungkus dengan ketat, Thalia Lu membuka beberapa lapis baru terlihat di dalamnya ada botol kecil yang dibilang orang tidak dikenal itu yang menelepon dia tadi malam.

Dia membuka tutup botol dan melihat bubuk putih yang tidak berwarna dan tidak berbau di dalamnya.

Di saat ini, pintu kamar tiba-tiba dibuka, kepala Michael Han yang memakai baju rumahan berwarna merah muda menoleh ke dalam: “Ibu, ayo makan.”

Thalia Lu terkejut sampai tangannya gemetar, bubuk putih itu tertumpah keluar, ada sedikit bubuk tertumpah di lantai, dia yang tidak memperhatikannya langsung menutup botol dengan cepat, lalu meyembunyikan botol kecil di lengan bajunya, “Iya, baik, aku cuci tangan dulu, nanti segera turun.”

Michael Han terlihat seperti tidak menyadari apa-apa, dia mengiyakan Thalia Lu dengan patuh, lalu balik badan dan turun ke bawah.

Thalia Lu diam-diam merasa lega, tidak berani berlamaan lagi dan langsung masuk ke kamar mandi.

Tapi dia baru masuk ke dalam kamar mandi, Michael Han diam-diam memasuki kamarnya lagi, lalu mengambil selembar tisu dan memungut bubuk yang tertumpah di lantai dengan cepat, lalu meninggalkan kamar Ibunya dengan cepat seperti tidak pernah masuk.

Saat makan malam, ponsel Thalia Lu masuk sebuah pesan, Michael Han melihat ke arah Ibunya dengan refleks, dia hanya melihat ekspresi Ibunya yang melihat pesan sedikit berubah.

Dia mengerutkan alis dan menatap ponsel Thalia Lu, memikirkan sesuatu dan melihat beberapa lama, lalu menunduk dan lanjut makan.

Hari kedua adalah hari Kamis, siang ini Michael Han ada rapat, tapi saat rapat, dia selalu tidak fokus. Setelah rapat selesai, dia kembali ke kantor dan langsung mengeluarkan tisu yang digunakan untuk memungut bubuk putih dari lantai kamar Ibunya tadi malam dari kantongnya.

Dia membuka tisu yang diremas olehnya dan menatap bubuk putih yang ada di dalamnya sebentar, akhirnya juga mengambil ponsel dan menelepon Warren Xie.

-

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu