Pria Misteriusku - Bab 810 Iri, Tidak Bisa Menghindari Musuh

Shintia Ye berdiri di tempat asal, dengan wajah penuh kebingungan berbicara sendiri.

Sampai mobil Cayenne hitam hilang dari pandangannya, dia masih belum mengerti.

Saat ini, dia tiba-tiba teringat barusan Melisa Cheng keluar dari rumahnya, dia menghentakkan kaki, lalu berbalik dan naik ke atas.

Sinta Ye memaki Melisa Cheng, matanya melihat Melisa Cheng benar-benar pergi, baru kembali ke dapur.

Tapi mulutnya masih tidak berhenti memaki: "Orang rendahan yang tidak punya muka, sudah dibesarkan, masih tidak mau memberikan uang, pura-pura apa? Ingin mengambil kembali 10 Milyar? Boleh, punya nyali minta sana sama renteneir, lihat mereka kalau tidak menguliti kamu……"

Shintia Ye membuka pintu, mencium aroma harum dari dapur, raut wajahnya membaik, melepas sepatu sambil berteriak: "Ibu, aku kembali."

"Shintia Ye sudah kembali?" Sinta Ye membawa penutup panci keluar, melihat anak perempuannya, wajahnya langsung dipenuhi senyuman, berkata: "Shintia Ye, lelah ya lembur? Kamu duduk dulu di sofa menonton televisi, kalau ibu sudah selesai menyiapkan makanan ibu panggil kamu."

Shintia Ye tidak menjawab, melemparkan tas ke sofa, mengangkat kepala bertanya: "Ibu, Melisa Cheng barusan kemari?"

"Iya, iya……" Mengungkit Melisa Cheng, raut wajah Sinta Ye berubah.

Dia kembali ke dapur, mengecilkan api kompor, bertanya: "Kamu berpapasan dengannya?"

"Tidak berpapasan langsung, hanya kelihatannya merasa sangat familiar, tidak disangka ternyata benar dia." Bicara sampai disini, Shintia Ye mengganti topik, berkata: "Aku lihat dia naik mobil mewah, Ibu, apa yang terjadi? Bukankah dia baru keluar dari penjara belum lama ini?"

"Hng, beruntung dia, tidak tahu dimana bertemu dengan orang kaya, dihidupi olehnya!" Sinta Ye berkata dengan emosi: "Mengandalkan wajah cantik serigalanya, hanya tahu menggoda laki-laki, kalau tidak kamu kira orang rendahan yang pernah masuk penjara, mana ada orang kaya buta yang bersedia menikahi dia?"

Dihidupi?

Sinta Ye bertanya lagi: "Ibu, apa kamu tahu siapa orang yang menghidupi dia?"

"Kalau ini aku tidak jelas, aku belum pernah bertemu dengan laki-laki itu." Sinta Ye berpikir, berkata dengan sinis: "Kalau aku katakan, pasti orang yang sangat kaya, yang lalu aku minta padanya 10 Milyar, dia bisa memberikan, juga tidak ada beberapa hari, langsung membawa uangnya kemari."

Shintia Ye terkejut mendengar ini, "10 MIlyar? Melisa Cheng memberimu 10 Milyar?"

Hal ini, dia sama sekali tidak tahu.

"Iya, kalau tidak kamu kira hutangku yang banyak itu bagaimana bisa lunas? Aku membohongi orang rendahan itu, mengatakan kakak laki-lakinya hampir meninggal, membutuhkan uang 10 Milyar untuk biaya pengobatan agar bisa selamat, dia demi kakak laki-lakinya, tentu akan mencari cara mendapatkan uang untuk diberikan padaku! Hanya saja aku tidak menyangka, dia bisa begitu mudah mendapatkan uang 10 Milyar, kalau dari awal tahu begitu aku akan minta lebih banyak. Meskipun sekarang hutang dan bunganya sudah lunas, tapi hanya tersisa beberapa puluh juta, sama sekali tidak cukup untuk dipakai."

Dia meludah, kembali berkata: "Orang rendahan ini benar-benar baik nasibnya, bisa mendapatkan orang yang begitu kaya, mana seperti kita, masih di tempat kecil seperti ini, setiap hari bekerja keras untuk hidup. Hari ini orang rendahan itu masih berani mengancam aku, mengatakan kalau tidak menunjukkan foto Anto Cheng, dia akan meminta kembali uangnya, benar-benar membuat aku emosi!"

Di telinganya terdengar omelan ibunya, Shintia Ye tidak berniat mendengarkan dengan seksama.

Di benaknya terlintas gambaran barusan, kuku yang panjang menusuk telapak tangan.

Apa jangan-jangan……

Orang yang menghidupi Melisa Cheng, adalah Direktur Gu?

Dia baru terpikir, segera menyanggah sendiri.

Tidak!

Tidak mungkin Direktur Gu!!!

Laki-laki seperti Direktur Gu, ingin wanita seperti apa ada, bagaimana mungkin bisa suka pada Melisa Cheng?

Tapi……

Dia di kantor pernah bertemu Direktur Gu sekali, tidak mungkin salah mengenali!

Makin dipikir makin menakutkan, iri hati yang menggila muncul.

Beberapa hari kemudian……

Melisa Cheng sedang bekerja, Sutradara Chen dari Perusahaan Entertainment menelepon.

Karena draft desain yang diserahkan terakhir sangat bagus, Sutradara Chen sangat puas, memutuskan untuk bekerja sama di proyek selanjutnya.

Perusahaan demi memberi apresiasi untuk Departemen Desain, kerja keras selama beberapa waktu ini, terlebih dahulu membagi uang hadiah yang sangat tebal.

Siang hari, tiba waktu makan, Melisa Cheng baru keluar dari ruangan, mendengar dari seberang suara sorak-sorai.

"Wah, uang hadiah bulan ini banyak sekali?"

"Iya, dibanding dengan dua bulan kemarin masih lebih banyak, aku akhirnya bisa membeli tas yang sudah lama aku suka!"

"Aku juga, baju terusan model baru merk XX, aku kira setelah membeli aku harus makan indomie selama sebulan, sekarang tidak perlu khawatir lagi."

Mereka dengan gembira membuat rencana, bagaimana menghabiskan uang hadiah ini, ada orang yang mendorong-dorong Lulu yang masih duduk, berkata: "Lulu, kamu kepala desain, uang hadiahmu pasti lebih banyak dari kita kan? Makan siang hari ini, bagaimana kalau kamu traktir?"

"Baik, tidak masalah." Bibir merah Lulu terangkat, beranjak dari kursi, melihat ke sekeliling berkata: "Kita sama-sama, dengar-dengar di seberang jalan sana buka restoran seafood all you can eat, aku traktir, kalian makan sepuasnya!"

"Hore! Bagus sekali!" Mereka bersorak kegirangan.

Lulu ikut terseyum, pandangannya tertuju pada Melisa Cheng yang ada di depan pintu, mengangkat dagu, berkata: "Manajer Cheng, mau ikut sama-sama?"

Manajer Cheng?

Sorak kegirangan mereka perlahan berhenti, bersamaan menoleh.

Melihat di depan pintu, Melisa Cheng yang mengenakan pakaian kerja sederhana.

Mereka saling berpandangan, melalui beberapa hari ini, meskipun masih tidak bisa menerima dia sebagai manajer desain, tapi juga termasuk sudah melihat kemampuannya, jadi mengenai makan bersama, juga tidak begitu menolak.

Oleh karena itu ada orang yang ikut berteriak: "Iya, sama-sama pergi, proyek kali ini kamu adalah pahlawan kami!"

Melisa Cheng tidak menyangka, mereka pergi keluar makan, masih mengajak dia.

Ini pertama kalinya sejak dia bergabung dengan perusahaan!

"Tidak tidak, ini adalah hasil kerja keras kita semua." Melisa Cheng tidak menyangka, berulang kali melambaikan tangan, dia juga ingin sesegera mungkin bisa menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja, oleh karena itu berinisiatif berkata: "Kalau tidak makan siang hari ini aku yang traktir? Bergabung dengan perusahaan begini lama, belum ada kesempatan mentraktir kalian makan, aku dengar Lulu mengatakan rerstoran seafood all you can eat itu enak, kita kesana cicipi?"

Karena Melisa Cheng mengatakan ingin mentraktir, mereka semua tentu tidak keberatan.

"Baik, kalau begitu terima kasih Manajer Cheng."

Dengan begitu, karyawan Departemen Desain sekitar sepuluh orang bersama-sama turun ke bawah.

Keluar dari lift, saat melewati lobby di lantai bawah, kebetulan berpapasan dengan beberapa rekan kerja dari Departemen Sumber Daya Publik, mereka kebetulan mau keluar makan, karena satu perusahaan, saling menyapa.

Shintia Ye baru lolos masa percobaan di Departemen Sumber Daya Publik, hari ini kebetulan bisa dengan beberapa supervisor departemen, ingin mentraktir mereka makan, menggunakan kesempatan ini menjalin hubungan yang baik.

Dia baru berjalan di samping seorang supervisor, tersenyum mengatakan sepatu hak tinggi yang baru dibeli sangat bagus, siapa tahu begitu mengangkat kepala, melihat Melisa Cheng dari depan berjalan mendekat, berjalan di depan mereka.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu