More Than Words - Bab 120 Hehe, Hehehe (2)

...

Walaupun hari ini Sabtu, tapi jam tiga sore nanti, William sudah ada janji dengan pihak kerja sama bisnis di cafe lantai dua di four seasons hotel.

Hadley memesankan makanan delivery untuk makan siang mereka, setelah makan siang, Selena pun berbaring di atas kursi tidur dan istirahat.

William melihat dokumen bisnis, melihat waktu sudah hampir tiba, dia pun menyuruh asisten Zhang ke bawah untuk mempersiapkan mobil.

Saat membuka pintu kamar, dia pun melihat Selena yang terbaring di kursi tidur itu.

Di kamar sangat hening, selain suara angin yang keluar dari AC, sepertinya dia juga mendengar suara dengkurnya yang pelan.

Sinar matahari, kursi tidur, dan wanita yang terlelap... Suasana ini, membuat hati William luluh seketika.

Setelah mengganti jas, dia pun berjalan ke depannya.

Selena kebetulan berbaring tepat di depan keluarnya angin AC, William mengerutkan alisnya, lalu menarik selimut dari ranjang dan dipakaikan di tubuhnya.

Kerah baju tidurnya sedikit lebar, gaya baringnya juga tidak terlalu indah sehingga menunjukkan setengah bahunya, William melihat di bagian lehernya banyak bercak merah yang tidak beraturan... Itu bekas-bekas yang dibuatnya semalam.

Pandangan matanya menjadi tajam, setelah beberapa saat, dia pun melihat wajahnya.

Matanya tertuju kepadanya, setelah itu seperti mengingat sesuatu, tiba-tiba dia pun mengangkat telunjuk kanannya, menyentuh bulu matanya dan ujung hidungnya...

Gerakan-gerakan kecil ini telah mengganggu tidur Selena, Selena pun mengerutkan alisnya, memurungkan mulutnya, berkata tidak jelas, lalu bergerak mengganti gaya tidur yang lain.

Jarinya masih saja menyentuh wajahnya, mengusap wajahnya pelan, membuatnya merasa gatal...

Sepertinya Selena sangat jengkel, tapi tidak terbangun juga, tangannya menangkap jari William, lalu menoleh dan menggigitnya.

Rasa sakit itu membuat punggung William terasa kaku.

Tidak lama kemudian gigitannya menjadi ringan.

Selena menggerak-gerakkan bibirnya, tidak tahu sedang berkata apa, dia melepas tangannya, memeluk selimut dan melanjutkan tidurnya.

William melihat sedikit garis merah bekas gigitan Selena di jarinya, dia tersenyum.

Lalu berdiri, mengambil sebuah dokumen dan beranjak pergi.

Melihat William masih belum datang, asisten Zhang yang sedang di parkiran pun ingin meneleponnya, saat bersiap-siap meneleponnya, dia melihat pintu lift terbuka, William dengan ekspresi sedikit tersenyum pun berjalan keluar.

Apa yang telah dialami direktur Han selama sepuluh menit tadi, kenapa bisa tersenyum seperti itu?

Tapi sepuluh menit... bukannya waktu yang sangat singkat?

...

Setelah tidur sepanjang sore, Selena berencana melanjutkan desain yang belum diselesaikannya kemarin di kantor, tapi saat dia berdiri dan masih belum keluar dari kamar tidur, bel pintu pun berbunyi.

Selena penasaran dan berjalan ke depan pintu, melihat kamera CCTV, dia pun bergegas membuka pintu, dan berkata kepada asisten Zhang yang datang sendirian: "Lupa ambil sesuatu?"

"Bukan, nyonya, begini, direktur Han sedang rapat bisnis, tidak akan selesai dalam waktu singkat, aku memanfaatkan waktu ini untuk mencarimu."

"Mencariku?" Selena sedikit terkejut.

"Benar, nyonya, kejadian malam itu apakah memang sudah diputuskan untuk melepas orang itu? Tapi sesuai dengan prosedurnya, nyonya perlu tanda tangan, kalau sekarang nyonya ada waktu, saya temani nyonya pergi..."

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu