More Than Words - Bab 802 Teratai putih yang mekar di puncak gunung salju (2)

Keesokan harinya ketika matahari mulai terbit, terdengar suara jeritan Fenny, ia langsung terduduk dari baringnya, ketika melihat dirinya yang tidak berpakaian, matanya memerah dan meneteskan air mata.

Suara jeritannya keras sekali, membangunkan “AllureLove” yang di samping.

“AllureLove” melihat keadaan sekitar dengan kebingungan terlebih dahulu, lalu menatap Fenny dengan tidak mengerti dan bertanya : “Kenapa?”

Fenny tidak menjawab, malah semakin menangis, tapi diam-diam dia menarik selimutnya, menunjukkan bekas di sekujur tubuhnya.

Seketika “AllureLove” mengerti : “Aku……semalam aku, sama kamu……kamu……”

Belum selesai “AllureLove” bicara, dilihatnya warna merah di ranjang dan membelalakkan mata : “Kamu, kamu pertama kali?”

Fenny langsung menangis histeris, seolah sangat tidak berdaya : “Aku harus bagaimana? Bagaimana kelak aku mencari pacar? Satu pacar pun aku tidak punya……Huhuhu, aku……aku……”

Di saat yang sama, di kota Beijing yang berjarak seratus kilometer lebih dari sana, di depan pintu ruang café lantai dua dari Four Season Hotel, Carlos yang berpakaian jas putih dan membawa sebuah laptop, langsung masuk ke dalam café tanpa mengindahkan sambutan hangat dari pelayan, kemudian matanya menyapu seluruh ruangan, lalu ia pun berjalan ke arah tepi jendela tempat Selena duduk.

“Cheryl! Cheryl!” Diluar, Carlos selalu memanggil Selena “Cheryl”, tanpa menunggu Selena menyapanya, dia langsung duduk di samping Selena, meletakkan laptop di depan mereka dan memencet tombol mengaktifkan : “Cheryl, lihat, ini benar-benar menarik sekali!”

Selena tidak menghiraukan Carlos, matanya tetap tidak berkutik dari layar ponselnya sendiri, meneruskan game “Fight the Landlord”nya.

“Sudah terbuka, sudah terbuka……cepat lihat sesuatu yang menarik……”Melihat wanita di sampingnya sama sekali tidak menghiraukannya, Carlos menoleh ke samping melihat Selena sekilas, ia melihat kartu yang harusnya bisa menang malah dibuat kalah oleh dia, Carlos pun menaikkan bola mata dan meremehkan : “Skill permainan kamu yang seperti ini sungguh buruk sekali……”

Selena mengangkat kepalanya melirik Carlos sekilas.

Carlos pun segera mengalihkan pembicaraan, menunjukkan layar laptopnya ke depan Selena : “Eh……Cheryl, lihat sini!”

Yang muncul di laptop berhasil menarik perhatian Selena.

Carlos yang sudah menonton sepuluh kali masih menemani Selena nonton lagi dengan seru, sambil menonton, dia heboh membagikan rekaman komentar : “Gila, cara ini hebat sekali, bilang terkilir langsung terkilir……”

“Wah, lagak yang pura-pura menahan diri, benar-benar seperti teratai putih yang mekar di puncak gunung salju……”

“Eh, apa kamu melihatnya, dia memasukkan obat! Memasukkan obat!”

“Masuk kamar, sudah masuk kamar!”

“……”

Gambaran selanjutnya tidak cocok untuk anak-anak, Carlos diam tersipu malu.

Diamnya Carlos, membuat Selena menoleh melihatnya, melihat dia yang sedang tidak enak hati, Selena teringat dirinya diremehkan dalam main game, ia pun mengikuti gaya bicaranya tadi : “Loh? Dada wanita ini terlalu kecil……”

“Wah, wanita ini inisiatif membuka pakaian yang seperti pakaian pemulung……”

Wajah Carlos semakin memerah, dia mengangkat tangannya menutup telinga.

Selena yang menikmati video tersebut dengan fokus, berbisik ke telinga Carlos, “Yey, kancing pertama sudah terbuka……”

Di saat ini juga, ada satu sosok bayangan hitam melewati depan mejanya……

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu