Pria Misteriusku - Bab 50 Natalia Wu Marah

Natalia Wu tidak peduli mau marah seperti apa, dia sudah berada di atas pesawat, dia sekarang ingin memukul Marson Gu, tidak ada cara lain.

Marson Gu juga tahu dia masih menahan kemarahan, sepanjang perjalanan tidak berani menganggu dia, kapan saja dia bisa meledak kembali.

"Direktur Gu, pesawat akan segera mendarat." Terdengar suara Andi Shi.

Dia menganggukkan kepala, memiringkan mata melihat Natalia Wu, dengan suara pelan berkata: "Natalia Wu……"

Ucapannya belum selesai dikatakan, sudah langsung dipotong oleh Natalia Wu: "Tutup mulut, aku sekarang tidak ingin mendengar suaramu."

Marson Gu: "……"

Perlahan dia menyentuh hidungnya, tatapan matanya agak canggung.

Kali ini, benar-benar membuat gadis penggoda emosi sekali.

Tapi penampilannya saat marah, benar-benar imut!

Andi Shi melihat Marson Gu yang diserang, terkejut, dia selalu berada di samping Marson Gu, belum pernah sekalipun melihat Marson Gu diperlakukan seperti ini oleh seorang wanita.

Setelah pesawat mendarat, Natalia Wu terlebih dahulu turun dari pesawat, dengan marah bersiap berjalan menuju konter tempat pembelian tiket, membeli tiket untuk kembali ke kota A.

Menunggu sampai dia berjalan ke konter, saat mengulurkan tangan mengambil dompet, baru menyadari kantongnya kosong, tidak ada barang apapun.

Tidak ada uang, tidak ada KTP!

Sama artinya dia tidak bisa membeli tiket!

Natalia Wu makin berpikir makin marah, sangat marah sekali, dirinya seperti gunung berapi yang meledak, membalikkan badan menatap Marson Gu yang berjalan mendekat, dengan kemarahan yang memuncak melihat dia: "KTP-ku dimana?"

"Tidak bawa." Marson Gu langsung melontarkan dua kata itu.

Tidak! Bawa!

Natalia Wu berdehem dingin, dengan marah melihat Marson Gu: "Kamu tidak bawa, kamu tidak membawa KTP, bagaimana bisa naik pesawat? Kamu anggap aku anak kecil berumur tiga tahun?"

Marson Gu menunjukkan kesedihan, dengan ekspresi tidak bersalah, berkata: "Natalia Wu, aku naik pesawat pribadi kesini, kamu tidak memperhatikan kah?"

Pesawat pribadi!

Natalia Wu terpaku, sepanjang jalan dia terus marah, mana memperhatikan hal ini?

Dia menggertakkan gigi, mana tahu Marson Gu sengaja, jelas-jelas sekarang sudah sampai di kota B, dia benar-benar kehabisan akal menghadapi Marson Gu.

Dia yang tidak membawa uang sama sekali, tidak punya cara lagi, hanya bisa ikut dengan Marson Gu ke hotel.

"Pesan satu kamar."

Natalia Wu yang berdiri di depan meja resepsionis dengan wajah yang emosi, mendengar Marson Gu mengucapkan kata ini, menatap tajam dia: "Pesan dua kamar."

Marson Gu menghela nafas, dengan tatapan seperti melihat pacar, membujuk berkata: "Natalia Wu, kamu tidak membawa KTP, tidak bisa memesan kamar, hanya bisa sementara tinggal denganku."

Karyawan resepsionis wanita mendengar suara lembut Marson Gu, menunjukkan tatapan terobsesi, diam-diam melihat Natalia Wu, tatapan itu seperti sedang mengatakan dia tidak bisa bersyukur.

Kebetulan Natalia Wu melihat tatapan mata itu, memejamkan mata menahan kemarahannya.

Tidak ada KTP, dia hanya bisa tinggal bersama dengan Marson Gu.

……

Di dalam kamar, Natalia Wu berada di ruang tamu, sepanjang hari wajahnya marah, seakan orang lain berhutang beberapa milyar padanya.

Marson Gu berada di dalam kamar, menghadap laptop sedang menyelesaikan urusan bisnis, sesekali masih melihat ke arah luar.

Saat ini setiap kali dia membuka mulut berbicara dengan Natalia Wu, Natalia Wu seperti tidak mendengar, sama sekali tidak mempedulikan dia.

Keadaan ini terus berlanjut sampai malam tiba, Marson Gu meletakkan pekerjaan yang ada di tangannya, beranjak berjalan ke samping Natalia Wu, dengan ekspresi wajah yang sangat berhati-hati berkata: "Natalia Wu sudah larut, kamu mau tidak masuk kamar beristirahat?"

Natalia Wu menatap dia dengan datar, kembali mengalihkan pandangan, berdehem dingin.

Menolak berbicara dengannya!

"Natalia Wu, kamu sudah marah sepanjang hari, kali ini aku yang salah, kamu jangan marah lagi ya?" Marson Gu berbicara dengan suara yang rendah.

Mata Natalia Wu memandang lurus ke depan, matanya berkedip, dengan suara yang dingin seperti es berkata: "Aku sekarang tidak ingin melihat kamu."

Marson Gu menggerak-gerakkan bibirnya, terakhir masih tidak berbicara apa-apa, dalam dia melihat dia sejenak, berdiri dan kembali ke kamar.

Telinga Natalia Wu bergerak, mendengar suara pintu ditutup, punggung yang terus tegap mulai rileks, kemarahan di hatinya sebenarnya sudah hilang, hanya ingin memberi Marson Gu pelajaran.

Hal yang sudah dijanjikan padanya tidak seharusnya di ingkari, kalau begitu dari awal jangan berjanji padanya, dengan begitu mungkin dia tidak akan semarah ini.

Dia merilekskan tubuh berbaring di sofa, di dalam benaknya ada berbagai macam pikiran sangat kacau, tidak tahu kapan dia tertidur, dalam keadaan setengah sadar dia merasa tubuhnya kedinginan, dia menggulung tubuhnya, mencoba memberi kehangatan untuk dirinya sendiri.

Tidak tahu lewat berapa lama, dia merasa tubuhnya rileks, seperti masuk ke dalam kehangatan kapas, lembut dan hangat, tanpa disadari tubuhnya terjulur, nyaman sampai membuat alisnya tidak lagi mengerut.

Marson Gu meletakkan dia ke atas kasur, melihat alis matanya yang tidak lagi mengerut, sudut bibirnya terangkat, menundukkan kepala mengecup keningnya, berkata sendiri: "Kamu ini, emosimu besar sekali."

Dia memiringkan mata melihat tangan kirinya, untung saja ada dia.

Dia mengulurkan tangan mendekap Natalia Wu, merasakan kelembutan tubuhnya, kekosongan hatinya seperti terisi penuh, dengan nyaman menutup mata, terlelap.

……

Keesokkan harinya……

Natalia Wu membuka mata, yang pertama dilihat adalah dada yang bidang.

Pandangan matanya terpaku, segera mengangkat kepala, melihat dagu Marson Gu yang tumbuh jenggot.

Benak yang tadi masih belum sadar sepenuhnya kini sudah sadar, langsung teringat kejadian kemarin, kemarahan di hatinya muncul kembali, beranjak turun dari kasur.

"Peng……"

Marson Gu berteriak kesakitan, membuka mata melihat langit-langit hotel, menolehkan kepala melihat tepi kasur, teringat di dalam mimpi dia berusaha keras pergi.

Tidak perlu dipikir dia juga tahu, pasti Natalia Wu yang membuat dirinya jatuh.

Dia memijat-mijat pundaknya yang kesakitan, perlahan duduk, dengan marah melihat Natalia Wu: "Natalia Wu, kenapa kamu menjatuhkan aku?"

"Kenapa?" Natalia Wu menggertakkan gigi bertanya kembali, mata yang bulat menatap dia: "Kemarin malam jelas-jelas aku tidur di sofa, bagaimana aku bisa sampai ke kasur?"

Marson Gu menyimpan emosi di bawah matanya, dengan tidak bersalah berkata: "Natalia Wu, apa kamu lupa? Kemarin malam sepertinya kamu tertidur sambil berjalan, kamu yang naik sendiri ke kasur, masih menempel ke aku, tidur di atas pergelangan tanganku sepanjang malam, pergelangan tanganku kamu tiduri sampai mati rasa."

"Tidak mungkin, kamu berbohong!" Natalia Wu langsung melawan.

Marson Gu beranjak bangkit, menunjuk-nujuk tangan kirinya yang terluka: "Natalia Wu, kamu merasa orang yang terluka seperti aku ini, bisa menggendong kamu membawa masuk kemari kah?"

Mendengar ini, Natalia Wu terpaku, pandangannya jatuh pada pergelangan tangannya, kembali bertatapan mata dengannya, ingin melihat jejak kebohongan di matanya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu