Pria Misteriusku - Bab 571 Akhirnya Dia Kena Imbasnya

“Apa!”

Justin Qiao bangkit dari kursinya. Sebelum sempat bertindak, pintu kamar dibuka dari luar. Tuan Qiao masuk dengan tongkatnya.

Saling berhadapan, Justin Qiao masih sedikit segan, tenggorokannya bergerak, barulah bertanya: “Ayah Angkat, kok bisa mendadak sudah kembali?”

“Kenapa? Apakah aku harus melaporkan kepadamu hal yang kulakukan?”

Tuan Qiao tampak seperti tersenyum, berjalan dan duduk di sisi sofa, melihat sekeliling. Justin Qiao cukup menikmatinya, tinggal di President Suite tentunya sangat nyaman.

Perkataan ini terdengar sedikit sarkastik, wajah Justin Qiao tak kuasa berubah, namun sangat cepat Ia kembali menampangkan wajah yang tersenyum: “Apa yang Ayah Angkat katakan. Kalau aku tahu duluan, tentu akan menjemputmu di bandara, mana mungkin aku membiarkanmu sendiri datang mencariku?”

Dia sengaja pura-pura bodoh, namun Tuan Qiao terlalu malas untuk terus meladeninya, tanpa basa-basi dan berkata: “Menjemputku? Mungkin agar kamu bisa membuat persiapan terlebih dahulu.”

Dia mendengus secara diam-diam, bertopang pada tongkatnya itu dengan kuat: "Aku datang hari ini untuk memberitahukanmu suatu hal."

Spekulasi terlintas dalam hatinya, namun tak ada pilihan, Justin Qiao tidak akan pernah mengambil inisiatif untuk mengemukakan masalah ini. Dia berusaha mempertahankan ketenangan pada wajahnya, mengangguk pelan: "Katakanlah, Ayah Angkat."

Dia cukup handal dalam menjaga ketenangan hatinya.

Terlintas kebingungan di tengah mata Tuan Qiao. Lagipula, dia adalah orang yang dibawanya sendiri, mampu mempertahankan ekspresi wajahnya dengan begitu tenang. Hati Tuan Qiao masih sedikit tenang, namun sayangnya ambisi Justin Qiao terlalu besar, dia sudah tak mampu mentoleransinya lagi.

"Aku telah mengeluarkan perintah di kantor pusat. Mulai sekarang, kamu bukan lagi presiden di Perusahaan Qiao. Jabatanmu dicabut dan hentikan semua proyek yang kamu tangani."

Meski dia sudah mempersiapkan hatinya dari awal, namun ketika mendengarkan perkataan ini langsung melalui telinganya sendiri, ekspresi Justin Qiao berubah.

Dia sudah berupaya begitu lama, berjuang begitu lama sebelum berada di posisinya sekarang, namun perkataan Tuan Qiao itu, sekali lagi menghantamnya kembali.

Dia tahu bahwa tak seharusnya dia bertanya, lagipula dia tidak siap. Justin Qiao menggertakkan giginya: "Ayah Angkat, bisakah kamu memberitahuku kenapa?"

Tuan Qiao pada mulanya sudah berencana untuk bangkit dan beranjak pergi, mendengar pertanyaan ini, tak kuasa memutarkan kepalanya dan menatapnya sekilas. Matanya penuh akan sarkasme dan penghinaan.

"Kamu adalah yang kubawa sendiri, watakmu itu aku sangat memahaminya. Kalau saja pemikiranmu itu bisa sedikit lebih kecil, mungkin kamu takkan berjalan di langkah yang kamu sampai hari ini. Salahkanlah dirimu yang terlalu arogan."

Mendengar perkataan itu, Justin Qiao tak mampu meredam amarah dalam hatinya lagi, mendadak menggeram: "Kamu menyalahkan aku yang terlalu ambisius? Namun apakah kamu pernah menghargai usaha yang pantas kudapatkan? Bagimu, aku ini apa?!"

Justin Qiao mencibirnya dengan geram, sudah mencapai tahap ini, tak lagi bersandiwara, kata demi kata diucapkannya sambil menggertakkan giginya: "Aku telah menjual nyawaku demi Perusahaan Qiao, tapi apa yang kamu pikirkan tentangku? Siapakah yang pernah melihatku dengan serius? Kuberitahu kalian, aku hanyalah senjata yang dipergunakan kalian! Aku merencanakan hal untuk diriku sendiri, apa yang salah dengan hal tersebut!?"

Melihat bagaimana dia mempertanyakan hal tersebut, perkataannya telah mencapai tahapan seperti ini, Tuan Qiao telah menjelaskan permasalahannya dengan jelas.

Samar-samar dia melirik Justin Qiao sekilas, dengan tatapan belas kasihan, dengan intonasi yang lemah namun sangat serius: "Aku akui, memang aku telah mempergunakan ide kamu, namun kamu telah berada di sisiku begitu lama, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Aku tak mungkin melakukan hal seperti menyingkirkan orang hanya karena memiliki peluang yang sedikit untuk sukses. Kalau saja kamu tidak turun tangan kepada putriku, kamu pasti masih memiliki bagian di Perusahaan Qiao."

Berkata sampai sini, Tuan Qiao berhenti sejenak, kemudian melanjutkan: "Justin Qiao, tanyakan sendiri pada hati nuranimu, apa yang sudah kamu perbuat kepada Natalia Wu? Dalam kondisi seperti ini, apakah kamu berhak menanyaiku?"

Seiring dengan peringatan Tuan Qiao, Justin Qiao mendadak teringat kembali bingkaian itu lagi dan lagi, bahkan beberapa kali hampir membunuh Natalia Wu.

Namun jika seseorang tak melakukan apapun untuk dirinya sendiri, maka Tuhanlah yang akan menghukumnya, apa salahnya jika dia melakukannya demi diri sendiri?

Justin Qiao menolak untuk mengakui kesalahannya sendiri, dengan ekspresi yang sedikit mengerikan, menoloti Tuan Qiao, melontarkan keluar seluruh amarah yang terkubur begitu lama: "Kamu mengatakan seperti ini karna aku telah kalah darimu! Kalau saja sekarang aku tak sehancur ini, akankah kamu kembali menganggapku?"

Tuan Qiao berdiri diam, menatap Justin Qiao yang berjuang seperti binatang yang terperangkap, namun hatinya acuh tak acuh.

Sulit untuk merasakan kasih untuk beberapa hal dalam usianya seperti ini. Mau Justin Qiao marah ataupun sedaih, itu tak akan menarik perhatiannya.

Setelah diam untuk beberapa saat, Tuan Qiao berkata dengan samar: "Setelah memikirkan jerih payah yang telah kamu lakukan selama ini, maka untuk sementara aku akan mengasihanimu dan melepaskanmu, semoga kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu sukai sendiri dan berhenti melakukan hal-hal yang memalukan."

Berkata demikian, Tuan Qiao berbalik dan beranjak pergi. Pengurus Rumah Qiao yang berada di belakangnya turut melangkah dan meletakkan sebuah amplop di hadapan Justin Qiao.

Pengurus Rumah Qiao berkata dengan acuh tak acuh: "Tuan, meski Tuan Qiao sangat waspada terhadapmu, namun selama ini tak pernah memperlakukanmu dengan buruk. Jika saja awalnya dia tak mengadopsimu dari panti asuhan, kamu juga takkan menjadi kamu yang sekarang."

Apa yang diucapkannya tak salah, Justin Qiao juga tahu bahwa dirinya terlalu banyak berkeinginan, namun dia telah dipaksa hingga titik ini, apakah dia masih memiliki jalan untuk kembali?

Pengurus Rumah Qiao meletakkan amplopnya dan kemudian mengikuti Tuan Qiao beranjak keluar. Momen saat dia mau beranjak keluar, Pengurus Rumah Qiao memperingatinya dengan ramah: "Oh ya, karena kamu tidak lagi menjadi Presiden di Perusahaan Qiao, maka Tuan Qiao akan mengambil kembali seluruh hak istimewa yang ada padamu. Berharap ketika kamu berjalan keluar, jangan lagi menganggap dirimu bagian dari Keluarga Qiao, untuk menghindari hal-hal yang tak diperlukan."

Mendengar perkataan itu, ekspresi Justin Qiao mendadak memucat. Dipermalukan secara langsung seperti itu membuatnya hampir tak bisa menahan amarah dalam hatinya.

Tuan Qiao telah pergi dan tak mengatakan hal yang terlalu kelewatan dari awal hingga akhir, namun Justin Qiao malah sangat jelas menyadari bahwa, mulai sekarang, dia takkan memiliki kemungkinan untuk kembali.

Perkataan terakhir Pengurus Rumah Qiao pasti merupakan bagian dari rencana orang tua itu, kalau tidak, seorang Pengurus Rumah, mana pantas mengatakan hal seperti itu dan mana mungkin memiliki keberanian itu?

"Brengsek! Sialan!"

Justin Qiao menendang meja tersebut. Kenapa dirinya tak tahu bahwa si orang tua itu telah kembali? Orang utusannya itu ngapain saja? Bahkan hal seperti ini saja tak bisa diurus dengan becus?

Amarah Justin Qiao telah meluap, dia sangat ingin menyeret orang-orang tersebut keluar. Mengkuliti mereka satu per satu. Namun apa gunanya membunuh mereka? Semuanya sudah tak bisa dielakkan, takkan bisa kembali lagi.

Justin Qiao menatap amplop yang ada di hadapannya, ekspresinya seketika berubah.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu