Pria Misteriusku - Bab 110 Pria Romantis Dalam Dongeng

Biasanya di waktu seperti ini, seharusnya Lucy Jiang sudah bangun.

Dia merasa sedikit aneh, mengeringkan tangannya, lalu mengetuk pintu.

Di dalam pintu tidak terdengar jawaban apapun, seperti tidak ada orang di dalamnya.

Natalia Wu mengeluarkan handphonenya, menelepon Lucy Jiang: “Lucy, apa kamu sudah bangun?”

Dibatasi dengan telepon, Natalia Wu bisa mendengar suara kereta bawah tanah, kembali mendengar Lucy Jiang berucap: “Natalia, tiba-tiba ada masalah dengan perusahaan, hari ini aku harus ke perusahaan untuk lembur. Tadi pagi saat aku pergi kamu masih tidur, jadi tidak sempat memberitahumu.”

“Mendadak seperti ini?”

“Hmm!” Lucy Jiang menjawab dengan sedikit merasa bersalah, menjelaskan dengan pelan: “Jadi hari ini aku tidak bisa menemanimu membeli hadiah, maaf, Natalia.”

Setiap orang memiliki kesibukannya sendiri dalam kehidupan, apalagi Lucy Jiang karena urusan perusahaan.

Jadi, Natalia Wu juga tidak memiliki hak untuk menyalahkannya, tersenyum mengerti: “Tidak masalah, lagipula aku juga sudah membuat janji dengan Justin, kami pergi bersama jug bisa, nanti kamu bisa datang untuk makan bersama?”

“Hmm, jika aku menyelesaikannya dengan cepat, aku akan pergi mencari kalian.” Lucy Jiang berucap dengan buru-buru, seperti sedang berdesakkan di dalam kereta bawah tanah, detik berikutnya sambungan telepon langsung terputus.

Setelah menutup telepon, dia kembali menelepon seseorang.

Kemudian, muncul sebuah raut yang menantikan pertunjukkan.

……

Setelah Natalia Wu menutup telepon, dia segera mengganti pakaiannya dan keluar dari apartemen.

Justin Qiao sudah menunggu dibawah, melihatnya dirinya datang dia langsung membukakan pintu mobil untuknya.

Natalia Wu sedikit bingung: “Kenapa kamu datang menjemputku? Kukira kamu akan langsung ke mall.”

Justin Qiao membantunya meletakkan tasnya, lalu berputar duduk di kursi kemudi: “Cuaca sangat panas, kulihat kamu pergi sendirian akan sedikit sulit.”

Natalia Wu berdecak menghela nafas: “Akhirnya aku bertemu dengan pria romantis dalam dongeng.”

Justin Qiao tersenyum kecil.

Sepanjang perjalanan mereka berdua terlihat saling berbincang dan tertawa, dengan cepat telah tiba di mall terbesar di kota A yang dipenuhi dengan bawang mewah.

Setelah Justin Qiao memparkirkan mobilnya dia langsung membawa Natalia Wu memasuki mall, dia menggelengkan kepalanya melihat benda-benda yang ada, semuanya terlalu biasa tidak ada yang spesial.

Justin Qiao juga tidak memaksa, kedua orang itu berjalan dan terkadang berhenti saling berbicara, terlihat seperti sepasang kekasih yang memiliki hubungan yang hangat.

Natalia Wu tidak mengetahui, jika sejak dia muncul di mall dia terus ditatap oleh seseorang.

Pria bertubuh gempal dan pendek bersembunyi di sudut yang gelap, mengangkat kamera yang ada di tangannya terus memotret.

Terlihat kilatan demi kilatan, di dalam foto-foto itu terlihat Natalia Wu dan Justin Qiao yang sedang berbincang dan tersenyum.

……

Justin Qiao adalah pertner yang sangat kompeten, sepanjang perjalanan terus memperkenalkan banyak barang pada Natalia Wu.

Mulai dari dasi pria hingga kemeja, korek api hingga tali pinggang, sepertinya hampir semuanya.

Hanya saja sayangnya Natalia Wu tidak merasa puas.

Justin Qiao mengerutkan alisnya, tiba-tiba matanya berbinar: “Oh iya, bagaimana jika memberi Marson sebotol parfum, selera pria itu sangat kaku, aku mengenalnya selama ini, hanya pernah melihatnya menggunakan parfum yang sama.”

“Parfum apa?” Natalia Wu juga merasa tertarik.

Kedua orang itu kembali berkeliling untuk mencari, hingga akhirnya berdiri di depan sebuah toko bermerek yang cukup mewah.

Justin Qiao menarik Natalia Wu masuk ke dalam: “Merek ini, Marson lebih menyukai model klasik, jika kamu merasa cocok, bagaimana jika beli ini?”

Pramuniaga yang bermata tajam langsung datang membawa model klasik yang diucapkan Justin Qiao, dengan tersenyum kecil menyerahkannya pada Natalia Wu.

Dia menyemprotnya sedikit di pergelangan tangannya, seketika hidungnya mencium aroma yang familiar, aroma yang biasanya ada pada tubuh Marson Gu.

Saat Natalia Wu akan berucap, di saat yang sama.......

Handphonenya tiba-tiba berdering.

Justin Qiao dan dirinya saling bertukar tatapan, lalu memundurkan langkahnya beberapa langkah.

Saat telepon tersambung, terdengar suara Marson Gu yang dingin: “Natalia, kamu ada dimana?”

“Ah...... apa ada urusan kamu mencariku?” tanya Natalia Wu.

“Nanti kita pergi makan bersama, kebetulan hari ini aku ada waktu.” Marson Gu ingat belakangan ini dia jarang menemani wanitanya, kebetulan hari ini ada waktu jadi dia ingin membalasnya.

“Tidak bisa!” Natalia Wu langsung menolaknya.

Hari ini dia datang membeli hadiah untuk Marson Gu, nanti dia ingin memberinya kejutan, jika dia mengetahuinya sekarang, maka kejutan apanya?

Saat Marson Gu berucap tadi, dia tidak menyangka jika Natalia Wu akan menolaknya, karena wanita ini mengatakan tidak bisa, dia mengangkat alisnya: “Ada apa? Kenapa tidak bisa?”

Natalia Wu menyadari jika sikapnya yang sedikit aneh, segera menenangkan diri menjadi seperti biasa: “Hari ini aku ada urusan, mungkin tidak bisa makan bersamamu.”

Marson Gu merasa kesal: “Urusan apa sepenting ini? Apa lebih penting dariku?”

Ini adalah sebuah peringatan, Natalia Wu tidak bodoh mengatakan siapa yang penting dan tidak, hanya berucap pelan: “Ada urusan penting yang harus dilakukan, lain kali aku akan menemanimu makan bersama okay?”

Urusan penting?

Ada urusan penting apa, hingga tidak bisa dia katakan?

Marson Gu mengerutkan alisya, namun dia tidak menanyakannya lagi, dia tidak ingin Natalia Wu merasa dirinya berkuasa.

Akhirnya, menghela nafas, berucap mengingatkan: “Ya sudah kalau begitu, cuaca diluar sangat panas, cepatlah kembali ke rumah mengerti?”

Natalia Wu mengangguk dengan menurut: “Hmm, aku mengerti.”

“Saat tiba di rumah kabari aku.”

“Baiklah.” selesai menutup telepon, Natalia Wu menghela nafas lega.

Tadi dia benar-benar takut jika Marson Gu akan terus menanyakan yang sebenarnya, namun untung saja dia tidak menanyakannya lagi, jika tidak, nanti tidak akan menjadi kejutan.

Terkadang tidak hanya wanita yang sensitif, firasat pria juga sangat akurat.

Setelah Marson Gu menutup teleponnya dia semakin merasa ada yang tidak beres, nada bicara Natalia Wu yang panik seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Teringat akan suasana hatinya belakangan ini yang sedikit muram, tindakannya yang seperti ini semakin membuatnya curiga.

Jari telunjuknya yang panjak mengetuk meja beberapa kali hingga menimbulkan suara.

Marson Gu memicingkan matanya, menelepon Lucy Jiang.

Lucy Jiang yang melihat siapa peneleponnya tertegun sejenak, sebelum kesabaran Marson Gu habis, dia segera mengangkat teleponnya: “Halo, Direktur Gu.”

Karena terlalu tegang, suaraya sedikit bergetar.

Gerakan tangan Marson Gu berhenti seketika: “Kamu tahu ini aku?”

Jika dia tidak salah ingat, sepertinya dia tidak memberitahu nomor teleponnya pada Lucy Jiang, jadi alasan dia memiliki nomor Lucy Jiang itu semua karena Natalia Wu.

Nomor pribadi direktur Perusahaan Emperor Internasional bukan semua orang bisa mendapatkannya sembarangan, Lucy Jiang merasa tersentak, nomor ini dia curi diam-diam dari handphone Natalia Wu, maka dari itu dia mengetahui nomornya.

Masalah ini jangan sampai diketahui Marson Gu, dia berusaha untuk tenang: “Itu...... Natalia yang memberitahuku, dia tahu aku bekerja di Perusahaan Emperor Internasional, jadi dia memberikannya padaku untuk berjaga-jaga.”

Dia percaya, Marson Gu tidak akan menanyakan hal ini pada Natalia Wu.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu