More Than Words - Bab 116 Bukan Kebetulan Lewat (2)

Sebenarnya apa yang telah dilakukan tuan muda Michael? Kenapa harus diikat dan dibawa pulang ke rumah?

Asisten Zhang turut bersimpati untuknya, tapi dia tetap menjawab: "Baik, direktur Han, aku akan segera mengurusnya..."

...

Malam sudah larut, tapi Fenny sama sekali tidak merasa ngantuk.

Dia duduk di jendela balkon, memegang hp dan memutar video yang direkamnya tadi berulang kali, dia tidak tahu sudah berapa kali dia memutarnya, dan selalu menekan pause saat William muncul.

Pria yang ada di dalam layar, memakai setelan jas hitam, menarik pergelangan tangan Selena dan menyembunyikannya di belakangnya.

Melihat keadaan itu, Fenny merasa geram.

Awalnya dia hanya ingin memanfaatkan Selena untuk menghilangkan Jack si batu sandungan ini, tapi tidak disangka malah muncul seorang William.

Dia tidak hanya membantu Selena, tapi menarik tangannya hingga naik ke atas mobilnya... Selena juga dari perusahaan Han, kenapa dia tidak bilang ke Selena, saat kamu pesan taksi, jangan lupa disimpan struknya, nanti bisa direimburse di kantor?

William adalah orang yang disukainya, kalau saja dia yang memakai jaket itu dan ditahan Jack, apakah orang yang ditolong William adalah dia?

Apakah secara tidak langsung dia sudah membantu Selena membuat baju nikah?

Memikirkan ini, Fenny pun semakin kesal, tidak, aku tidak akan membiarkannya, tidak ada orang yang bisa melebihinya!

...

Setelah menutup telepon, William pun kembali ke kamar.

Awalnya dia mengira Selena mungkin sudah tertidur, tidak disangka saat membuka pintu dengan pelan, yang dia lihat malah wanita itu masih duduk dengan kaki terlipat di atas ranjang, bermuka masam dan berkata di depan hpnya: "Grisellin, kamu tidak tahu aku sudah tidur?!"

Setelah chat itu terkirim, Selena melihat William, dia pun refleks meluruskan kakinya, sekarang lebih terlihat seperti wanita yang feminim.

William tidak berbicara, dia langsung masuk ke kamar mandi.

Melihat ada chat masuk, Selena pun segera mendengarnya.

"Kamu tidur atau belum tidur, itu tidak penting, Selena, tolong kamu jelaskan baik-baik, malam ini di MIX, saat aku mengatakan Fenny, kenapa kamu terus-menerus memotongku, awalnya aku sudah lupa, tapi setelah mandi, aku pun tersadar, lalu semakin kupikir semakin ku merasa aneh, kenapa kamu tidak membelaku, tapi malah membela Fenny? Katakan, apakah kamu mencintainya, kamu tidak mencintaiku lagi?!"

Tidak mencintaiku lagi?

Mendengar perkataan ini, William yang sedang menyikat giginya pun merasakan kaku disekujur punggungnya.

"Bukan, aku takut perkataan-perkataanmu yang tidak disengaja itu akan membuat Fenny tidak senang. Sudahlah, Grisellin, sayangku, jangan marah dong, kamu kan tahu aku paling mencintaimu!"

Sayangku, paling mencintaimu?

William menyikat semakin cepat.

Grisellin: "Huh, walaupun kamu benar, tapi, sayangmu ini masih sangat marah!"

Selena: "Kalau begitu aku cium ya, jangan marah dong, oke?"

Grisellin: "Tidak mau!"

"Mau dong~" Kata Selena, lalu bersuara "muah" di depan layar hpnya.

Sikat gigi William pun terjatuh di dalam wastafel.

Grisellin: "Ciumanmu kutolak!"

"Kalau begitu aku paksa cium ya, muah, muah, muah muah muah...."

Selena tidak tahu sudah berapa kali dia bersuara "muah", tiba-tiba di depannya ada sebuah bayangan, saat dia mengangkat kepalanya, belum sempat melihat jelas, seluruh tubuhnya pun sudah terdorong di atas ranjang, mulutnya dicium...

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu