More Than Words - Bab 360 Selena Xia adalah istriku

“Selena Xia adalah isteriku, kamu menyentuhnya sama dengan menyentuhku!”

“Dia adalah batas kesabaranku, siapa yang menyentuhnya aku akan menghadapinya sampai akhir!”

“Mulai sekarang, selama kamu berani berpikiran jahat terhadap isteriku, aku pasti akan mengembalikannya kepadamu!”

William berbicara sampai di sini, matanya bengis, bahkan nada suaranya menyembunyikan desah kemarahan: “Masalah hari ini, hanya sebuah peringatan untukmu, jika ada berikutnya, aku pasti akan mengembalikannya sepuluh kali!”

“Jika kamu tidak percaya, coba saja!”

Hervina meringkuk di tempat tidur, tidak bergerak, tangannya yang bersembunyi di balik selimut dengan keras meremas sprei, seluruh tubuhnya sangat gemetar, giginya menggigit bibir bagian bawah.

Setelah William Han selesai mengatakan apa yang harus dikatakan, melangkah mundur dua langkah, menyalakan TV kecil yang setengah dari dinding yang besar, dia memegang ponsel dan menekan beberapa kali, setelah terhubung dengan TV, lalu berjalan ke samping tempat tidur, meraih lengan Hervina dari tempat tidur, dan menyeretnya keluar

Menghadapi perjuangan dan teriakan Hervina, alis mata William Han tidak bergerak, dia menyeretnya ke depan TV, masih melintasi kasur, mencekik lehernya, memaksanya menghadap TV, kemudian mengklik album di ponsel.

Bahkan William Han sama sekali tidak melihat ke layar, langsung memilih fungsi memutar otomatis dari foto album, kemudian menghadap ke TV, dan tidak bergerak.

Hervina ingin menghindar, tapi tidak bisa menghindar, dia hanya bisa menonton foto-foto yang diambil ketika dia menanggalkan pakaian di layar TV …

Foto-foto dengan HD yang tinggi, selembar, selembar, selembar lagi melintas di mata Hervina, tubuhnya semakin gemetaran, bibir bagian bawah digigit sampai berdarah.

Tujuan William Han melakukan ini, tentu saja dia mengerti, dia adalah Nona dari keluarga Chi yang bermartabat, foto-foto yang memalukan ini dipotret oleh dua orang penjaga keamanan merupakan penghinaan yang besar, dan sekarang dipaksa untuk melihat fotonya sendiri satu per satu, tidak diragukan lagi semakin menambah api penghinaan, sudah jelas benar-benar membuatnya malu.

Itu adalah masa yang paling sulit dalam kehidupan Hervina, dia benar-benar ingin menghancurkan TV, tetapi dia ditekan dengan kuat di tempat oleh William Han sehingga tidak bisa bergerak, dia ingin menutup mata dan tidak melihat, dia memejamkan mata tetapi pikirannya terbayang foto-fotonya yang tidak senonoh, apa yang dilihat di depan mata adalah foto-foto yang jelas kelihatan kulitnya yang acak-acakan tanpa berpakaian.

Hervina tidak jelas sudah berapa lama berlalu, dia hanya tahu, pada akhirnya, William Han menahan lehernya, akhirnya menunjukkan tanda-tanda merenggang.

Hervina yang terlepas, tanpa ragu berlari ke depan TV, mencabut stop kontak.

Menghadapi tindakan Hervina, William Han tidak memandang dia sedikitpun, berbalik dan berjalan keluar melalui pintu.

Setelah berjalan tidak sampai dua langkah, tiba-tiba sepertinya terpikir sesuatu, berhenti lagi, dia berbalik, melihat Hervina yang malu dan jatuh terduduk di lantai dengan selimut, alisnya terangkat dan berkata dengan tenang: “Jika kamu berpikir bisa bermain denganku, silahkan datang!”

Dia sambil berkata, sambil mengangkat lengannya sedikit, melemparkan ponsel yang di tangan ke wajah Hervina,: “Ada lagi, mengenai barangmu, jangankan hanya melihat sekilas, aku tidak menginginkannya!”

Setelah mengatakannya, William Han merapikan kancingnya, dan berjalan pergi.

Pintu ruang tamu dibuka, dan ditutup lagi, hanya tinggal Hervina seorang di seluruh apartemen berkelas, dia duduk di atas lantai yang dingin, kemudian menangis melihat ponsel yang jatuh di depannya.