More Than Words - Bab 574 Jika ada yang mengatakan aku mencintaimu, ingat sebutkan namaku (2)

...

Setelah William Han pergi sambil mengandeng tangan Selena Xia, orang-orang yang berkumpul di ruangan konferensi pers juga ikut bubar.

Tak lama, ruangan konferensi pers yang semulanya ramai langsung menjadi sangat sepi, selain satu orang yang berdiri di pintu ruangan konferensi pers, tidak ada orang yang tersisa.

Setelah beberapa saat, seorang wanita berjaket kulit berwarna merah datang dan dia berhenti di sebelah pria yang berdiri di pintu belakang dan berteriak, "Bos."

Jack He tidak merespon, dia berdiri diam ditempat dan tidak bergerak seperti patung.

Lucy Chen berdiri sekitar setengah meter di belakangnya, setelah menunggu beberapa saat, dia kembali berkata: "Bos, semua orang sudah bubar, ayo pergi."

Jack He akhirnya merespon, dia mengangguk, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda dia akan pergi.

Ketika Lucy Chen hendak berbicara untuk yang ketiga kalinya, Jack He menurunkan kelopak matanya sedikit lalu menggerakkan bibirnya: "Ayo pergi."

Setelah mengucapkan dua kata ini, dia berbalik dan berjalan pergi dengan cepat. Lucy Chen melihat dia yang berjalan semakin lama semakin cepat untuk beberapa saat, setelah itu Lucy berlari untuk mengejarnya.

Sampai di mobil, saat Lucy Chen menyalakan mobil, dia melihat Jack He yang duduk di kursi belakang, sedang bermain dengan cincin yang dia ambil dari brankas rumah Jack.

Ekspresi wajah Jack He tidak menunjukkan perubahan emosi sama sekali. Kacamata berbingkai emas yang berada di wajahnya semakin melembutkan wajahnya yang lembut dan elegan, tapi Lucy Chen tidak tahu kenapa dari tubuh Jack He terpancarkan kekecewaan.

Setelah ragu sebentar, akhirnya dia berkata, "Bos, apakah anda... sedang tidak senang?"

"Tidak," Jack He mendongak dan menatap Lucy Chen dengan tatapan aneh. Ketika dia melihat Lucy sedang menatap cincin yang dia pegang, dia langsung tersenyum tipis: "Oh, maksudmu ini, aku tidak merasa tidak senang karena tidak jadi memberikan cincin ini, sebaliknya, aku sangat senang, aku bisa terus menyimpan peninggalan yang ditinggalkan oleh ibuku,... Selain itu, melihat pria itu sangat melindungi gadis kecil. aku juga sangat senang, aku benar-benar senang... ada satu orang lagi yang baik terhadap gadis kecil di dunia ini, mana mungkin aku tidak senang! "

Lucy Chen menggerakkan bibirnya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi masih belum mengucapkan sepatah kata pun, dia sudah dihentikan oleh Jack He : "Antar aku pulang."

“Baik, bos.” Ketika Lucy Chen hendak menoleh untuk melihat jalan di depan, sudut matanya melihat lubang kecil di lengan Jack He yang seperti luka bakar puntung rokok: “Bos, ada apa dengan lenganmu? Terbakar oleh apa? "

Jack He yang diingatkan olehnya, melirik lengannya dengan acuh tak acuh, lalu dia berkata dengan tidak peduli: "Oh, tidak sengaja terbakar oleh puntung rokok."

“Apakah kulitmu terluka?” Kata Lucy Chen sambil melompat keluar dari dalam mobil dan berlari ke kursi belakang untuk membantu Jack He memeriksa lukanya.

Saat menggulung lengan kemejanya, Lucy Chen tidak melihat bekas terbakar oleh puntung rokok, tetapi melihat bekas luka gigitan ... ekspresi wajah Lucy Chen langsung berubah menjadi serius: “Bos, siapa yang menggigitmu? "

Ekspresi wajah Jack He juga mendadak menjadi dingin.

Melihat reaksinya, Lucy Chen langsung menjadi lesu. Dia terdiam sesaat lalu bertanya dengan suara rendah: "... Apakah Nona?"

Jack He tidak mengatakan apa-apa, tapi Lucy Chen tahu tebakannya benar: "...... Kenapa Nona tega mengigitmu separah ini ..."

“Aku tidak mengizinkanmu menjelek-jelekkan gadis kecil.” Jack He menyela kata-kata Lucy Chen dengan dingin: “Lagian itu bukan salah gadis kecil, aku yang salah ...”

Aku yang tidak membiarkan luka ini sembuh, aku yang ingin bekas gigitannya membekas ...