More Than Words - Bab 1003 Aku Harus Mengambil Resiko Ini (1)

Setelah Giovanni Chen keluar, Selena Xia berpikir sejenak. Dia lalu mengambil ponsel dan mengirim sebuah pesan ke Carlos Lin.

***

Hari berikutnya, pukul 9 pagi, Selena Xia tiba di kantor seperti hari-hari biasa.

Pukul 9:30, Selena Xia pergi ke ruang konferensi untuk meeting selama tiga jam.

Setelah itu, Selena Xia memesan makan siang. Setelah kenyang makan dan minum, dia berjalan menuju meja besar milik William Han dan mulai mengurus dan menandatangani dokumen yang sudah disortir oleh Asisten Pribadi Zhang.

Ketika mendekati jam tiga sore, ponsel Selena Xia diatas meja bergetar. Dia melihat layar dan mendapati nama Carlos Lin. Dia lalu membuka pesan baru itu.

Setelah membaca pesan dari Carlos Lin, Selena Xia langusng meletakkan penanya dan merapikan barang-barang sekenanya. Dia lalu berjalan menuju lift eksklusif dan turun ke tempat parkir bawah tanah.

Berdasarkan instruksi yang dikirim oleh Carlos Lin, Selena Xia berjalan ke tengah tempat parkir. Dia lalu mendapati sebuah mobil van hitam dengan jendela terbuka. Carlos Lin bersandar di dekat jendela sambil melambaikan tangannya.

Selena Xia cepat-cepat menghampirinya, “Dimana dia?”

“Disini.” Carlos Lin menoleh ke belakang.

Selena Xia mendongak dan melihat ke kursi belakang mobil. Regina Tsu terbaring tidak sadarkan diri.

“Apa kamu main tangan dengannya?” tanya Selena Xia sambil membuka pintu mobil dan masuk.

“Tidak. Aku hanya menyetrumnya dengan tongkat setrum.” ujar Carlos Lin. Dia mengambil tongkat setrum itu dan menunjukkannya ke Selena Xia layaknya hartakarun.

Selena Xia tanpa sadar menghindar ketika dia mendengar suara getaran tongkat setrum itu, “Apa kamu tertarik ketika dia sedang telanjang?”

Carlos Lin langsung meletakkan tongkat setrumnya. Dia membuka pintu mobil dan keluar, “Tentu tidak!”

Dia lalu menutup pintu mobil dan Selena Xia mulai melucuti pakaian wanita itu. Tidak lama kemudian, penampilan selena Xia tampak persis dengan penampilan Regina Tsu hari ini. Dia mengambil kunci mobil dan ponsel wanita itu, lalu keluar dari mobil.

Setelah mendengar Selena Xia turun dari mobil, Carlos Lin balik badan dan berjalan mendekatinya, “Profesor ini adalah teman ayahku. Dia sangat pintar. Dia bisa mengubah suaranya menjadi mirip dengan suara Regina. Ponsel bos Regina memiliki alat anti-monitor. Jadi, kita tidak athu apa-apa tentangnya. Jadi, rencana ini sangat beresiko tinggi. Aku takut kamu akan menghilang setelah kamu bertemu dengannya nanti. Jadi, aku menyiapkan GPS yang kupasang di anting ini. Pakailah. Aku dan Jack He akan terus memantau lokasimu. Ingat, kamu harus hati-hati. Kalau sampai terjadi hal aneh, kamu harus kabur secepat mungkin.”

Selena Xia mengangguk. Dia mengambil alat perubah suara dan anting dari tangan Carlos Lin. Setelah itu, dia masuk kedalam mobil Regina Tsu.

Ketika dia baru saja akan mengemudi, Carlos Lin tiba-tiba mengejar dan mengetuk jendela mobil.

Selena Xia pun berhenti dan membuka jendelanya, “Ada apa?”

“Direktur Muda, kalau bisa, kamu jangan pergi. Perasaanku tidak enak.” ujar Carlos Lin sambil menekan matanya yang sudah berdenyut sejak pagi ini.

Selena Xia tersenyum dan berusaha menenagkannya, “Jangan khawatir. Aku sudah belajar banyak tentang Regina. Lagipula, dengan alat-alat yang kamu berikan padaku ini, tidak akan terjadi apa-apa denganku.”

“Tapi…”

“Tidak ada tapi-tapian, Carlos. Kamu tahu kita harus mencari tahu tentang orang ini. Jadi, aku harus ambil resiko.”