More Than Words - Bab 635 Pemerasan

itu adalah suara seorang gadis yang menangis ...

Selena Xia mengerutkan kening, dia hanya menjawab "eng" saja, suara telepon itu hanya terdengar suara tangisan , dia berkata lagi: "Maaf, kamu ...?

Tidak ada yang berbicara di telepon, suara tangisan, naik dan turun, dan terisak terus menerus.

Kerutan diwajah Selena Xia semakin dalama: "Bisakah kamu bicara lebih dulu?"

Tetapi idak ada yang berbicara di telepon itu,

Selena Xia berkata lagi: "Itu, maaf, jika kamu tidak berbicara, maka aku akan segera menutup teleponnya ..."

Setelah berbicara, Selena Xia berencana menjauhkan ponsel dari telinganya dan mematikannya. Begitu telepon menjauh dari telinganya, dia mendengar suara tangisan "Wow Wah" di telepon.

Selena Xia yang berencana meletakkan ponselnya berhenti tiba-tiba. Tiga detik kemudian, dia bertanya siapakah si penelepon: "Tiara Han?"

Telepon diam sesaat.

"Apakah itu kamu , Tiara Han?"

Setelah beberapa detik, telepon terdengar suara "ahhhh".

Ini benar-benar suara Tiara Han ... Sudah hampir jam sepuluh malam, Kenapa dia menelepon sambil menangis?

Ketika dia mengingat kembali saat dia berada di rumah orang tuanya, ketika dia bertemu Tiara Han, dia tidak sengaja melihat luka ditubuh Tiara Han yang dipukuli dan.

Hari itu dia saat dia bertanya dan menunggu sangat lama untuk dia menjawab pertanyaanya tersebut, dan dia menolak untuk mengatakan kepadanya apa yang sedang terjadi. Ketika dia pergi, dia pergi dan memberikannya nomor teleponnya dan dan dia berkata kepadanya jika dia membutuhkan bantuan, dia boleh menelponnya...

Mengingat kembali hal ini, Selena Xia tidak menunggu Tiara Han menjawab, dan kemudian dia berkata : " ada apa denganmu, Tiara Han?"

Setelah Selena Xia selesari berbicara, dia mendengar suara dari telepon TiaraHan beberapa mobil lewat.

Apakah dia sedang di jalan raya?

“Tiara Han, di mana kamu?” Setelah menanyakan ini, Selena Xia berpikir bahwa Tiara Han pasti tidak akan berbicara, jadi dia berkata lagi: “Tiara Han, nomor ponsel ku adalah akun WeChatku juga, kamu tambahkan saja nomor ponselku di akunwechatmu, dan kemudian kirimkan lokasimu saat ini, dan aku akan mencari posisimu? "

ditelepon Tiara Han, tidak berkata apa-apa hanya terdengar suara tangisan sesekali, tidak ada jawaban lain.

"Tiara Han, jika kamu setuju dengan apa yang kukatakan, tutup telepon ku dan tambahkan akun wechatku

Setelah menambah teman, Selena Xia tidak sabar untuk melihat dimana lokasi Tiara Han . Setelah Tiara Han membalas, butuh sekitar setengah menit. Selena Xia dapat mengenali lokasi Tiara Han di peta , Tiara Han berada dekat dengan rumah keluarga Han. diSebuah jalan besar di dekat rumah itu.

"Kamu tunggu saja di sana, aku akan pergi sekarang. aka akan sampai di sana sekitar 20 menit lagi."

Selena Xia mengirimi Tiara Han pesan WeChat, dan segera mengucapkan selamat tinggal pada Yasmine, dan kemudian memanggil pelayan dan membayar bill tagihan makanan. Dia menghentikan taksi dan langsung menuju ke rumah keluarga Han.

...

Steve sudah pergi, dan Selena Xia tak lama setelah itu juga pergi. Yasmine tidak ada teman untuk mengobrol , jadi dia memainkan ponselnya dengan kepala menunduk.

Dia dan Fredric Xia posisi duduknya cukuk jauh, tetapi sesekali dia bisa mendengar tawa Elly Chen, dan kadang-kadang dia memukul Fredric Xia dengan centil dan manja berkata "benci ~"

Saat kejadian seperti ini, Yasmine akan selalu melihat ke atas dan menatap Fredric Xia. Elly Chen bersandar di lengan Fredric Xia dan tertawa, atau Elly Chen akan bergantung pada tubuh Fredric XIa seolah-olah dia akan menciumnya.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu