Pria Misteriusku - Bab 462 Bayi Di Perut Sedang Protes

Natalia Wu tiba – tiba merasa, kebahagiaan ternyata hanya seperti ini.

Mungkin karena senyuman manisnya sangat terlihat jelas, orang tua itu juga tersenyum melihatnya.

Natalia Wu dengan malu menyimpan pandangannya, melihat ke arah jimat.

Dia sengaja datang kesini, sebenarnya ingin meminta jimat pelindung untuk anaknya.

Katanya kuil disini sangat bisa mengabulkan permintaan, dia berharap anak ini bisa aman, dan sehat!

Setelah mengatakan maksud tujuannya ke sini, orang tua itu membantunya memilihkan jimat pelindung, Natalia Wu tidak melihat ada yang berbeda, tetapi masih menerimanya dengan senyuman.

Marson Gu dengan wajah datar berdiri di sebelahnya, setelah melihat perempuan ini selesai dia baru berkata: “ayo jalan.”

Natalia Wu menyimpan jimat pelindung itu, dan menganggukkan kepala.

Kedua orang bersiap untuk pergi, orang tua yang ada di belakang tiba – tiba berkata: “nona Wu, mau meramal?”

Meramal?

Natalia Wu sedikit terkejut mengerutkan alisnya, selanjutnya orang tua itu menunjuk ke tempat di sebelahnya, pemiliknya juga adalah orang tua.

Natalia sesaat mengerti, sepertinya orang tua itu adalah temannya, sama – sama datang untuk mencari nafkah, sepertinya tidak mudah.

Dia tidak tega menolak, setelah ragu sejenak, dia tersenyum dan menganggukkan kepala: “baik.”

Masalah meramal, jika percaya maka terwujud, jika tidak percaya maka tidak terwujud.

Marson Gu biasanya tidak percaya hal ini, dia mengerutkan dahi, sepertinya sangat tidak setuju.

Natalia Wu langsung mencubitnya, jika tidak takut dia akan mengucapkan hal yang tidak – tidak.

Kedua orang berjalan ke sebelah tempat itu, Natalia Wu berkata dengan suara kecil: “sudahlah, lagian kita juga sudah datang, dan orang tua ini juga tidak mudah.”

Anggap saja berbuat baik, lagi pula juga mereka tidak ada kerjaan.

Setelah Beberapa langkah mereka tiba di tempat itu, dia dengan teliti melihat Natalia Wu, baru berkata: “nona ingin meramal apa? Pernikahan atau keluarga?”

Natalia Wu sebenarnya ingin meramal masalah pernikahan, bagaimana pun dia dan Marson Gu memang tidak mudah, sudah mengalami banyak masalah.

Dia juga ingin tahu, perjalanan ke depan apakah akan mudah, atau menghadapi badai lagi.

Dia diam – diam menatap Marson Gu yang wajahnya sudah gelap, Natalia Wu benar – benar tidak enak hati mengucapkan kata pernikahan itu.

Masalahnya orangnya juga ada di sebelah, jika mendengar hal yang tidak mengenakkan, berdasarkan emosi Marson Gu, bukankah akan langsung menghancurkan tempat ini?

Setelah berpikir – pikir, Natalia Wu memilih yang aman saja yaitu Keluarga.

“kalau begitu nona pilih satu.” Orang itu sambil berbicara, sambil mengeluarkan tas kain, di dalamnya ada Beberapa stik bambu yang di susun rapi.

Ini memang sedikit menakjubkan, Natalia Wu juga merasa semangat, dia melihat – lihat dan mengambil satu, lalu memberikannya ke pemilik.

Mungkin karena umurnya sudah tua, matanya juga sedikit buram, orang tua itu memakai kacamatanya baru melihat lagi, dia tidak seperti orang lain yang setelah menerimanya langsung di bacakan, melainkan setelah melihat dulu, dia memegang jenggotnya.

Natalia Wu melihat gerakan dan gayanya ini, lalu terpikirkan dua kata , tongkat ajaib.

Hanya saja dia juga tidak enak hati berbicara, hanya pura – pura bekerja sama dan menunggu di sebelah.

Setelah Beberapa saat, orang itu menaruhnya: “di hati nona ada Keluarga yang nona rindukan, yang di namakan kerinduan pasti aka nada balasannya, sepertinya tidak lama lagi, nona akan bertemu dengan Keluarga.”

Mendengar sampai sini, Natalia Wu tercengang.

Dia di dunia ini sudah tidak ada Keluarga, keluarga satu – satunya hanya perut di anaknya ini.

Apakah orang ini bisa melihat kalau dirinya sudah hamil?

Tetapi dia meragukan sejenak, setelah itu Natalia Wu baru menyadari.

Kalimat yang dia ucapkan ini bisa untuk apa saja, jika bukan karena keadaannya yang khusus, siapa pun yang punya orang tua dan sedang berlibur, siapa pun akan kembali Bertemu dengan keluarganya, bukankah bisa saja masuk ucapannya tadi?

Terpikirkan sampai sini, Natalia Wu semakin merasa orang ini datang untuk mencari nafkah saja, dan umurnya juga sudah besar dia tidak membongkarnya, hanya tersenyum dan meminta Marson Gu membayar.

Setelah kedua orang itu keluar, Natalia Wu tidak tahan berkata, dia memonyongkan mulut: “orang sekarang benar- benar pandai mencari uang, mengatakan kalimat yang ambigu saja, bisa mendapat uang.”

Marson Gu melihatnya tidak tahu harus berkata apa, lalu dengan baik hati mengingatkannya: “kamu sendiri yang mau pergi.”

Natalia Wu baru berpikir kalau dirinya yang bersikeras mau pergi, lalu pura – pura batuk: “ya coba – coba saja, yuk pergi, sudah tidak ada yang asyik lagi.”

Dia tidak memikirkan ramalan itu, tentu saja tidak akan meneliti maksud dibalik ramalan itu.

Natalia Wu berinisiatif menggandeng lengan Marson Gu, kedua orang dengan senyuman meninggalkan tempat ini.

Akhirnya baru berjalan dua langkah, perut Natalia Wu sakit.

Dia menghentikan langkahnya, sekujur tubuhnya kaku dan dia memegang perutnya.

Marson Gu merasa ada yang tidak beres, dengan suara kecil bertanya:

“kenapa?”

Sakitnya perlahan – lahan mulai terasa, Natalia Wu dengan panik melihat ke arahnya, matanya mengatakan dia tidak tahu harus berbuat apa: “perutku….sakit!”

Hanya kata ini, bisa membuat raut wajah Marson Gu berubah: “apa yang terjadi? Apakah salah makan?”

“aku juga tidak tahu… tidak mungkin ada masalah apa – apa kan?” Natalia Wu panik hingga hampir menangis, ini adalah anak pertamanya, dia tidak ingin terjadi masalah apa.

Marson Gu yang tidak pernah mengalami masalah ini juga tidak tahu harus berbuat apa, dia langsung memapah Natalia Wu, memberitahunya jangan takut: “kamu jangan panik dulu, seharusnya tidak ada masalah, aku bawa kamu pergi ke Rumah sakit ya?”

Mendengar kata Rumah sakit ini, wajah Natalia Wu semakin pucat, sejak dia mengetahui dirinya hamil, dia langsung tidak ingin pergi ke tempat seperti Rumah sakit lagi.

Bau antiseptik yang membuat orang takut, dan juga begitu terpikirkan Rumah sakit, akan membuat orang terpikirkan orang tua yang mau menggugurkan anaknya.

Punggung Natalia Wu kaku, kulit kepalanya juga kesemutan, dia langsung menggelengkan kepala: “tidak mau, aku tidak mau pergi ke Rumah sakit!”

Marson Gu tidak tahu mengapa dia menolaknya, tetapi sekarang tubuh Natalia Wu yang paling penting, dengan sabar dia membujuk: “tetap harus periksa ke Rumah sakit, jika ada sesuatu bisa segera dicegah.”

“aku tidak…” berbicara sampai setengah, Natalia Wu tiba – tiba merasa sakit di perutnya sudah menghilang, awalnya dia merasa apakah itu hanya ilusinya saja, tetapi setelah Beberapa saat tidak merasa sakit lagi.

“sepertinya sudah tidak sakit lagi, kita tidak usah ke Rumah sakit lagi.” Natalia Wu menarik lengan baju Marson Gu memahan, wajahnya penuh ketakutan.

Marson Gu juga tidak tahu apa yang di takutkan Natalia Wu, hanya mengerutkan dahi dan berkata: “Natalia, ini bukan mainan, kamu jangan sembarangan.”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu