Pria Misteriusku - Bab 93 Masuk Ke Dalam Sebuah Pelukan Hangat

Saat berbalik Natalia Wu langsung masuk ke dalam sebuah pelukan hangat.

Marson Gu menundukkan kepalanya menatap orang yang berada dalam pelukannya, senyumannya semakin melebar: “Ini kamu sendiri yang memelukku?”

“Aku......” Natalia Wu mendongak menatapnya, kalimat yang sudah berada di ujung bibirnya seketika tertelan kembali karena pria itu, hanya bisa menggumam tidak jelas.

Marson Gu menciumnya, membuatnya merasakan kembali rasa indah yang familiar, hingga nafas kedua orang itu memberat, baru melepaskan cengkramannya pada wanita itu.

“Tidak boleh berbohong.” Dia tersenyum menunduk, jari telunjuknya menari-nari di alis Natalia Wu: “Natalia, dihatimu terapat diriku, benarkan?”

Nadanya terdengar tegas tanpa keraguan, tadapat senyuman dalam tatapannya: “Ucapanku kemarin malam aku bersungguh-sungguh, aku ingin kamu mengerti dengan hatiku.”

Menggenggam tangannya lalu membawanya ke bibirnya dan mengecupnya, berucap dengan suara serak yang menghipnotisnya: “Terus bersamalah denganku, okay?”

Bukannya Natalia Wu tidak mengerti, tapi jika dia mengerti memangnya kenapa?

Walaupun hubungan mereka dekat, namun ada banyak hal yang menghalangi mereka.

Jika dia mengetahui identitasnya, apa dia masih bisa mengatakan hal ini padanya, dan tidak menyakitinya?

Marson Gu yang sangat sensitif, segera menangkap keraguannya: “Natalia, apa masih ada yang kamu khawatirkan? Atau apa kamu berpikir aku akan mencampakkanmu?”

Tanpa menunggunya berucap, Marson Gu langsung berucap dengan tulus: “Aku berjanji padamu, setiap harinya dimana aku bersamamu, aku akan selalu setia dan mempercayaimu, tidak akan membuatmu terluka sedikitpun.”

Tatapannya sangat serius, iris hitamnya seperti menyembunyikan sebuah lautan bintang, terlihat berkilau hingga sangat memukau.

Angin berhembus, meniupkan rambut-rambut di sisi telinga Natalia Wu.

Detik ini tiba-tiba dia merasa, mungkin pria di hadapannya ini pantas untuk dia perjuangkan sekali lagi.

Bagaimanapun, dia tidak pernah benar-benar melepaskan Marson Gu.

Natalia Wu menatap lurus padanya, tatapannya terlihat berkabut, dia bertanya penuh harap: “Marson, kamu bilang kamu menyukaiku, seberapa banyak kamu menyukaiku?”

Seperti merasa pertanyaan ini sangat konyol, Marson Gu manarik sudut bibirnya, menggenggam tangannya dengan hangat: “Aku menyukaimu hingga...... aku bersedia melepaskan segalanya.”

Saat kata terakhir terucap, tatapan Natalia Wu yang berkabut seketika berubah berbinar.

Dia menipiskan bibirnya, tidak lagi menahan perasaan yang membuncah di dalam hatinya, mendongak menatapnya, dengan wajah penuh harap: “Seandainya, aku mengatakan jika seandainya, suatu hari nanti kamu menyadari jika aku membohongimu, apa kamu masih akan berucap seperti hari ini?”

Menyadari ketegangan wanita ini, Marson Gu mengulurkan tangannya melingkari bahunya, berucap dengan serius: “Aku menyerahkan hatiku padamu, kecuali kamu yang meninggalkanku, jika tidak seumur hidup ini, aku tidak akan meninggalkanmu.”

‘Tidak akan meninggalkanmu’ kata ini terasa bagaikan petir untuknya, membuat Natalia Wu tertegun di tempatnya.

Seketika rasa haru menyeruak ke seluruh tubuhnya, membuatnya merasa sangat bahagia.

Marson Gu tersenyum menatapnya: “Apa kamu bersedia untuk mempercayaiku?”

Natalia Wu mendecih sejenak, lalu menunjukkan senyuman di sudut bibirnya menunjukkan perasaannya yang sangat senang saat ini.

Dia sengaja menunjukkan raut galaknya: “Jika hanya berucap saja tidak termasuk, aku akan merekamnya sebagai bukti!”

Awalnya dia mengira Marson Gu tidak akan menyetujui permintaannya yang kekanakan seperti ini, namun tidak disangka dia mengangguk tanpa ragu: “Boleh.”

Saat tatapan Natalia Wu yang terkejut, Marson Gu benar-benar mengucapkannya sekali lagi pada alat rekam, tidak terlihat asal-asalan sedikitpun, tindakannya sangat bersungguh-sungguh.

“Simpanlah, ini bisa menjadi bukti untukmu nanti.” Marson Gu tersenyum, mengusap rambutnya dengan sayang.

Natalia Wu tidak mengucapkan apapun, hanya menatapnya dengan berbinar, merasa sangat terharu hingga membuatnya sedikit linglung: “Marson, kenapa kamu......”

Kenapa menyetujui permintaanku yang tidak masuk akal?

Seperti mengerti akan pikirannya, Marson Gu menyunggingkan sudut bibirnya, berucap dengan bangga: “Karena aku tidak akan mengecewakanmu, membuat suatu pernyataan kenapa tidak?”

Dia memainkan tangannya dengan lembut, berucap dengan pelan: “Ditambah lagi, kamu ini wanitaku, jika aku tidak memanjakanmu memang siapa yang harus aku manjakan?”

Ini bukanlah pertama kalinya Natalia Wu mendengar ucapan seperti ini dari mulurnya, namun dia tidak pernah merasa sangat nyata seperti kali ini.

Ungkapan Marson Gu tidak diragukan lagi, seperti sebuah kehangatan yang masuk ke dalam hatinya.

Saat ini, tiba-tiba muncul sebuah pemikiran dalam benak Natalia Wu.

Mungkin, Marson Gu telah menyukainya hingga batas yang terhingga, jika suatu hari nanti dia mengetahui jika dirinya adalah Lia Qiao mungkin dia tidak akan memperdulikannya.

Saat itu tiba, mereka akan benar-benar menghilangkan semua halangan yang ada, mulai saat ini selalu bergandengan tangan dengan jujur.

Mimpi ini terlalu indah, hingga Natalia Wu yang melupakan semua kekhawatirkannya, melupakan semua yang ingin dia selesaikan.

Walaupun Marson Gu terlihat menyeramkan, namun dia memiliki kehangatan yang dalam.

Marson Gu yang hangat seperti ini, cukup untuk membuatnya tenggelam.

“Marson.” Natalia Wu memanggilnya pelan, mengulurkan tangan menarik lengan pakaian pria itu: “Kamu sendiri yang berjanji padaku, kamu tidak boleh menyesalinya, jika suatu hari nanti aku benar-benar membohongimu, kamu pasti akan merasa sedih.”

Genggaman Marson Gu pada Natalia Wu semakin mengerat, menundukkan kepalanya dan mengecup bibirnya: “Aku yang berjanji padamu, tidak akan berubah selamanya.”

Natalia Wu menutup matanya perlahan, terdapat senyuman dalam sudut matanya.

Karena dia seyakin ini, maka dia akan mencobanya, walaupun dia akan kalah, dia juga tidak akan menyesalinya.

Entah ciuman yang panas itu berlangsung berapa lama, hingga dia merasa pasokan oksigennya berkurang, dan saat dia merasa tidak bisa bertahan, akhirnya dia mendorong pria yang ada di hadapannya.

Marson Gu yang belum merasa puas, berucap dengan suara beratnya: “Ada apa?”

Natalia Wu merasa malu hingga wajahnya memerah.

Pria ini bisa-bisanya menanyakan ada apa padanya?

Jika dilanjutkan mungkin dia akan pingsan karena kekurangan oksigen, jika itu terjadi dia akan merasa sangat malu.

Mendelik sejenak pada Marson Gu, Natalia Wu mendecih kesal.

Hanya saja dia tidak tahu, karena ciuman tadi, tatapannya tidak hanya terlihat mematikan tapi terlihat sangat menakutkan.

Iris mata Marson Gu menggelap, yang dia sembunyikan dalam tatapan tenangnya.

Dia menginginkan dirinya, hingga membuatnya tidak bisa menahan diri.

Namun sekarang bukanlah saatnya, jika memaksakannya, hanya akan membuat semuanya kacau.

Menyadari tatapan pria itu yang semakin membahayan, Natalia Wu segera memundurkan langkahnya, menatapnya dengan waspada, wajahnya semakin memerah: “Cu...... cukup, jangan memikirkan hal yang tidak-tidak!”

“Kamu tahu apa yang sedang aku pikirkan?” Marson Gu tersenyum menyeringai.

Karena ciuman yang panjang, bibirnya terlihat semakin menggoda.

Benar-benar...... godaan sialan.

Tangan Natalia Wu yang terasa canggung entah bergerak kemana, sepasang matanya tidak berani tertukar tatapan dengan pria itu, lalu berucap dengan pucat dan lemas: “Mana aku tahu apa yang ingin kamu lakukan...... Lagipula, kamu tidak boleh memikirkan apapun!”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu