Pria Misteriusku - Bab 40 Berikan Aku Ciuman Selamat Malam

“Natalia, susah payah aku mengantarmu pulang, bukankah seharusnya kamu memberikanku ciuman selamat malam?” suara Marson Gu terdengar sedikit menyedihkan.

Seketika kening Natalia Wu berkerut, ternyata Marson Gu benar-benar mesum, setiap saat ingin mempermainkannya.

“Jika aku tidak mau memberikannya?” dia sengaja bertanya.

Marson Gu menyunggingkan sudut bibirnya menyeringai, terlihat kilatan dalam tatapannya, sedikit mendekat padanya: “Kalau begitu aku akan melakukannya disini, lagipula...... aku memiliki sangat banyak waktu.”

Natalia Wu menggigit bibir bawahnya pelan, tidak ingin berkompromi seperti ini.

Dia duduk di tempatnya dalam diam, tidak menolak, namun hatinya sedikit khawatir, bagaimanapun itu adalah keahlian Marson Gu.

Akhirnya, terjadilah seperti yang dia perkirakan, Marson Gu langsung mendekatkan tubuhnya, kedua tangannya menangkup pipinya, empat mata itu saling bertukar pandang: “Natalia, jika kamu merasa malu, aku tidak keberatan untuk memulainya lebih dulu.”

Mendengar hal itu, seketika alis Natalia Wu terangkat, sepasang tangannya menahan dada Marson Gu, mendorongnya dengan kuat.

Dia berucap dengan kesal: “Aku...... aku akan melakukannya sendiri.”

Lagipula dia tidak bisa melarikan diri hari ini, dirinya berusaha untuk berinisiatif.

Marson Gu melepaskan tangannya dengan santai, sedikit menolehkan wajahnya, seperti sedang menunggu ciuman.

Natalia Wu memejamkan matanya, hatinya mendengus, lebih cepat lebih baik, dengan cepat dia memberikan sebuah kecupan di pipi Marson Gu, saat bersiap untuk menarik wajahnya, tiba-tiba ada sebuah tangan melingkari pinggangnya, menariknya dengan kuat, hingga dia masuk ke dalam pelukan Marson Gu.

Dia terkejut dengan gerakan yang tiba-tiba ini, seketika dia memekik terkejut.

Detik berikutnya, bibir yang sedikit dingin itu membungkam bibirnya, menghentikan semua ucapannya yang belum terucap.

Marson Gu menggunakan kesempatan dari mulutnya yang sedikit terbuka, setiap pergerakannya sangat kasar, hingga membuatnya melakukan perlawanan.

Perlahan-lahan, ciumannya mulai melembut, seperti ciuman antara sepasang kekasih, tubuh Natalia Wu terasa seperti ada aliran listrik, hingga sedikit bergetar, yang anehnya membuatnya tenggelam dalam ciuman itu.

Entah sudah berapa lama, hingga Natalia Gu merasa nafasnya habis, Marson Gu baru melepaskan bibirnya perlahan-lahan, nafas mereka saling memburu.

Natalia Wu bersandar di dalam pelukan Marson Gu, mengstabilkan nafasnya, beberapa lama kemudian dia membuka matanya, mata brbinarnya terlihat indah.

Setelah kesadarannya kembali, dia langsung menegakkan tubuhnya, menatap Marson Gu dengan tajam, bertanya dengan suara seraknya: “Apa sekarang kamu sudah bisa membiarkanku pergi?”

Marson Gu yang terlihat tidak puas, melihatnya seperti kucing yang sedang mengeluarkan amarahnya, memutuskan untuk menggodanya: “Aku masih tidak ingin membiakanmu pergi, bagaimana ini?”

“Kamu......” seketika Natalia Wu membelalakkan matanya, menatapnya dengan kesal: “Kamu tidak menepati ucapanmu.”

Marson Gu menyunggingkan sudut bibirnya dengan licik: “Cium aku sekali lagi, aku janji akan melepaskanmu, bagaimana?”

Natalia Wu menggigit bibirnya, tidak mempercayai ucapannya, takut jika dia kembali tidak menepati janjinya.

Namun...... pintu mobil terkunci, membuatnya tidak bisa melakukan apapun pada Marson Gu.

Setelah berpikir beberapa kali, dia menatap Marson Gu dengan waspada: “Kamu janji!”

Marson Gu menganggukkan kepalanya pelan, menatapnya sambil tersenyum tanpa mendesaknya.

Natalia Wu menghela nafas berat, menegakkan tubuhnya kembali memberikan kecupan di pipinya sekali lagi.

Kali ini, Marson Gu juga tidak melakukan apapun, hatinya tersenyum puas, kemudian dengan perhatian membukakan pintu untuknya: “Cepatlah istirahat, ingat untuk merindukanku.”

Natalia Wu mendecih dengan kesal, kemudian langsung turun dari mobil, tidak lama kemudian dia telah menghilang dari jarak pandang pria itu.

Melihat hal ini, dia tersenyum kecil, di saat yang sama hanphonenya berdering.

Marson Gu melihat nama yang tertulis, menarik senyuman di sudut bibirnya: “Halo.”

Mendengar hal itu, Andi Shi tau jika suasana hatinya sedang baik, hatinya yang tegang mulai menjadi lebih tenang, berucap dengan cepat: “Direktur Gu, sudah ada petunjuk mengenai dimana nyonya bekerja.”

Dia mengerutkan alisnya, terlihat sebuah kilatan dalam tatapannya: “Dimana?”

Andi Shi terdiam sejenak, berucap dengan pelan: “Ini sedikit aneh, aku menemukan jika sekarang nyonya bekerja di Perusahaan Cheng, tapi...... tapi data yang ada di Perusahaan Cheng, bukanlah data nyonya.”

Perusahaan Cheng, bukankah satu perusahaan dengan Natalia Wu?

“Masalah sekecil ini selama ini kamu baru menemukannya?” suara Marson Gu sarat akan nada yang dingin.

Hati Andi Shi mencelos, menelan air liurnya, menjelaskan dengan hati-hati: “Direktur Gu, aku sudah lama menyelidiki masalah nyonya tapi tidak ada petunjuk sama sekali, ada satu kali saat aku bertemu dengan supir komisaris, dia mengatakan, dia baru mengetahui jika nyonya bekerja di Perusahaan Cheng, namun tidak ditemukan data nyonya sebagai pekerja disana, jika tidak, juga tidak akan menghabiskan waktu selama ini.”

Jika dia tidak memastikan berkali-kali kalau supir Ayah Gu tidak sedang berbohong, mungkin dia akan curiga jika supir itu sengaja membohonginya.

Marson Gu mengetahui dengan jelas kemampuan Andi Shi saat menyelesaikan masalah, sebuah masalah membuatnya menyelidikanya selama ini dan tidak ada hasilnya, ini membuktikan jika ada yang aneh dengan masalah ini.

Dia sedikit memicingkat matanya, seperti teringat dengan sesuatu, terdapat kegelapan dalam tatapannya: “Masalah ini selesaikan disini, sisanya besok aku sendiri yang akan pergi ke Perusahaan Cheng.”

Dia ingin melihat trik apa yang sedang dimainkan oleh wanita jalang Lia Qiao itu sebenarnya.

“Baik.” Andi Shi menghela nafas lega.

Beruntung, beruntung direkturnya tidak menyuruhnya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

……

Keesokan harinya, Natalia Wu turun dari kendaraaan umum, berjalan ke arah perusahaan yang tidak jauh.

Entah kenapa, hari ini kelopak mata kanannya terus berkedut, orang-orang mengatakan jika mata kiri berkedut maka ada hal baik yang akan terjadi, namun jika mata kanan yang berkedut maka akan ada hal buruk yang terjadi, membuat hatinya merasa tidak tenang, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.

Saat dia baru bersiap untuk menyebrang, sebuah mobil putih yang terparkir di pinggir jalan tiba-tiba mulai bergerak, bergerak dengan sangat cepat, menuju ke arahnya dengan menggila.

Wajah Natalia Wu memucat, kemudian ingin melompat ke semak-semak yang ada di sampingnya, karena gerakannya yang terlalu terburu-buru, membuatnya tersandung, hingga terjatuh dengan keras dan berguling ke samping, walaupun dia menghindari tabrakan mobil, namun kakinya terkilir.

Mobil yang menabrak semak-semak, seketika bagian depannya berubah bentuk, dengan cepat orang yang mengemudikan mobil itu memundurkan mobilnya.

Melihat hal ini, seketika Natalia Wu mengerti, jika orang itu sengaja ingin menabraknya, dan belum berencana untuk menyerah, saat dia baru bersiap untuk kabur, muncul rasa sakit yang menjalar dari kakinya, membuatnya membeku di tempat semula. Melihat mobil yang semakin mendekat, wajahnya semakin memucat, tubuhnya bergetar, hingga akhirnya hanya bisa menutup rapat matanya dengan pasrah.

Pada saat itu, tiba-tiba muncul sepasang tangan yang mendorongnya dengan keras, untuk menghindari tabrakan mobil itu.

Tidak terasa rasa sakit dari tabrakan yang sudah dia perkirakan, ini membuat Natalia Wu merasa ada yang aneh.

Dia membuka matanya dan melihat seorang pria terbaring di atas lantai, yang tidak jauh darinya, saat dia melihat dengan jelas siapa pria itu, seketika dia tertegun, ternyata Marson Gu.

Astaga, Marson Gu?!

Kenapa dia?!

Saat ini Marson Gu terbaring di atas lantai, entah hidup atau mati......

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu