Pria Misteriusku - Bab 866 Keluarga yang utuh

Melihat ekspresi bersemangat di wajah Rendy, wajah Gryson Gu sedikit melunak dan berjalan ke arahnya dan Melisa Cheng.

“Rendy, kamu mau pergi kemana? Ayah akan membelikanmu tiket.” Ia melihat ke arah Melisa Cheng yang memegang tangan Rendy dan secara alami menarik tangan Rendy yang satunya, ia bertanya dengan lembut.

"Aku akan bermain kapal bajak laut dulu!" Rendy membalikkan tangan dan meraih tangan ayahnya dan Melisa Cheng lalu berusaha keras menarik mereka berdua.

Padahal, dia sudah sangat tidak sabar dibawa oleh Melisa Cheng, tetapi karena kehadiran ayahnya, ditambah genggaman tangannya yang hangat, dia enggan untuk menerima genggaman tangannya.

Melisa Cheng merasakan tangan Rendy yang menggenggam telapak tangannya dan perlahan melonggar. Mengetahui bahwa dia menerima dan membiarkan dia menggenggamnya, dia tidak bisa menahan perasaan hangat.

"Oke, kalau begitu kita akan menaiki kapal bajak laut!" Gryson Gu menuruti setiap permintaan dan mengikuti Rendy.

Karena Rendy berlari dan terlalu banyak orang, ketiga orang itu tidak dapat menghindari saling bersentuhan, dan kemudian tiba-tiba Melisa Cheng menabrak dada Gryson Gu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Gryson Gu segera.

Karena kejadian yang tidak disengaja ini, Melisa Cheng harus melepaskan tangan Rendy dan tanpa daya melihat sosok kecil itu dengan tergesa-gesa pergi.

Dia menggelengkan kepalanya dan menjawab : "Aku baik-baik saja."

Dia menoleh dan menemukan bahwa Rendy akan berlari lebih jauh lagi, Gryson Gu tidak menahannya. Melihatnya berdiri di sampingnya, Gryson Gu yang menatapnya dengan khawatir, dia tidak bisa menahan diri untuk mendorongnya, mengingatkannya: "Rendy, hampir tidak kelihatan lagi, Pergi dan lihatlah, disini terlalu banyak orang, jaga dia jangan sampai dia tersesat! "

"Apakah kamu benar-benar baik-baik saja?" Gryson Gu masih mengkhawatirkannya, Melisa Cheng menabrak dadanya lumayan keras, hidung putihnya bahkan memerah.

"Tidak apa-apa. Pergi dan awasi Rendy, tubuhnya kecil, jika ia tergencat, itu tanggung jawabmu!!" Melisa Cheng marah dan melemparkan tangannya yang ingin menyentuh wajahnya, dan segera berlari ke arah Rendy.

Dia bukan anak kecil yang hanya tertabrak saja lalu menangis.

"Rendy, tunggu kami!" Melisa Cheng menyusul dan berteriak, takut Rendy tidak mendengar.

Namun di sekitar Melisa Cheng terlalu banyak orang tua yang mengejar-ngejar anaknya seperti Melisa Cheng, dan karena banyak orang disekitarnya, suaranya tidak terlalu keras, dan anak-anak yang seru bermain tidak dapat mendengarnya!

Dia melewati kerumunan dan tiba di kapal bajak laut, di mana dia melihat sosok Rendy.

Semua anak di sekitar sudah berbaris dengan orang dewasa yang menemaninya, sedangkan Rendy berdiri sendiri dalam antrean. Seorang penjaga berdiri di sampingnya dan berbicara dengannya: "adik, kamu tidak bisa mengantri di sini."

"Mengapa?"Rendy menjadi tertekan ketika mendengar berita itu. Dia menatap penjaga dengan mata lebar dan bingung. Dia mendengar seruan dari kapal bajak laut, matanya yang bersemangat menjadi semakin cerah.

Penjaga itu juga menjelaskan tanpa daya: "adik, karena kamu terlalu muda, kami memiliki peraturan di taman hiburan. Untuk memastikan keselamatanmu, kamu harus didampingi oleh orang dewasa sebelum kamu dapat masuk ..."

"Ayahku, mereka ada di belakang, mereka akan segera datang, aku akan menunggu di sini, oke?" Rendy memandang penjaga itu dengan air mata dan tampak menyedihkan.

Penjaga itu tidak bisa berkata apa-apa, ragu-ragu melihat Rendy kecil yang imut, dan ia tidak bisa untuk menolak.

Melisa Cheng mendekat dan mendengar percakapan antara penjaga itu dan Rendy. Dia segera melangkah maju untuk mencampuri pembicaraan : "Saya orang tuanya, saya yang akan pergi bersamanya, maaf merepotkanmu!"

"Oke, tidak apa-apa." Melihat Melisa Cheng datang, penjaga itu mengangguk dan pergi.

Saat Rendy melihat Melisa Cheng datang, matanya bersinar.

Melisa Cheng takut Rendy tidak bisa memahami penjaga itu tadi, mengapa dia tidak setuju dengannya untuk berbaris di sini, Melisa Cheng berkata, "Rendy, kakak itu barusan ..."

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Rendy langsung berkata, "Aku tahu kakak itu mengatakan untuk kebaikanku, tapi aku sangat ingin bermain, dan bukankah ayahku di belakangku?"

Setelah berbicara, dia masih menjulurkan lidahnya, tatapan nakal, dan aneh membuat orang tidak bisa marah.

Awalnya, Melisa Cheng ingin berbicara tentang hal-hal yang akan mencegahnya berlarian agar tidak tersesat dan terpisah dari mereka. Melihatnya begitu bersemangat, ia tidak ingin merusak semangatnya.

"Melisa, Rendy." Gryson Gu menghampiri perlahan sambil memegang tiga botol air, menyerahkan air kepada mereka dan berkata, "ayo, minum dulu."

Melisa Cheng secara langsung mengambil air yang diberikannya, berdiri di sisi lain, dan berkata dengan sedikit penyesalan: "Kamu bisa masuk dengan Rendy nanti. Aku masih memiliki luka di tanganku, jadi aku tidak akan bermain."

Melihat penyesalan di wajah Melisa Cheng dan gerakan di matanya, Gryson Gu bisa melihat bahwa dia sangat bersemangat dan ingin bermain bersama.

Dia mengerutkan kening dan berkata : "tidak masalah. Aku akan melindungimu nanti, dan lukamu tidak akan menyentuh apapun, tidak akan mengganggumu bermain."

"Iya kakak Melisa, ayo kita main bersama." Rendy ikut mengajaknya dengan sangat senang.

Dia sangat bahagia hari ini sehingga dia sudah lupa bahwa dia bertekad untuk membenci hal-hal tentang Melisa Cheng.

Meskipun Melisa Cheng sangat bersemangat, dia masih menggelengkan kepalanya dan menolak: "tidak, kalian saja bersenang-senang, tadi aku baru saja sarapan, rasanya aku tidak akan tahan bermain permainan seperti itu, pergilah bermain!"

Dia masih takut jika terjadi sesuatu dengan lukanya saat bermain kapal bajak laut, dan akan mengganggu permainan Rendy dan Gryson Gu. Lebih baik diam saja dan melihat ayah dan anak mereka bermain.

Melihat Melisa Cheng bersikeras, Gryson Gu tidak bisa memaksa lagi dan berkata, "baiklah, kamu berdiri di tempatmu berada dan menunggu kami kembali."

"Baiklah ..." Melisa Cheng mengangguk kali ini.

Lalu Gryson Gu menemani Rendy masuk duduk di kapal bajak laut itu.

Melisa Cheng mengambil tempat duduk di area penonton, duduk dan memandang mereka sambil tersenyum, dengan mantel di lengan dan air yang baru saja dibeli oleh Gryson Gu.

"Melisa!"

"Kakak Melisa!"

Dua orang yang duduk di kapal bajak laut, satu besar dan satu kecil, tampak sangat mirip. Meskipun yang besar memiliki senyuman yang sederhana, ia tetap tersenyum, dan yang kecil bahkan lebih banyak tersenyum seperti ia akan terbang dengan gembira.

Melisa Cheng melambaikan tangan kepada mereka, meletakkan tangannya di mulutnya, membuat bentuk terompet, dan memanggil mereka, "Aku di sini!"

Untuk pertama kalinya di depan umum, melakukan hal seperti itu, dia tidak bisa menahan pipinya memerah dan merasa sedikit malu, tetapi dia lebih bahagia dan lega.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu