Pria Misteriusku - Bab 30 Kemarahan Marson Gu

Natalia Wu yang sedang bermimpi, merasa tubuhnya sangat berat, seperti ada sesuatu yang yang menekan tubuhnya, sama sekali tidak bisa bergerak.

Rasanya seperti ditindih setan, membuat rasa kantuknya hilang, segera membuka mata ingin membalikkan badan, masih tidak bisa, tubuhnya seperti ditekan oleh sebuah gunung.

Tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang dingin di tubuhnya, membuat tubuhnya bergetar.

Seketika otaknya menjadi sadar, membuka mata, melihat ada bayangan hitam diatas tubuhnya, matanya dibuka semakin lebar, dia terkejut sampai terbangun.

"Aaa, pergi……" Natalia Wu terkejut mengeluarkan suara.

Di saat yang bersamaan, dia juga melihat dengan jelas, laki-laki asing yang menindih tubuhnya, terlebih lagi tangan orang itu sedang mencoba membuka bajunya.

Meskipun dia lebih bodoh lagi, juga tahu apa yang sedang terjadi, dia langsung memberontak ingin mendorong laki-laki itu.

"Sudah bangun? Bagus kalau sudah bangun, aku tidak ingin bermain dengan perempuan yang seperti boneka kayu." Laki-laki itu tidak menyangka kalau dia akan terbangun tiba-tiba, setelah terpaku beberapa saat, makin antusias menarik baju Natalia Wu.

Natalia Wu sedang memberontak, mengulurkan tangan menggenggam lampu meja, mengambil kesempatan saat laki-laki itu membuka kemejanya, dengan keras memukulkan lampu meja ke kepalanya.

"Aaaa……" Laki-laki itu menjerit kesakitan.

Natalia Wu mempergunakan kesempatan ini, dengan keras mendorong laki-laki itu, membalikkan tubuh bergulung turun, segera berlari ke kamar mandi, menutup keras pintu, kedua tangannya yang gemetar mengunci pintu.

Selesai melakukan semua ini, seluruh tubuhnya bersandar pada pintu, perlahan terduduk di lantai.

Kedua tangannya memeluk erat kakinya, kepalanya dibenamkan di kedua kakinya, tidak ada yang menolong dan ketakutan.

Kalau bukan karena dia segera bangun, dia hampir, hampir saja……

Natalia Wu sama sekali tidak berani berpikir lebih lagi, dia sangat merasa ketakutan.

Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki di luar pintu, tubuhnya makin bergetar, bibirnya sangat pucat, sekarang dia tidak ada tenaga sedikitpun, kalau laki-laki yang ada diluar masuk ke dalam, dia tidak bisa lari lagi.

"Tok tok tok……"

Suara pintu diketuk dengan keras, pintu bergetar sampai menimbulkan suara, Natalia Wu yang bersandar pada pintu, memeluk erat kedua kakinya, sangat cemas tidak tahu harus bagaimana.

Pintu ini sama sekali tidak bisa menghalangi laki-laki ini lebih lama, pintu ini cepat atau lambat akan bisa dibuka secara paksa, saat itu, habislah dia.

Tatapan mata kebingungan Natalia Wu menyapu ke semua sudut kamar mandi, berharap bisa menemukan tempat untuk bersembunyi.

Sayangnya, tidak ada!

Lapor polisi!

Benar, dia bisa lapor polisi!!!

Natalia Wu segera merogoh ponsel dari kantongnya, untung saja dia selalu membawa ponsel di kantongnya, dan bukan diletakkan di dalam tasnya.

Saat dia baru akan menelepon 110, pintu sedang berusaha dibuka paksa, dalam sekejap menggagalkan rencananya.

Natalia Wu tanpa berpikir bersiap akan memutus telepon Marson Gu, tapi karena tangannya bergetar, bergetar dengan sangat hebat, telepon diangkat oleh orang di seberang telepon.

Telepon baru diangkat, suara Marson Gu terdengar di telinganya: "Natalia Wu, kamu sekarang datang ke perusahaanku, aku ada urusan mencari kamu."

Dia mendengar suara Marson Gu, air mata yang tertahan, dalam sekejap mengalir keluar.

Marson Gu melihat dia lama tidak menjawab, mengerutkan kening, dengan suara yang dingin berkata: "Halo, Natalia Wu, kamu dengar tidak?"

Natalia Wu mengusap air mata di wajahnya, menghela nafas dalam-dalam, berusaha menjawab dengan datar: "Dengar."

Marson Gu mendengar suaranya yang sedikit serak dan bergetar, seperti sedang ketakutan, segera bangkit berdiri dari kursi, kembali bertanya: "Kamu kenapa? Apa sedang terjadi sesuatu?"

Saat dia baru bersiap akan membuka suara menjawab, suara pintu dibuka paksa kembali terdengar, kali ini masih diikuti dengan suara laki-laki yang memaki: "Wanita jalang, kalau punya kemampuan terus saja kamu bersembunyi di dalam jangan keluar, sebentar lagi aku masuk, lihat saja nanti……"

Suara itu tidak keras tidak pelan, pas terdengar oleh Marson Gu dengan sangat jelas.

Saat ini, masih ada apa yang dia tidak mengerti, dengan suara dingin berkata: "Kamu sekarang dimana? Aku segera datang mencari kamu."

"Aku di Royal Entertainment Club, ta……tapi aku tidak tahu aku ada di ruangan mana." Selesai bicara Natalia Wu tidak bisa menahan tangisnya.

Dia hanya ingat setelah dia meminum air hangat, dia kehilangan kesadaran, kejadian setelah itu dia tidak ingat sama sekali.

Marson Gu segera menyadari situasi ini sangat bahaya, berlari dengan cepat, sambil menenangkan: "Jangan takut, bertahan, aku segera kesana."

Dia masih menenangkan Natalia Wu dengan beberapa kalimat, baru menutup telepon, langsung menelepon Andi Shi, begitu telepon diangkat langsung memberi perintah dengan suara dingin: "Periksa Natalia Wu di Royal Entertainment Club ada di ruangan mana, aku segera kesana."

Begitu Andi Shi mendengar dia berkata dengan suara dingin seperti ini, Andi Shi langsung tahu kalau sedang ada bahaya, menjawab dengan segera: "Baik."

Kedua tangan Natalia Wu memegang erat ponsel, tahu kalau Marson Gu akan segera datang, tidak tahu kenapa hatinya tidak begitu takut, sepertinya laki-laki di luar, tidak lagi begitu menakutkan.

"Wanita jalang, kamu kira dengan kamu sembunyi di dalam masalahnya akan selesai? Pelacur, lebih baik kamu sembunyi seuumur hidup, kalau tidak…… Aku akan membuat kamu mencoba kehebatanku." Suara ancamannya kembali terdengar di telinganya.

Natalia Wu menutup telinga erat-erat, tidak ingin mendengar suaranya.

Laki-laki itu melihat pintu yang tertutup rapat, dengan kesal meludah, pandangannya menyapu ke seluruh ruangan, masih tidak menemukan alat untuk membuka pintu.

Dia terus mencoba membuka paksa pintu, sekali demi sekali dengan sekuat tenaga, tidak sabar untuk segera membuka pintu.

Dia khawatir kalau terus seperti ini akan terjadi masalah, setelah mengelilingi seluruh ruangan, dia membawa kursi berjalan menuju kamar mandi, dia memukulkan kursi tersebut ke pintu kamar mandi.

"Brak……" Suara yang sangat keras.

Natalia Wu yang ada di dalam kamar mandi, terkejut, dia yang duduk di balik pintu kamar mandi, merasakan getaran dari pintu, dalam sekejap dia melompat, urat di sekujur tubuhnya mengencang.

Laki-laki itu memukulkan kursi beberapa kali ke pintu kamar mandi, akhirnya gagang pintu kamar mandi dirusak, dia tertawa dingin, melempar kursi tersebut, dengan sekuat tenaga kedua tangannya mendorong pintu, pintu kamar mandi terbuka.

Natalia Wu berdiri di sudut kamar mandi, punggungnya menempel erat ke dinding kamar mandi, tatapan matanya yang ketakutan mengawasi laki-laki itu, membuka mulut mengancam: "Kamu…… Kalau kamu kemari, aku…… aku beritahu kamu, aku…… aku sudah lapor polisi, kamu sekarang pergi masih terburu, kalau sebentar lagi polisi datang, habislah kamu."

"Kamu kira aku takut dengan polisi?" Laki-laki itu tidak mempedulikannya, dengan langkah yang besar berjalan menghampiri dia.

Melihat ini, wajah Natalia Wu menjadi pucat, segera mengambil peralatan mandi, tidak peduli benda apapun itu melempar ke arahnya, berharap bisa menghalangi dia.

Dengan cepat laki-laki itu berjalan sampai ke hadapannya, menarik tangannya keluar dari kamar mandi.

"Cepat lepaskan aku." Natalia Wu mencengkram daun pintu sambil berteriak.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu