More Than Words - Bab 571 menutupi kecerdasan emosional yang kurang dengan kecerdasan intelektual

William Han mengenakan setelan jas hitam, aura yang dingin terpancarkan dari sekujur tubuhnya, dia melangkah maju menghampiri Selena Xia.

Rambutnya sedikit berantakan, karena tidak senang sudut bibirnya sedikit mengedut, tetapi meskipun begitu, wajahnya yang tampan masih terlihat mempesona dan menakjubkan.

Kemunculannya, menarik perhatian semua orang yang berada di lokasi. Semua awak media dan reporter tahu betapa sulitnya mewawancarai William Han. Bahkan banyak orang yang sudah lama bekerja di bidang ini, sampai sekarang hanya pernah melihat William Han lewat berita di surat kabar.

Saat ini, orangnya yang asli muncul di depan mereka, mata semua orang penuh dengan antusias. Tapi dikarenakan aura William Han yang terlalu kuat, semua wartawan dan awak media tidak berani mendekat. Satu per satu dari mereka hanya bisa diam menyaksikan kedatangan pria yang bagaikan raja ini, melewati tempat di mana mereka bisa menjangkaunya William berjalan sambil menatap gadis yang berada tepat di depannya, dia berjalan menghampiri Selena Xia .

Ketika William Han berdiri di depan Selena Xia, seluruh ruangan konferensi pers langsung menjadi sangat hening.

Sangat hening hingga bisa mendengar suara gemerisik angin yang berhembus dari pendingin ruangan.

Selena Xia tidak berbicara, dia menatap mata William Han dengan ekspresi wajah terkejut.

Kenapa.. dia tiba-tiba datang?

Thalia Lu sudah pulih dari kekagetannya, dan kata-kata yang keluar dari mulutnya sama persis dengan keheranan yang ada di dalam hati Selena Xia: "William, kenapa tiba-tiba kamu ..."

Mata William Han terus terpaku pada wajah Selena Xia , tidak menunggu Thalia Lu menyelesaikan kata-katanya, dia maju selangkah ke depan, mengenggam kepala bagian belakang gadis itu, lalu dia menunduk dan melumat bibir Selena Xia.

Kata-kata yang sedang keluar di mulut Thalia Lu tiba-tiba menghilang.

Asisten Pribadi Zhang, yang datang sedikit lebih lambat daripada William Han , masuk ke ruang konferensi pers dengan terengah-engah, belum sempat mengatur nafas, dia langsung melihat pemandangan yang membuat dirinya si jomblo yang sudah menjomblo selama puluh ribuan ini mendapatkan serangan yang dahsyat...

Sialan, sia-sia saja dia merasa takut dan cemas untuk General Manager Han di sepanjang jalan, mengingat bagaimana kejamnya dia kepada istrinya dulu, sekarang kenapa dia seakan hidup kembali. Asisten Pribadi Zhang memeras otaknya di sepanjang jalan, tapi dia tidak menemukan cara untuk menyelamatkan General Manager Han, hasilnya... dia mendapati dirinya mengkhawatirkan hal yang tidak diperlukan.

Ciuman William Han yang lembut dan hati-hati, seolah William sedang menjaga dirinya bagaikan dirinya adalah harta yang paling berharga di dunia.

Selena Xia terdiam dan dicium olehnya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia menyadari ada begitu banyak orang yang melihat mereka dan ada begitu banyak kamera yang menghadap ke arah mereka, dia bergegas memalingkan wajahnya dan menghindari bibir William Han.

Untuk menutupi rasa malunya, detik berikutnya Selena Xia mengubah topik pembicaraan: "Kenapa kamu datang ke sini?"

“Setiap hari jam lima sore, adalah waktunya kamu minum obat.” William Han mengeluarkan ponselnya lalu menyalakan layar, dan memperlihatkan waktu yang tertera di layar ponsel kepada Selena Xia: “Sudah jam lima lewat tujuh menit, pas lewat tujuh menit, Apakah ada yang lebih penting daripada tubuhmu? "

Asisten Pribadi Zhang , yang mendengar ini, hampir bertepuk tangan di tempat untuk William Han .

General Manager Han ini sedang menutupi kecerdasan emosionalnya yang kurang dengan kecerdasan intelektualnya ya... Bukankah semua orang ingin melihat Nyonya malu? Bukankah semuanya mengira Nyonya tidak disayang oleh General Manager Han? Baiklah kalau begitu, General Manager Han yang sangat sibuk mengingat waktu istrinya minum obat. Ketika melihatnya masih belum kembali, General Manager Han langsung datang menjemputnya. Bukankah itu sudah cukup untuk membuat semua orang itu merasa malu atas hal yang mereka katakan?

"Aku sudah membawa obatnya kemari, ada di dalam mobil ..." kata William Han, sambil mengandeng tangan Selena Xia , dan bersiap untuk pergi.

Hanya saja dia belum berjalan dua langkah, tiba-tiba sepertinya dia teringat dengan sesuatu, dia mengeluarkan sebuah kantung merah dari sakunya, lalu mengeluarkan sebuah kalung dari kantung itu, di kalung itu bergantungkan sebuah cincin berlian.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu