More Than Words - Bab 454 Pacaran Antara Guru Dan Murid (2)

......

Asisten Pribadi Zhang tidak pergi ke toilet, melainkan pergi ke suatu tempat yang tidak ada orangnya untuk menerima ponsel yang sedang bergetar di sakunya.

Asisten Pribadi Zhang tidak bermaksud untuk buka mulut, hanya menaruh ponsel di samping telinganya.

Orang di ujung sambungan seperti mengetahui kalau saat ini Asisten Pribadi Zhang tidak ingin bicara, jadi orang itu berkata masih tetap dengan mesin perubah suara, "Tuan Zhang, sudah lewat tiga hari, apa kamu sudah memiliki jawabannya?"

Asisten Pribadi Zhang memegang ponsel, masih tetap tidak berkata apapun.

"Tuan Zhang, aku berjanji memberikanmu waktu tujuh hari, tentu akan memberikanmu tujuh hari pas. Tapi aku memeriksa dari sini, William sudah memesan tiket untuk besok malam ke Thailand ... aku meneleponmu sekarang, hanya ingin memberitahumu, Tuan Zhang, kamu memang benar-benar tidak membuatku kecewa."

Suara yang tidak enak didengar berhenti sebentar lalu berkata lagi dari ujung sambungan, "Oh iya, selain itu, aku ingin melapor pada Tuan Zhang. Yaitu ibumu sekarang sedang melakukan spa, dan juga, ibumu sepertinya sangat merindukanmu hari ini. Hari ini dia bertanya setidaknya delapan kali kepada bawahanku, kapan Hadley pulang ke Thailand dan bertemu denganku ..."

Kemudian, dari ujung sambungan terdengar tawa yang menakutkan dan sambungan terputus.

Ponsel berbunyi 'tut, tut, tut' di telinga Asisten Pribadi Zhang. Dia terus mempertahankan gaya menerima telepon itu cukup lama baru menyimpan ponselnya lagi.

Tentu saja dia mengerti monster di ujung sambungan itu. Maksud dari mengungkit ibunya karena ingin mengingatkan dan mengancam dia, kalau ibunya berada dalam genggaman orang itu.

Benar juga, waktu berlalu sangat cepat, sudah berlalu tiga hari. Jarak terhadap batas waktu, sudah semakin dekat ....

Asisten Pribadi Zhang menundukkan kepala dan melihat kakinya sendiri. Berpikir selama sesaat, dia lalu menengadahkan kepala dan memandang kota dari ketinggian.

Gedung-gedung tinggi berdiri, di bawah sinar matahari, langit biru, awan putih ... kota besar seindah ini, dia rasa ... kedepannya dia tidak akan melihatnya lagi.

Gedung yang berada di bawahnya ini, 96% waktu setelah dia berubah dewasa, dilalui di sini. Gedung ini baginya lebih familiar dari rumahnya sendiri. Hall di lantai satu pernah direnovasi dua kali, keran di toilet lantai dua selalu rusak, meja di kantor lantai tiga pernah diganti semuanya, printer di lantai empat pernah dibenarkan 8 kali, lantai lima, lantai enam, lantai tujuh, lantai delapan ... lantai dua satu, adalah tempat kerjanya.

Takutnya kedepannya, pemandangan di depan matanya ini, juga gedung yang menyimpan mimpi dan harapannya, dia sudah tidak bisa masuk lagi.

Asisten Pribadi Zhang seperti sedang merindukan sesuatu, menatap pemandangan dengan lama, baru berbalik dan pergi.

Saat kembali ke ruangan minum teh, Asisten Pribadi Zhang membawa beberapa file.

Selena Xia menatap file di tangannya dengan penasaran lalu bertatapan dengan mata Asisten Pribadi Zhang.

Setelah Asisten Pribadi Zhang duduk, dia membuka salah satu file yang ada di tangannya, "Nyonya, jadi begini, bukankah nyonya dan Direktur Han akan pergi ke Thailand besok? Nyonya juga tahu, kerjaan Direktur Han sangat banyak setiap hari. Meskipun pergi berlibur, direktur juga harus mengurus beberapa pekerjaan penting ... karena aku tidak bisa ikut, jadi ada beberapa hal yang harus aku jelaskan padamu. Nanti saat sampai di Thailand, nyonya bisa membantu Direktur Han ..."

Setelah selesai mendengar itu, Selena Xia baru mengangguk dengan mengerti.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu