Pria Misteriusku - Bab 187 Mengambil Hati Marson Gu

Natalia Wu dengan sabar menenangkan Lucy Jiang sekian lama, baru bangkit berdiri berkata kepadanya: "Masalah ini kamu jangan pikirkan lagi, istirahat dulu di rumah, tunggu aku selesai mengurus aku akan datang menjemput kamu."

"Hm……" Lucy Jiang berkata dengan menatap Natalia Wu: "Natalia Wu, kamu harus segera, kalau tidak aku takut dia akan datang lagi."

"Tenang saja, aku tahu." Natalia Wu menganggukkan kepala, menyetujui.

Keluar dari apartemen, di dalam hatinya menahan kemarahan, tidak jelas terhadap siapa, tapi merasa tidak begitu senang.

Kenapa wanita lemah seperti ini, baik dia, juga Lucy Jiang, semuanya terlibat masalah dengan orang-orang yang menjijikan, diri sendiri sudah berhati-hati masih bisa meninggalkan trauma, tapi orang-orang yang melakukan hal buruk menghilang tanpa jejak!

……

Di dalam ruang Direktur yang tenang, Andi Shi dengan hormat menyerahkan setumpuk dokumen ke hadapan Marson Gu.

"Direktur, ini data yang anda minta saya periksa."

Marson Gu menerima, Andi Shi di samping menambahkan: "Aku memeriksa riwayat panggilan telepon, hari itu terjadi masalah di bar, Nona Wu menerima telepon dari Nona Jiang, dilihat dari waktunya, seharusnya tidak lama sebelum terjadi masalah."

Gerakan Marson Gu berhenti, di dalam benaknya terbesit malam itu Natalia Wu menangis.

Dia mengatakan dirinya tidak bersalah, dia mengatakan Marson Gu salah paham, dia mengatakan ketakutan……

Tapi apa yang Marson Gu lakukan?

Tidak hanya tidak percaya, malah menyalahkan dia.

Teringat tengah malam itu, Natalia Wu berjongkok di depan pintu, hati Marson Gu sakit, ada rasa tertekan yang tidak bisa diungkapkan.

Dia menutup dokumen, raut wajahnya menyeramkan: "Orang-orang itu sudah ditemukan? Aku mau kamu mencari tahu dengan jelas sebenarnya apa yang terjadi."

"Orangnya belum ketemu, tapi aku mencari tahu dari bos di bar, hari itu sepertinya Nona Jiang yang terlebih dahulu menemui sekumpulan orang itu, mengenai setelah itu bisa berubah menjadi seperti itu, bos di bar tidak jelas, kebetulan tidak terekam di CCTV, tidak bisa menemukan rekaman."

Ucapan Andi Shi membuat hati Marson Gu tenggelam, dia berkecimpung di bisnis begitu lama, trik macam apapun dia pernah menemui, tidak sungkan berkata, Marson Gu sendiri bukan orang dengan tangan yang lembut.

Menerima telepon, tiba-tiba keluar, terlibat masalah, titik mati CCTV, adegan ini kalau diurutkan, tidak sulit untuk menebak suatu trik.

Hanya ternyata Lucy Jiang terlibat di dalamnya, dia dimanfaatkan orang, atau ada orang yang mau menyerang Natalia Wu, dan melibatkan dia?

Tidak peduli bagaiamanapun, tunggu sampai dia mengetahui kebenarannya, semua keraguannya akan terjawab.

Marson Gu tidak akan membiarkan Natalia Wu dalam bahaya!!!

Marson Gu menyipitkan mata, dengan dingin berkata: "Bagaimana dengan laki-laki itu? Sudah diperiksa?"

Mengungkit ini, Andi Shi terbatuk.

Marson Gu mengangkat mata melihat dia, tatapan mata yang tenang menunjukkan otoritasnya.

"Seperti ini……" Andi Shi berbicara terbata-bata, memutuskan untuk mengatakan: "Laki-laki itu bermarga Xu, teman Nona Jiang, jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Nona Wu, mengira Nona Wu lajang, jadi mulai mengejar."

Berbicara sampai disini, Andi Shi segera menambahkan: "Tapi aku sudah mengatakan padanya, Tuan Xu juga berkata tidak akan mengganggu Nona Wu, Direktur Gu tenang saja."

Marson Gu menyipitkan mata melihat dia: "Matamu yang mana melihat aku tidak tenang?"

Andi Shi: "……"

Kedua matanya melihat, tapi ucapan ini tidak berani diucapkan di hadapan Marson Gu.

"Tidak ada…… Aku yang kelewatan." Dia menundukkan kepala, setelah menerima arahan Marson Gu, dengan cepat melangkah keluar.

Belakangan ini sering hujan, beberapa hari ke depan juga akan hujan, Marson Gu pulang ke villa hujan belum berhenti.

Dia mengangkat kepala melihat ke arah kamar tidur, pintu kamar Natalia Wu tertutup, seharusnya belum kembali.

Ragu-ragu beberapa saat, Marson Gu berputar, sampai di ruang baca.

Tidak tahu berlalu berapa lama, di bawah terdengar suara langkah kaki, tertutupi oleh suara hujan, terdengar tidak begitu jelas.

Marson Gu pertama kali merasakan mendengar suara langkah kaki yang familiar, berjalan ke balkon dan melihat, Natalia Wu yang kehujanan masuk ke dalam rumah.

Dia mengerutkan alis, agak tidak senang.

Sudah begini besar, keluar rumah tidak mengerti harus membawa payung? Harus membuat dirinya kehujanan baru puas?

Dia bersiap keluar, tiba-tiba mendengar suara langkah kaki tiba di lantai dua, gerakannya terhenti, kembali dan duduk di sofa.

Setelah beberapa saat, langkah kaki berhenti di depan ruang baca, Natalia Wu mengetuk pintu: "Marson Gu, kamu ada di dalam?"

Lampu di dalam ruang baca tidak dinyalakan, kalau bukan karena di halaman melihat mobil Marson Gu, dia bahkan mengira Marson Gu belum pulang.

Diam selama beberapa detik, suara Marson Gu yang rendah terdengar dari balik pintu: "Hm."

Satu kata sederhana tapi membuat Natalia Wu kegirangan, dia tidak berani menunda lagi, segera berkata: "Aku boleh masuk tidak?"

Kembali hening selama beberapa detik, Marson Gu berkata dengan datar: "Masuklah."

Mendapat persetujuan, Natalia Wu masuk ke dalam, menyalakan lampu.

Marson Gu duduk di atas sofa, alisnya terangkat, tapi suara dan ekspresinya tidak berubah.

Natalia Wu bertatapan dengan dia, memaksakan tersenyum: "Marson Gu, aku ada hal yang sangat penting ingin mengatakan padamu, aku harap kamu bisa bantu aku……"

Ucapannya belum selesai sudah dipotong oleh suara dingin laki-laki itu: "Beri aku satu alasan."

"Ah?" Natalia Wu mengedipkan mata dengan kebingungan, dalam sekejap belum merespon.

Marson Gu tertawa bodoh, kedua tangannya diletakkan di dada: "Beri aku alasan kenapa harus membantu kamu."

Dia menaikkan dagu, sikapnya selalu arogan, orang yang tidak tahu akan mengira Marson Gu masih marah.

Dia masih ingat dengan jelas, malam itu Natalia Wu menolak disentuh olehnya.

Natalia Wu ditanya seperti ini lalu terpaku, wajahnya penuh dengan kecanggungan.

Dia tiba-tiba merasa dirinya tidak ada tempat, sama sekali tidak memiliki kualifikasi meminta Marson Gu membantu dia……

Tidak mudah mengumpulkan keberanian, Natalia Wu kembali teringat suara tangis menyedihkan Lucy Jiang, menggertakkan gigi, bertanya: "Kalau begitu kamu berharap aku melakukan apa?"

Natalia Wu yang seperti ini membuat Marson Gu sedikit terkejut, menatap dia beberapa saat dalam diam, Marson Gu tiba-tiba tersenyum.

"Senangkan aku, buat aku puas, aku akan bantu kamu."

"Apa yang kamu katakan!?" Mengira dirinya salah dengar, Natalia Wu dengan tidak percaya mengulangi sekali lagi.

"Bagaimana? Tidak bersedia?" Marson Gu mengubah posisinya, dengan nyaman duduk di sofa, alis yang tipis, terlihat elegan.

Natalia Wu menggigit bibir dengan keras, karena terlalu keras, sampai berubah menjadi pucat.

Dia memaksa berbicara: "Bisa tidak…… Ganti yang lain?"

Benar-benar tidak ada cara meyakinkan diri sendiri melakukan seperti yang dia katakan, menyenangkan……

Bukankah harus meletakkan kehormatan diri di bawah untuk kembali diinjak, sampai hancur?

Dia tidak bisa melakukan, juga tidak akan melakukan.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu