More Than Words - Bab 860 Peluk aku, kamu peluklah aku (2)

Teringat dengan luka di tubuhnya, Selena segera sadar dan ingin beranjak bangun, hanya saja dia belum bergerak, suara William dengan hawa panas mengusap samping telinganya : “Selena, peluk aku, kamu peluklah aku……”

Gerakan Selena yang awalnya ingin bangun, seketika menjadi kaku.

Ucapannya seolah-olah seperti jarum kecil yang banyak dan menusuk ke dalam hatinya dengan padat, membuat dadanya seketika terasa pengap dan diliputi rasa sakit.

Dirinya seolah-olah ditotok titik tubuhnya, bertiarap di atas dada William, bagaimanapun tidak bisa menggeser tubuhnya sama sekali.

Atau barangkali karena William tidak mendapat tanggapan, ekspresinya yang selalu datar muncul kegelisahan dan harapan.

Berhubung dia demam, bibirnya yang sedikit kering, bergerak lagi, “Selena, selena, peluk aku, peluk aku……”

Suara yang dia keluarkan sangat ringan sangat rendah, seperti takut membuat kaget orang yang dia sayang dan cintai, nada yang penuh rasa iba, layaknya seorang anak yang ingin meminta permen pada ibunya.

Hati Selena yang lemah menjadi trenyuh, tubuhnya pelan-pelan berubah menjadi sedikit lemas, tangannya yang menopang dada William sudah tidak dikendalikan dan mulai menggeser ke atas pundaknya.

Gerakan yang ragu-ragu, lamban, dia seperti tidak sabar menunggu lagi, telapak tangan yang panas, mendadak menangkap tangannya, dan menyusup ke bawah tulang belikat dan menariknya : “Selena, peluk aku, peluk aku, sebentar saja……tidak, beberapa detik saja……atau tidak sebentar saja……”

“Selena……hanya sebentar saja……”

Tanpa di duga mata Selena menjadi panas, air mata mulai mengalir keluar.

Dia tidak peduli lagi, juga tidak ingin terlalu peduli. Otak besarnya belum bereaksi, dia telah melepaskan tangan yang menariknya, menjejalkan tangan ke bawah lengannya, lalu membawa tangannya ke bagian leher William, melingkari leher William dan memeluknya dengan erat.

Pelukan dari dirinya membuat bibir William perlahan menjadi diam, alis yang mengkerut juga sudah mendingan.

Lengan William ada di belakang punggungnya, dengan sekuat tenaga memeluk dia dengan erat, setelah memastikan dirinya sudah ada dalam pelukan, dia seperti telah mendapatkan dunia ini, bibirnya tersenyum dengan rasa sangat puas.

Selena pertama kali melihat perubahan ekspresi yang seperti ini pada diri William, dia bukan tidak pernah tersenyum, tapi senyumnya di waktu dulu, senyum datar yang tertahan di bibirnya, ini seakan-akan senyum sesuka hati dari seorang anak kecil, yang baru pertama kali Selena temui.

Selena melihat dia tersenyum, hatinya menjadi sedih tanpa alasan, dirinya sadar dan ingin menggerakkan kepalanya, ingin mengalihkan garis pandangannya, tapi gerakan kecil darinya membuat senyum di wajah dia mendadak menghilang, tiba-tiba tenaga yang mendekap kedua lengannya menjadi tambah kuat.

“Aku tahu kamu masih sama seperti dulu, dan ingin pergi lagi……kamu jangan pergi……kamu tinggal sebentar lagi……aku tahu ini adalah mimpi……begitu kamu bergerak, akan menjadi hilang……kamu jangan bergerak……”

William masih dengan nada bicara yang penuh iba, kata-katanya membuat hati Selena menjadi lemah dan bingung.

Dirinya yang patuh membuat wajah William tergantung senyuman, dan mengubur wajahnya ke dalam tengkuknya, dengan sekuat tenaga menghirup aroma tubuhnya, kemudian mulai bergumam lagi : “Selena, kamu tidak tahu, aku selalu kira aku akan sendiri……tapi tidak disangka olehku, ternyata aku masih ada kamu……”

“Selena, aku sudah terombang-ambing sangat lama, kapan kamu akan kembali……membawa kembali keluargaku……”

“Selena……”

William mengigau, tidak henti-hentinya bergumam entah berapa lama, akhirnya baru terlelap dalam tidurnya.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu