More Than Words - Bab 91 Pulang tidak? (1)

Selena sambil berjalan ke bawah, sambil berpikir dengan kepala miring, mungkin saja sudah tidak bernyawa, tidak bernyawa.... tidak mungkin.... masalah lift sebelumnya, adalah....adalah pembunuhan yang direncanakan sejak lama?

Meskipun pertemuannya dengan William sangat sedikit, tapi Selena tahu di mana ada dia, maka Asisten pribadi Zhang, namun ketika dia bertemu dengan William di koridor, William hanya sendirian.

Lift perusahaan akan selalu diperiksa setiap bulan, tapi sebagian besar diperiksa di akhir bulan, dan di pagi hari, tapi saat itu malah diperiksa di malam hari.....yang lebih kebetulan adalah Selena bekerja di Perusahaan besar Han sudah satu tahun lebih, sering lembur, tapi dari dulu tidak pernah mati lampu, namun malam itu malah mati lampu.....

Bersamaan dengan pemikiran ini melalui pikiran Selena, seluruh tubuhnya pun gemetar, tiba-tiba menghentikan langkah, berdiri di tangga dan tidak bergerak.

Semuanya ini, apakah tidak terlalu kebetulan? Ada sebuah pepatah, terjadi hal yang tidak biasa pasti ada alasannya.

Semua hal yang terjadi hari itu, kalau dipikirkan secara mendetail, banyak hal yang tidak biasa, misalnya, kenapa waktu pemeriksaan lift berubah? Dan lagi, kenapa malam itu tiba-tiba mati lampu? Dan beberapa hal ini kalau hanya terjadi satu maka tidak aneh, tapi untuk William Han, bisa mengambil nyawanya, kalau bukan karena nenek memberitahunya malam ini, bahwa William mempunyai fobia kegelapan, dia tidak akan mungkin merasa bahwa kejadian malam itu adalah sebuah percobaan pembunuhan.....

Pantas saja tadi ketika dia menceritakan kejadian malam itu kepada Nenek, wajah Nenek langsung berubah.

Takutnya saat itu juga nenek sudah tahu bahwa malam itu bukanlah kebetulan, namun adalah sebuah kecelakaan yang disengaja.

Oleh karena itu, jadi.....Nenek tadi bukan sedang menakutinya, Nenek serius, kalau malam itu Selena tidak kebetulan bertemu dengan William, William mungkin.....sudah mati?

"Ada apa?"

Sebuah suara anggun memasuki telinga Selena.

Selena terdiam, kembali sadar, dia melihat William yang tidak tahu kapan muncul di depannya.

"Kamu.... badanmu ada yang tidak enak?" William lagi-lagi berbicara, nada suaranya tetap ringan dan anggun seperti tadi.

Selena menggelengkan kepala: "Tidak...."

Selena hanya mengatakan satu kata dan berhenti, karena dia baru menyadari suaranya sangat gemetar.

Dia menghirup nafas dalam, setelah menenangkan hatinya sedikit, dia baru berpaling melihat cermin di sampingnya.

Pantas saja William bisa bertanya apakah dia tidak enak badan, tidak hanya wajahnya sangat pucat, bahkan keningnya juga berkeringat basah.

Dia tahu dia ketakutan oleh hal yang muncul di pikirannya tadi, dia terus berdiri di tempat, menunggu hatinya tenang seluruhnya, baru maju melihat ke depan, menyadari William masih tetap berdiri di depannya dan melihatnya lurus.

Selena terkejut 2 detik, bertanya: "Kamu....ada masalah lain?"

William melihat Selena dengan pandangan curiga sejenak, setelah memastikan bahwa Selena tidak apa-apa, baru berkata: "Tidak."

Selena berkata "Oh", kemudian tidak lagi bersuara.

Dia awalnya berpikir William juga tidak akan berbicara lagi, namun tanpa diduga, William lagi-lagi bersuara: "Pulang tidak?"

Selena lagi-lagi kaget, setelah melihat William sejenak, memastikan bahwa William sedang bertanya padanya, baru berkata: "Pulang."

"Kalau begitu, ayo." William sambil berkata, sambil berbalik berjalan turun ke bawah.

William sekarang.....bermaksud membawanya pulang bersama? Dulu dia tidak pernah melakukan ini....

Selena berdiri di tempat karena tidak pasti, sampai William memencet tombol lift, berpaling melihatnya, dia baru melangkah dan mengikuti William.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu