More Than Words - Bab 125 Dia tidak perlu tahu namamu (1)

Kantor... Bukan, suasana di seluruh Perusahaan besar Han sangat gelap.

Pagi ini, Selena merasa lantai tempat dia bekerja sangat hening, jangankan percakapan, bahkan tidak ada suara bisikan-bisikan.

Apa yang sebenarnya terjadi, sampai semenakutkan ini?

Hanya sampai sewaktu makan siang di kantin, Selena baru tidak tahan dan bertanya kepada rekan kerja yang satu bagian dengannya.

Rekan kerjanya bingung, sama dengannya, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Selesai makan siang, ketika kembali ke kantornya, Selena kebetulan bertemu dengan beberapa atasan di bagian desain yang sedang menuju ke lantai paling atas dengan ekspresi panik.

Selena merasa semakin kesal, setelah duduk di kursinya, dia mengirimkan pesan ke Michael Han: "Tuan muda, apakah ada masalah di perusahaan?"

Tidak tahu Michael Han sedang sibuk apa, tidak seperti biasanya membalasnya dengan cepat.

Selena bermain keyboardnya sejenak, melihat tidak ada balasan dari Michael, dia pun mulai bekerja.

Sore ini, suasana di seluruh perusahaan sangat tidak bagus, ketika Selena ke toilet, mendengar ada orang yang berkata dengan suara kecil bahwa seluruh pemegang saham Perusahaan besar Han sudah datang, bajkan bagian keamanan juga sudah datang.

Ada masalah apa, tidak hanya menyebabkan kedatangan seluruh pemegang saham, bahkan bagian keamanan juga mulai bergerak?

Selena semakin penasaran, dia memegang ponselnya, lagi-lagi mengirimkan pesan kepada Michael Han, melihat Michael sekian lama tidak mempedulikannya, dia pun teringat dengan Fenny yang berada di kantor direktur, namun hanya perlu waktu 3 detik, Selena sudah membatalkan rencana bertanya kepada Fenny.

Akhirnya ketika sudah hampir pulang kerja, Selena teringat dia sudah memiliki Wechat Asisten pribadi Zhang, dia pun mengirimkan pesan kepadanya: "Asisten pribadi Zhang, ada apa dengan perusahaan?"

Asisten pribadi tidak mempedulikannya seperti Michael Han.

Selena telungkup di atas meja, mengorek meja dengan kukunya sejenak, melihat sudah hampir pulang kerja, dia pun memanggil taksi dan memutuskan pulang dan tidur.

Setelah Selena merapikan barang-barangnya, melihat taksinya sudah mendekati perusahaan, dia pun menutup komputer dan berjalan menuju lift sambil membawa tasnya.

Dia baru sampai depan lift, ponsel di sakunya pun berbunyi.

Selena mengeluarkan ponsel dan melihat layar ponsel, telepon dari kediaman keluarga Han.

Di sekelilingnya ada banyak pegawai yang sedang menunggu lift, dia takut menerima telepon terdengar oleh orang lain, dia pun mencari ruang istirahat yang kosong, kemudian menerima telepon.

Selena baru saja berkata "Halo?", dari telepon langsung terdengar suara Nenek: "Selena? Kamu sekarang sedang di perusahaan tidak?"

"Iya...." Selena menjawab, kemudian bertanya: "Ada apa, Nenek?"

"Kalau begitu apakah kamu hari ini ada melihat dengan William?"

Dia mana mungkin bisa bertemu William?

Selena terdiam sejenak, dengan jujur menjawab: "Tidak ada."

"Kamu juga tidak bertemu dia...." suara Nenek mulai terdengar sedikit panik: "Aku menghubunginya, namun dia terus tidak menerima, apa yang sebenarnya terjadi, aku juga tidak tahu, tapi aku tahu ada masalah dengan perusahaan, ditambah lagi bukan masalah kecil, Selena, kamu bantu Nenek pergi lihat-lihat dia, yah? Apakah ada masalah dengannya, kamu hubungi aku lagi nanti, kalau tidak Nenek masih mau pergi sendiri kesana....."

Nenek sudah berkata seperti ini, Selena tentu saja tidak bisa bilang, 'Aku tidak mau, nenek datang saja sendiri.'

Oleh karena itu dia berkata dengan sabar: "Baiklah, Nenek, anda jangan khawatir, aku pergi lihat dia nanti."

Setelah menutup telepon Nenek, Selena pun membatalkan panggilan taksinya, kemudian kembali ke mejanya.

Dia berpura-pura lembur, terus menanti hingga kira-kira sudah tidak ada orang di perusahaan, baru naik lift ke lantai paling atas.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu