Cinta Setelah Menikah - Bab 240 Perasaan Menyukai (2)

Saat itu, ayahnya menjemputnya kembali dari taman kanak – kanak. Saat membuka pintu, Becker melihat gambaran yang seharusnya tidak di lihat pada anak usianya:

Di dalam kamar, ibu di ranjang, tiga pria berbaring di ranjang bersama ibu. Satu orang di depan, satu orang di belakang, masih ada satu lelaki yang masih muda, sedang menggunakan tangannya di depan dada ibu….

Pemandangan itu, sangat menjijikkan!

Saat itu, ayah sangat marah! Jatuh di depan pintu, sedangkan, Beberapa orang itu, tidak menghentikan aktivitas mereka.

Becker mengingat jelas, saat itu ekspresi ibunya sangat bahagia.

Sedangkan ayah? Saat itu tidak berhasil di selamatkan, dan meninggal!

Selanjutnya…..

Dia kabur dari Rumah. Masuk ke lingkungan yang tidak berani di dekati oleh orang biasa….

Selanjutnya…..

Dia sendiri yang mengirimkan ibunya dan Beberapa lelaki lainnya masuk ke penjara!

Karena kejadian masa kecilnya, sifat Becker, sedikit tertutup. Dia tidak suka bergaul dengan orang.

Terutama, tidak suka bergaul dengan perempuan.

Jadi, sejak dewasa, kata “perempuan”, menjadi larangannya.

Jadi…..

Perempuan! Adalah yang dia benci dan larangannya.

Karena, dia tidak ingin menjadi lelaki seperti ayahnya. Tidak ingin seperti ayahnya mati di tangan perempuan.

Tapi, sekarang?

Karena kejadian ini, dia menyukai rasa ini!

Becker mengerutkan dahinya, raut wajahnya tidak baik, dia melihat ke arah Gina Si, pandangannya menuju ke rambut panjang yang jatuh di pundaknya, lalu melihat ke bekas warna ungu yang ada di pundaknya, otaknya terbayang kejadian ibu dan Beberapa lelaki yang menjijikkan!

Becker tiba – tiba merasa sangat jijik, mengalihkan pandangannya. Tidak berbicara, tiba – tiba berjalan ke arah kamar mandi.

Tentu saja, perasaan jijik ini, dia sangat jelas, bukan karena perempuan di depannya, melainkan karena ingatan masa kecilnya.

Gina Si tidak mendapat balasan, badannya menciut, sedikit panik dan bersembunyi di bawah selimut.

Memanfaatkan waktu lelaki ini pergi ke kamar mandi, langsung membuka pintu lemari, dan mengeluarkan baju olahraga untuk menutupi badannya dengan rapat.

Lima menit kemudian, Becker keluar dari kamar mandi.

Sedangkan saat ini, pintu kamar di ketuk.

Becker tidak berbicara dengan Gina Si, berjalan ke depan pintu, dan membukanya.

“Gina Si ada di sini?”

Yang di lihat, adalah ketua Jeremy Fan bertanya.

“kak….” Becker tercengang.

Melihat ke depan, di sebelah ketua, ada Beberapa lelaki asing. Sedangkan, masih berdiri bersamaan di sebelah ketua. Anak buah Elang Hitam tidak punya keberanian seperti ini. Sedangkan, Jeremy Fan sudah mengenalnya, salah satu, adalah kakek Long dari Keluarga Long. Dan satu lagi, tuan Mu, dia pernah melihatnya.

Jeremy Fan saat ini terlihat sangat buruk, dan sangat ketakutan.

Karena, saat ini, perempuan di kamarnya adalah Gina Si!

Foto perempuan itu, dia pernah melihatnya!

“brengsek!”

Jeremy Fan menggumpalkan tangannya, lalu meninju, ke arah kepala Becker.

“apakah sayap kalian sudah mengeras? Perintah ku kalian sudah tidak mendengarnya? Siapa yang meminta kalian mengganggu perempuan ini?”

Setelah satu tinju dari Becker, masih ada satu tinju yang keras lagi.

Beberapa tinju, Becker tidak melawan, dan membuat kepalanya sedikit pusing.

Becker dapat punya posisi ini, tentu saja otaknya tidak bodoh.

Dia sudah menebak kalau ini adalah jebakan.

Hanya saja, Becker hanya terdiam. Untuk mengelak, dia tidak pandai.

Dan, terpikirkan tadi dia mendalami perasaan itu, Becker benar – benar ingin agar kakak memukulnya hingga sadar! Seks? Bagaimana dia bisa menyukainya!

Sedangkan Gina Si?

Saat ini dia sudah sangat bingung.

Apa yang terjadi sekarang?

Tuan Long? Tuan Mu?

“katakanlah, satu lagi? ada di mana?”

Saat ini, di depan pintu, suara lelaki yang berat tiba – tiba terdengar.

Saat terdengar, di kepala Becker yang masih kebingungan, tiba – tiba dihampiri sebuah pistol berwarna hitam.

Aura pembunuh, sedang menyebar di sini!

“marga Mu, kamu” Jeremy Fan terkejut, pistol di tangannya kembali di angkat.

Sedangkan, tangannya belum berhasil di angkat, di kepala Jeremy Fan, juga sudah ada sebuah pistol.

Di tangan Yansen Mu, saat ini di tangan kiri dan kanannya ada sebuah pistol, pistol itu terangkat, tangan kiri menuju belakang kepala Becker, dan kanan menuju dahi Becker……

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu