More Than Words - Bab 193 Akhir-akhir Ini Cukup Banyak Flu (1)

Sambil bernyanyi, Selena pun membuka pintu mobil, melihat seseorang yang tidak tahu kapan datangnya, ia terkejut, hingga handuknya terjatuh.

Ia menatapi orang di hadapannya, wajahnya terkejut dahulu, barulah ia tersadar.

Wil, William ...... Dia, bukankah ia dinas luar? Bukankah ia bilang ia akan kembali hari Jumat?"

Selena mengira dirinya berhalusinasi, ia mengedipkan matanya sekuat tenaga, melihat orang di hadapannya masih di tempat memandanginya, barulah ia tersadar, benar-benar William.

Selena melihat William tidak mengatakan apapun padanya sambil mengangkat handuk, berinisiatif bertanya; "Bagaimana kamu datang?"

William tidak berbicara, menatapinya, terlihat dingin tapi tidak dingin, dibilang normal juga tidak, terlihat aneh sehingga Selena tidak mengerti keadaan ini.

Selena merasa dirinya tidak berbusana dengan pantas, ia menunjuk ruang ganti di sebelahnya, seperti berkata "Aku pergi berganti baju dulu", lalu melihat William tidak bereaksi apapun, lalu Selena pun masuk ke kamar ganti, menutup pintu, lalu mengambil sebuah gaun dan memakainya.

Ia keluar dari kamar ganti, Selena langsung melihat lagi William.

Ia masih berdiri di tempat, jangan bilang berubah posisi, bahkan raut wajahnya masih sama seperti tadi.

Jika itu adalah novel bela diri, Selena sudah mengira William sedang diperintah ......

Selena bergumul di dalam hatinya, ia berjalan ke meja riasnya, mulai mengeringkan rambutnya.

Ketika sedang mengeringkan rambutnya hingga setengah, tidak sengaja Selena melihat William yang seperti patung, masih tidak bergerak di tempat asalnya.

Tapi tatapannya, malah mengikuti Selena, dari pintu kamar mandi, berpindah ke meja rias.

William terus menatapinya, apakah ada masalah dengan diri Selena?

Selena tidak kuasa melihat ke arah kaca di meja riasnya, ia melihat wajah yang putih seperti salju, menimbulkan keraguan.

Meski Selena tidak berdandan, namun ia tidak begitu berbeda dengan dirinya ketika berdandan untuk bekerja ......

William menatapi Selena membuatnya canggung, ia pun tidak tahan dan membuka suara: "Bagaimana kamu kembali lebih cepat? Bukankah Jumat baru pulang?"

William tidak meresponnya.

Selena cemberut, sama sekali tidak mengeluarkan suara lagi.

Sembari mengoleskan perawatan wajahnya, Selena sembari diam-diam memberitahu dirinya sendiri untuk tidak menganggap William dan menjadikannya udara.

Selesai mengoleskan perawatannya, tadinya Selena ingin mengambil ponselnya meringkuk di kamar dengan pancaran sinar matahari dan memesan makanan, tapi ia melihat William yang masih tidak bergerak di kamar, setelah berpikir, ia pun mengambil ponsel dan pergi ke pintu kamar.

Selena pun pergi ke ruang tengah ......

Ketika melewati tubuh William, Selena diam-diam mencuri pandang pada William.

Menyadari kantung matanya cukup gelap, raut wajahnya pucat seperti kelelahan dan tidak tidur semalaman.

Apakah ia sakit?

Langkah kaki Selena yang berjalan keluar kamar pun terhenti sejenak, akhirnya ia bertanya: "Apakah ada yang tidak nyaman denganmu?"

William mengatupkan bibirnya, masih tidak ingin berbicara, tapi ia melihat mata Selena, tatapannya berubah menjadi dalam.

William membuat Selena mundur satu langkah kecil, lalu menunjuk meja kecil di samping ranjang: "Itu ...... termometer di dalamnya, kamu ukurlah, jika ...... benar-benar tidak enak badan, teleponlah Dokter Xie, akhir-akhir ini cukup banyak flu ......"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu