Pria Misteriusku - Bab 49 Ciuman Yang Manis

Marson Gu mengangkat mata melihat pipinya yang merona merah, tatapannya makin dalam, segera mengalihkan pandangan, pandangannya jatuh pada rambutnya yang basah, mengerutkan alis.

Dia duduk di atas kasur, Natalia Wu terkejut mengangkat matanya, bertanya: "Ada apa?"

Marson Gu tidak berkata apa-apa, berjalan ke samping mengambil handuk kering: "Bangun, aku keringkan rambutmu."

Mengeringkan rambut?!

Natalia Wu saat ini baru menyadari, rambutnya masih basah.

Dia awalnya ingin menolak Marson Gu, ingin mengeringkan sendiri, tapi Marson Gu bersikukuh, tidak menerima penolakan darinya, akhirnya dia menurut dan duduk dengan tenang di kasur.

Marson Gu berdiri di samping kasur, dengan pelan mengeringkan rambutnya, gerakannya yang lembut itu, seperti sedang melindungi barang berharga.

Natalia Wu merasakan kelembutannya, hatinya terkejut.

Dia tidak menyangka Marson Gu yang biasanya ekspresinya dingin, perlakuannya kejam, ternyata juga memiliki sisi yang lembut.

"Natalia Wu, besok aku akan melakukan perjalanan dinas ke kota B."

Natalia Wu menganggukkan kepala berkata: "Aku tahu, kamu tadi sudah mengatakannya saat kita di lantai bawah kan?"

Teringat hal ini, hatinya begitu gembira.

Marson Gu meskipun tidak bisa melihat wajah Natalia Wu, juga bisa merasakan suasana hatinya yang gembira, tatapan matanya gelap: "Natalia Wu, kamu sangat senang kah?"

Natalia Wu segera menggelengkan kepala, terbatuk: "Tidak, aku berpikir beberapa hari tidak bertemu denganmu, khawatir tidak ada orang yang menjaga kamu, apalagi kamu terluka karena menyelamatkan aku."

Mendengar ini, gerakan tangan Marson Gu terhenti, matanya menyipit, seperti tertawa tapi tidak: "Natalia Wu, awalnya…… Aku ingin pergi sendirian, tapi karena kamu berkata seperti ini, aku memutuskan akan membawamu pergi besama, mudah untuk kamu merawat aku."

Natalia Wu segera membalikkan kepala, membelalakan mata dengan tidak percaya melihat dia.

Dia, kenapa dia tidak terpikir, dirinya menjatuhkan batu ke atas kakinya sendiri.

Dia menyesal, mengangkat mata berpikir, dia bisa menggunakan alasan apa untuk menolak Marson Gu.

Dengan cepat, di dalam benaknya terbesit pemikiran: "Marson, aku tidak ingin meninggalkan kota ini, kamu barusan juga mengatakan sendiri, suka itu tidak terbatas, cinta itu terbatas. Kalau kamu sungguh-sungguh terhadapku, kamu tidak seharusnya memaksa aku, benar tidak? Kalau tidak berarti ucapanmu adalah bohong, kamu sedang membohongi aku."

Sudut bibir Marson Gu terangkat, tatapan matanya dalam: "Tentu saja aku tidak akan membohongi kamu, kalau kamu tidak ingin pergi ya tidak perlu pergi, aku tidak akan memaksa kamu."

Melihat dia berkata seperti ini, lubuk hati Natalia Wu malah tidak tenang.

Dia mengenal Marson Gu, tidak pernah berbicara dengan baik seperti ini, dengan kecurigaan kembali bertanya padanya: "Kamu benar-benar memutuskan tidak meminta aku ikut pergi?"

"Tentu saja." Dia menjawab tanpa berpikir, tatapan matanya tidak tenang.

Natalia Wu bertatapan mata dengannya, melihat sebentar tidak kelihatan ada bekas apapun, keraguan di hatinya menghilang.

Di dasar lubuk hatinya masih merasa, perubahan sikap Marson Gu kali ini, benar-benar sangat aneh.

Tapi, tidak peduli bagaimanapun, dia tidak memaksa itu sudah cukup.

Marson Gu melihat dia tenang, dengan tenang menatap dia: "Natalia Wu, aku pengertian seperti ini, juga begitu menyayangi kamu, tidakkah seharusnya kamu memberiku apresiasi?"

Pengertian?!

Natalia Wu menunjukkan dia sedikitpun tidak merasa, tapi saat ini suasana hatinya sangat baik, juga tidak perhitungan dengan kata yang digunakan.

Dia melihat sepasang mata Marson Gu yang menanti dengan tersenyum, juga takut dirinya kalau saat ini menolak akan membuat Marson Gu berubah sikap, demi agar cepat menyenangkan Marson Gu, dia memejamkan mata, mencium pipinya.

Marson Gu tentu tidak puas dengan ciuman yang hanya sebentar seperti ini, menahan pinggangnya membawa dia masuk dalam dekapannya, menundukkan kepala mencium bibir merah itu.

Dia mengambil kesempatan saat Natalia Wu terkejut, membuka giginya.

Ciumannya seperti badai, membuat Natalia Wu sama sekali tidak punya waktu untuk merespon.

Sekian lama, mereka berdua baru melepaskan.

Marson Gu menundukkan kepala melihat mata indah Natalia Wu, bibir merahnya, dengan suara yang agak serak perlahan berkata: "Natalia, ini baru namanya terima kasih, sudah ingat belum?"

Natalia Wu dengan bingung mengedipkan mata, segera tersadar dan melihat Marson Gu, menutup bibirnya sendiri, dengan marah berkata: "Pergi kamu, cepat pergi!"

Melihat dia marah, Marson Gu tersenyum gembira, menundukkan kepala mencium keningnya, dengan cepat membalikkan badan dan pergi.

Natalia Wu melihat dia yang mudah disenangkan seperti ini, di lubuk hatinya merasa aneh, makin lama makin dalam.

……

Keesokkan harinya, Natalia Wu membuka mata, tidak melihat langit-langit yang familiar, melainkan suasana yang asing.

Dia segera bangun, dalam posisi duduk, melihat ke sekeliling, melihat wajah Marson Gu yang dingin: "Marson Gu, aku…… Aku dimana?"

Natalia Wu melihat suasana sekitar, makin dilihat makin terasa asing.

Sebenarnya ini dimana?!

Saat dia masih berpikir, Marson Gu tertawa melihat matanya, membuka mulut berkata: "Kita ini sedang berada di atas pesawat, pergi perjalanan dinas ke kota B."

Mendengar ini, Natalia Wu dalam sekejap terpaku melihat Marson Gu.

Berlalu sekian lama, dia baru tersadar, beranjak berdiri, membelalakan mata melihat Marson Gu, bertanya: "Kamu jelas-jelas mengatakan tidak memaksa aku, bagaimana kamu bisa tanpa persetujuan dariku, membawaku naik pesawat, ini penculikan, penculikan……"

Dia emosi sampai kehabisan kata-kata, kemarahan yang membara terlihat di matanya, menatap dalam-dalam Marson Gu.

Marson Gu dengan penuh ketertarikan melihat dia, melihat wajahnya merah, marah seperti ikan gembung, mengedipkan mata: "Natalia, kalau kamu tidak bersedia melakukan perjalanan dinas denganku, kamu sekarang boleh pergi, aku tidak akan menghalangi kamu."

Dia dengan tulus melihat mata Natalia Wu, menunjukkan ketulusan dirinya.

Natalia Wu sudah emosi sampai ke langit, wajahnya merah sekali, dengan menggertakkan gigi berkata: "Kamu sekarang mengatakan aku boleh pergi, bagaimana aku pergi? Kamu beritahu aku, bagaimana aku pergi!!!"

Tiga kata terakhir diucapkan dengan penekanan yang berat, seperti sedang menggigit dagingnya.

Sekarang ada di atas pesawat, dia juga tidak bisa terbang, bagaimana dia pergi?

Marson Gu menepuk pundaknya, dengan tidak berdaya berkata: "Ini, aku tidak tahu, kamu cari cara sendiri."

"Kamu…… Kamu……" Natalia Wu emosi sampai tidak bisa berkata-kata.

Marson Gu melihat Natalia Wu yang emosi sampai seperti ini, segera mengulurkan tangan membelau rambutnya, dengan pelan berkata: "Sudahlah, jangan marah, jangan marah, kalau marah bisa cepat tua."

Natalia Wu dengan emosi memukul tangan Marson Gu, menatap tajam dia, dengan marah berkata: "Jangan sentuh aku, hal ini aku akan buat perhitungan denganmu, kamu orang yang licik, orang licik!"

Pantas saja, kemarin malam dia berkata dengan baik, ternyata……

Ternyata dia merencanakan ini.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu