Pria Misteriusku - Bab 417 Tidak Akan Membiarkan Siapapun Melukai Putriku

Tanpa disadari, sudut bibirnya pun mengerut. Justin Qiao menekan semua pemikiran dalam batinnya dan berpura-pura tenang melangkahkan kaki masuk ke dalam.

“Ayah angkat.”

Begitu masuk, barulah Justin Qiao menyadari bahwa ternyata lampu di dalam kamar tidak dinyalakan. Tirai jendela juga sepertinya diturunkan. Dalam keremangan ruangan, Tuan Qiao berdiri di sudut kamar dengan kedua tangan yang diletakkan di belakang tubuhnya. Ia membelakangi Justin Qiao.

Justin Qiao tidak bisa meraba apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu, sehingga ia hanya bisa diam sambil bersikap waspada.

Tuan Qiao malah tiba-tiba tertawa kecil dan perlahan membalikkan tubuhnya. Ia melihat sekeliling kamar dengan sekilas dan tatapan matanya akhirnya jatuh pada Justin Qiao: “Justin, menurutmu ruangan ini bagaimana?”

Nada bicara Tuan Qiao sangat tenang, seolah sedang benar-benar bertanya dengan santai. Tapi Justin Qiao tidak berniat untuk melonggarkan kewaspadaannya, ia tidak akan dengan naif mengira bahwa pria tua ini sengaja memanggilnya hanya untuk menemaninya melihat kamar ini.

Tapi apa yang tertangkap oleh pengawasannya ini tidak membiarkan benaknya untuk dipenuhi banyak keraguan. Justin Qiao mengabaikan sejenak pemikirannya dan tersenyum sambil menjawab: “Sangat cocok dengan karakter seorang perempuan. Kalau nona melihatnya, ia pasti juga akan menyukainya.”

“Benarkah? Aku juga merasa begitu.”

Tuan Qiao sepertinya sangat puas dengan jawaban ini, raut wajahnya sekarang bisa dikatakan melembut. Ia lalu berkata kembali: “Hanya saja... Entah kapan putri kesayanganku bisa pulang kembali?”

Begitu mendengar perkataan ini, batin Justin Qiao tiba-tiba menjadi kelam.

Ia tahu bahwa sedari awal Tuan Qiao meragukan dirinya. Tapi jika ia sengaja berkata seperti itu di depannya, maka itu berarti Tuan Qiao sedang jelas-jelas menguji dirinya.

Justin Qiao benar-benar tidak dapat mengelak dari ujian yang terang-terangan seperti ini!

Buliran keringat dingin perlahan mulai merayapi dahinya. Benak Justin Qiao sangat mengerti bahwa Tuan Qiao bersikap sejelas ini untuk mengingatkannya. Bahwa sehebat apapun dalihnya saat ini, itu semua sia-sia.

Seolah untuk membuktikan dugaannya, Tuan Qiao tiba-tiba dengan serius berujar: “Justin, ada hal yang selalu tidak kukatakan padamu dan aku ingin memanfaatkan kesempatan pada hari ini untuk membicarakannya denganmu baik-baik.”

“Silakan langsung katakan, ayah angkat. Aku pasti akan mendengarkannya dengan seksama.”

Sebelum wajahnya dirobek habis-habisan, Justin Qiao hanya dapat bersikap dengan hormat seperti ini.

Tuan Qiao juga sepertinya tidak peduli, ia mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh: “Kamu lihat tempat ini. Ruangan ini aku bangun dengan segenap hati demi putriku. Begitu pula dengan rumah tua ini, semua ini adalah miliknya ke depannya. Semua ini dibangun dengan jerih payah dan aku juga berharap ke depannya aku bisa menuntunnya untuk memerintah sama sepertiku. Apa kamu mengerti maksudku?”

Maksud dari perkataan ini adalah kalau Justin Qiao bersedia, maka ia boleh tetap tinggal di rumah tua ini. Asalkan ia bisa terus memainkan perannya sebagai binatang peliharaan yang patuh, maka rumah tua ini akan memberikannya sesuap nasi untuk dimakan.

Tapi permasalahannya adalah hasrat Justin Qiao yang sangat jauh dari hal ini.

Menyuruhnya untuk bersikap seperti binatang peliharaan dengan sepenuh hati? Mana mungkin?

Kalau ia bersedia, maka tidak mungkin ada kelanjutan cerita seperti ini.

Pada dasarnya, Justin Qiao sama sekali tidak mempercayai ucapan Tuan Qiao. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa alasan Tuan Qiao bisa berkata seperti ini hanya supaya ia tidak berulah. Begitu ia benar-benar percaya, ia bisa-bisa dihabisi sampai tulangnya saja tidak akan bersisa.

Tapi ia sudah sampai di tahap ini, Justin Qiao tidak memiliki jalan apapun untuk mundur. Walaupun ia tidak percaya, ia tetap tidak bisa mundur. Tapi raut wajah Justin Qiao tetap sama, malah terlihat semakin hormat: “Ayah angkat ini bicara apa. Ayah angkatlah yang membesarkan dan mendidikku menjadi orang. Menjaga keluarga Qiao adalah harapan seumur hidupku, aku pasti akan menuntun nona dan tidak akan membiarkan ayah angkat khawatir.”

Justin Qiao mengatakannya dengan sangat tulus, sampai membuat orang tidak memiliki satu mili pun alasan untuk curiga.

Tuan Qiao langsung mengangguk-angguk dan dengan raut wajah yang senang serta tenang berkata: “Bagus sekali jika kamu bisa berpikir seperti ini.”

Justin Qiao yang berada di samping juga ikut menyunggingkan senyum di wajahnya. Mereka berdua lalu kembali memperbincangkan beberapa topik yang lain sampai Justin Qiao mencari sebuah kesempatan untuk pamit undur diri.

Tuan Qiao juga langsung menyetujuinya. Ia menyuruh Justin Qiao untuk kembali dan beristirahat baik-baik, lalu mengajaknya makan bersama dua hari kemudian.

Setelah punggung Justin Qiao menghilang dari pandangannya, barulah senyum di wajah Tuan Qiao perlahan memudar. Raut wajahnya menjadi kaku dan tegas, tidak ada sepatah kata pun yang ia ucapkan dan alisnya mengernyit.

Pengurus rumah Qiao yang sedari tadi berdiri di luar pintu pun akhirnya masuk ke dalam: “Tuan besar, apa tuan besar benar-benar mempercayainya saat ia tadi langsung menyetujuinya?”

Tuan Qiao balas menatapnya dengan datar sekilas, lalu mendengus dingin: “Seharusnya yang kamu tanyakan adalah apa Justin percaya dengan kata-kataku barusan atau tidak!”

Mendengar hal ini, perngurus rumah Qiao pun langsung terkejut dan keringat dingin mengucur di tubuhnya. Kalau Justin Qiao sama sekali tidak mempercayai ucapan Tuan Qiao, itu berarti sikap tanpa ragunya yang barusan hanyalah pura-pura saja.

Tuan Qiao memicingkan matanya dengan dingin, nada bicaranya agak dalam dan panjang: “Memelihara serigala sampai besar juga tidak baik, ia bisa balik menggigitmu kapan saja.”

Pesan yang terkandung dalam perkataan ini sangat dalam. Bahkan pengurus rumah Qiao yang merupakan pelayan paling loyal di sisi Tuan Qiao saja tidak berani sembarangan menjawab, ia hanya berdiri diam di samping sambil mendengarkan.

Setelah suasana hening selama beberapa saat, Tuan Qiao mengibaskan tangannya: “Sudahlah, sudah. Hati anak ini sangat hebat, sepertinya mustahil jika menginginkannya untuk bersikap jujur. Kita sendiri harus mempersiapkan lebih banyak langkah pencegahan untuk berjaga-jaga dari serangan orang lain.”

Tuan Qiao memanggil Justin Qiao datang hari ini namun ia sendiri juga tidak berniat untuk menggerakkan pria itu. Justin Qiao menggenggam beberapa hal penting rumah ini, jika ia langsung menggerakkannya, maka itu akan menjadi hal yang merepotkan untuk dibereskan di kemudian hari.

Hanya saja, Tuan Qiao terpikir untuk memberikan Justin Qiao sedikit peringatan karena belakangan ini pria itu tidak bisa diam. Kalau peringatan ini bisa membuat Justin Qiao lebih tenang dan diam, maka itu adalah hasil yang paling baik. Kalau tidak bisa, setidaknya Tuan Qiao bisa menakutinya sedikit.

Justin Qiao sudah kembali ke kamarnya sendiri. Setelah pintu kamarnya ditutup, senyum yang terlukis di wajahnya sontak sirna seluruhnya tidak berbekas. Sorot matanya tiba-tiba menjadi dalam, terlihat lincah dan kasar. Selain itu, sorot dendam yang cukup dalam juga terlihat.

Masalahnya sudah berkembang sampai ke tahap ini, tapi ternyata Tuan Qiao masih terus gencar mencoba membohonginya dengan menggunakan alasan yang kekanakan seperti ini. Sebenarnya, pria tua itu menganggapnya sebagai suatu hal penting atau merasa dirinya adalah tipe orang yang benar-benar mudah untuk dibohongi?

Dengan wajah yang kelam dan tertekuk, Justin Qiao pun menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri. Ia lalu mendongakkan kepalanya untuk menenggak habis minuman itu. Tangannya kemudian meremas gelas anggur yang kosong itu dan berjalan selangkah demi selangkah ke sisi jendela.

Dari sini, ia bisa melihat pemandangan seluruh rumah tua Qiao di bawahnya yang selalu terlihat megah selama empat musim. Seolah-olah bangunan ini akan tetap berdiri kokoh dan tidak akan hancur untuk selamanya.

Melihat pemandangan yang ada di hadapannya ini, sedikit demi sedikit Justin Qiao pun semakin meremas kuat gelas yang ada di dalam genggamannya. Ia harus bisa mendapatkan kembali haknya. Ia harus bisa membuat tempat ini berubah menjadi miliknya!

Sebuah kabar pun datang dari Fito. Semua hal di kota A berjalan dengan lancar. Setelah Lucy Jiang kehilangan anaknya, sepertinya wanita itu menjadi lumayan pintar. Ia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan. Dengan perbuatannya yang dilakukan secara terus-menerus, ia berhasil merusak hubungan baik antara Natalia Wu dan Marson Gu.

Bagi Justin Qiao, berita ini adalah sebuah kabar yang baik. Setidaknya ia tidak perlu mengkhawatirkan urusan Marson Gu disana. Ke depannya, ia hanya harus mengerahkan seluruh tenaga dan pemikiran untuk mencegah Tuan Qiao. Karena kecerobohan kecil dapat membalikkan kapal dan membuatnya terperosok ke dalam selokan. Kesalahan kecil saja bisa membuat semua rencananya luluh lantak berantakan.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu