More Than Words - Bab 464 Aku ikut denganmu (2)

“Hanya kita bertiga yang mengetahui tentang obat ini, dan kemarin malam asisten pribadi Zhang membawa sebotol anggur ke ruangan kerjaku.”

Selesai mengatakan itu, nada bicara Warren Xie berubah menjadi tegas : "Direktur Han, Asisten pribadi Zhang yang mengambil obat ini."

“Apa yang akan dia lakukan dengan obat ini ? Apakah dia ingin bertarung dengan orang lain ?"

"Dalam beberapa bulan ini, aku sering melakukan uji coba pada seekor tikus putih muda, dan hasilnya terbukti dapat melancarkan kekuatan tempur yang luar biasa dalam waktu singkat, tetapi juga akan mati dengan sangat cepat. Apakah asisten pribadi Zhang ingin mati ?"

William Han mengerutkan alisnya ketika mendengar perkataan Warren Xie.

Hadley Zhang mencuri obat tes Warren Xie, lalu dia tidak menginginkan William Han ke Thailand, dan ibunya berada di Thailand. Hadley Zhang selalu jujur pada William Han, dia tidak akan menyembunyikannya tanpa alasan.

Setelah merenungkan sejenak, William Han sepertinya dapat menebak alasan Hadley Zhang melakukan semua ini. Dia mengetuk layar ponsel dengan jarinya, kemudian berkata : "Warren Xie, tolong cari tahu di mana posisi Hadley Zhang berada sekarang."

Jika tebakannya benar, maka kemungkinan orang itu yang membawa pergi ibu Hadley Zhang dan mengancam Hadley Zhang untuk mengkhianati William Han.

Hadley Zhang berada di pilihan yang sulit antara William Han dan ibu kandungnya sendiri. Dia tidak memiliki cara lain sehingga dia memilih untuk menghadapinya sendirian.

Si bodoh ini benar-benar sudah gila.

William Han sangat marah. Dia menahan keinginannya untuk menghancurkan ponsel yang ada dalam genggamannya itu dan berkata sekali lagi kepada Warren Xie : "Cari tahu secepatnya."

Setelah menutup telepon Warren Xie, William Han menoleh dan melihat Selena Xia, kemarahan yang ada di wajahnya menghilang seketika.

Selena Xia tahu bahwa setelah ini, William Han akan pergi menemui asisten pribadi Zhang, dan dia juga tahu bahwa mereka akan menghadapi bahaya yang tidak terduga. Dia menatap mata William Han sejenak, lalu berkata : "Aku ikut denganmu."

William Han tidak menjawab, dia turun dari tempat tidur pasien dan berjalan ke hadapan Selena Xia.

Raut wajah William Han membuat Selena Xia tidak dapat memahami apa yang sedang dia pikirkan. Selena Xia menatapnya dan berkata sekali lagi : "Bolehkah ?"

William Han menunduk sedikit, menatap mata Selena Xia selama beberapa detik, lalu mengangguk kepala dan mengucapkan sebuah kata "Baik."

Hanya saja ketika kata "Baik" ini keluar dari mulut William Han, dia mengangkat tangannya dan langsung memukulnya dengan keras ke leher Selena Xia hingga pingsan.

Selesai memukulnya, William Han segera mengulurkan tangannya yang lain untuk menopang tubuh Selena Xia yang jatuh pingsan.

Dia membawa Selena Xia ke tempat tidur pasien. Setelah menyelimutinya, William Han tidak segera pergi, tetapi menatap wajahnya dalam waktu yang lama hingga ponselnya berdering, lalu mengalihkan pandangannya ke layar ponsel.

Itu adalah pesan singkat dari Warren Xie. Dia melihat sejenak, lalu kembali menatap Selena Xia.

Dia mengangkat tangannya dan mengusap wajah Selena Xia beberapa kali dengan lembut, lalu menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.

William Han menciumnya keras dan panas. Dia berhenti menciumnya setelah ponselnya berdering lagi.

Bibirnya melekat pada bibir Selena Xia sejenak, lalu menciumnya sekali lagi. Setelah berciuman sejenak, dia tidak rela melepaskan bibirnya dari bibir Selena Xia, kemudian mencium alisnya dengan lembut, lalu mengangkat telepon dan meninggalkan kamar pasien.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu