Pria Misteriusku - Bab 199 Mengenakan Baju Tidur Menggoda Dia

Lucy Jiang menahan keinginan hatinya dan kembali ke kamar.

Setelah dia kembali ke kamar, lalu dia mandi.

Dia mandi dengan bersungguh-sungguh, setiap gerakannya mengandung tujuan yang tidak diketahui orang lain.

Setelah beberapa saat, suara air perlahan berenti, Lucy Jiang mengenakan kimono mandi berwarna putih keluar.

Dia merapikan rambut, keluar menuju ke arah pintu, saat membuka pintu dalam sekejap berhenti.

Tepat pada saat melewati ruang baca Marson Gu, dia terpikir sebuah alasan yang sangat baik, dia bisa menggunakan alasan mengecek email, pergi ke ruang baca mencari Marson Gu, meminjam laptopnya, kebetulan bisa berduaan beberapa saat dengan Marson Gu.

Tapi, kalau dia mengenakan kimono mandi pergi, maksud ingin menggoda tidak boleh begitu jelas, lebih baik dia tidak mengambil resiko ini.

Lucy Jiang berganti pakaian seperti gaun, setelah memastikan dengan teliti pakaian yang dikenakan wajar, saat ini baru berjalan sampai di depan pintu ruang baca.

Dari luar terdengar pintu diketuk, Marson Gu masih mengira Natalia Wu, dengan lembut berkata: "Masuk."

Tapi saat melihat orang yang masuk adalah Lucy Jiang, alisnya mengerut.

"Direktur Gu." Lucy Jiang dari awal sudah menyiapkan kalimat yang akan diucapkan, bertatapan dengan kedua mata yang hitam itu, berkata dengan tidak terburu-buru: "Aku lupa membawa laptop kemari, ada beberapa email mengenai pekerjaan yang harus diurus, boleh tidak……"

Berkata sampai disini, dia sepertinya sedikit kesulitan, suaranya menjadi pelan: "Boleh tidak meminjam laptopmu untuk aku gunakan?"

Marson Gu dengan sangat tenang menganggukkan kepala: "Kalau urusan pekerjaan, kamu pakailah."

"Terima kasih!" Lucy Jiang berterima kasih dan tersenyum padanya, bahkan sudut bibirnya terangkat dengan sempurna.

Marson Gu bangkit berdiri, membiarkan Lucy Jiang duduk, dirinya berjalan dan duduk di sofa, bersandar dengan santai di sofa, juga tidak tahu sedang memikirkan apa.

Laptop mengeluarkan cahaya berwarna biru, Lucy Jiang dari balik laptop diam-diam melihat ke arah Marson Gu, meskipun hanya bayangan, tapi bisa membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

Di kursi masih ada bekas kehangatan Marson Gu, dia merabanya.

Tapi, dia juga tidak berani terlalu dekat, berpura-pura, seolah dirinya sudah selesai menyelesaikan urusannya.

Mendengar langkah kaki berhenti di belakang tubuhnya, Marson Gu membuka mata, bertanya: "Sudah selesai?"

"Iya, sudah selesai." Suara Lucy Jiang sangat rendah, penampilannya yang lembut seperti seekor kelinci putih yang ketakutan: "Direktur Gu, maaf, merepotkanmu."

Marson Gu bangkit berdiri, sikapnya lembut berkata: "Tidak merepotkan."

Sambil berbicara, kaki jenjangnya melangkah, sudah kembali duduk di belakang laptop: "Kalau sudah tidak ada urusan istirahat lebih awal, besok harus masuk kerja."

"Iya." Lucy Jiang tersenyum, dengan hati yang puas pergi keluar.

Dia bisa merasakan, meskipun Marson Gu sangat dingin, tapi terhadap dia masih sangat baik.

Kembali ke kamar, Lucy Jiang segera memberitahukan hal ini kepada Justin Qiao, yang akan mereka lakukan adalah tidak berhenti mencari tahu, melihat batas kesabaran Marson Gu dimana.

Karena rencananya berjalan dengan lancar, sikap Justin Qiao terhadap Lucy Jiang juga menjadi baik, paling tidak sebuah biji catur yang baik, lebih baik memperlakukannya dengan baik.

"Sepertinya Marson Gu masih begitu mempercayai kamu, kalau tidak, tidak akan membiarkan kamu menyentuh laptopnya."

Teman selama bertahun-tahun, Justin Qiao sedikit banyak juga mengenal Marson Gu, dari matanya tersirat cahaya yang jahat: "Karena seperti ini, kamu besok coba dia bersedia tidak pergi ke kantor bersamamu."

Lucy Jiang dari awal sudah teringat hal ini, kalau dia dan Marson Gu duduk di mobil bersama ke kantor, pasti akan menarik perhatian orang lain, saat itu juga akan berpura-pura bersikap aktif, pasti akan memenangkan kepercayaan Marson Gu.

……

Keesokkan hari, pagi-pagi, setelah Lucy Jiang mendengar suara mesin mobil dari bawah, dengan segera berlari ke bawah.

Marson Gu sedang bersiap naik mobil, Andi Shi berada di samping.

"Direktur Gu……" Lucy Jiang terengah-engah, berdiri di hadapan Marson Gu, tidak mengatakan apa-apa.

"Ada apa?" Marson Gu menghentikan gerakannya, sinar di sudut matanya kebetulan memperhatikan Natalia Wu yang turun dari lantai atas.

Lucy Jiang tidak memperhatikan, setelah ragu beberapa saat baru berbicara: "Bisa tidak merepotkan Direktur Gu membawa aku, aku tidak mengenal daerah sekitar, tidak tahu harus dimana naik kendaraan, Direktur Gu berhentikan aku di jalan raya saja."

Marson Gu belum berbicara, mendengar di belakangnya Natalia Wu segera berkata: "Kalian kebetulan mau pergi ke kantor yang sama? Kebetulan sejalan, Marson Gu, kamu bawa Lucy Jiang sekalian."

Tatapan mata Marson Gu dalam, dia benar tidak tahu, wanita ini kapan berubah menjadi begitu berbesar hati? Tidak hanya membawa teman perempuannya tinggal di rumah, masih menyuruh dirinya membawa Lucy Jiang, apa dia tidak ada sedikitpun rasa bahaya?

"Natalia Wu sudah mengatakan, bagaimana mungkin aku bisa tidak setuju?" Marson Gu seperti tertawa tapi tidak, melihat Natalia Wu, membalikkan kepala ke arah Lucy Jiang: "Naik mobil."

Sampai mobil menghilang di belokan, Natalia Wu baru berbalik dari kebingungan.

Apa dia yang berpikir terlalu banyak? Kenapa terus merasa Marson Gu barusan melihat dia dengan tatapan yang aneh?

Tapi, dia juga tidak keburu berpikir terlalu banyak, karena sudah hampir terlambat masuk bekerja, dia bergegas berganti sepatu, keluar rumah dengan terburu-buru.

Mobil dilajukan di jalan raya, Lucy Jiang duduk di kursi belakang Lamborghini, Marson Gu yang berada tidak jauh diam.

Di dalam mobil sangat tenang, Andi Shi memperhatikan, hanya menjalakan tugasnya sebagai supir.

Matanya melihat jalan di depan, Lucy Jiang ragu beberapa saat, perlahan membuka mulut: "Direktur Gu, kalau tidak aku turun disini, aku naik kendaraan umum saja……"

"Tidak perlu." Marson Gu menyela ucapannya dengan suara yang dalam, pandangannya masih tertuju pada laptop dan ponsel di hadapannya, alisnya mengerut, sepertinya menemui masalah yang memusingkan.

Lucy Jiang menghela nafas, tidak tahan diam-diam melihat laki-laki itu, saat perhatian laki-laki terpusat sangat memikat, tidak terkecuali Marson Gu.

Tidak ada cacat di wajahnya, kedua mata gelap itu seperti sebuah kolam renang, hanya dengan satu pandangan bisa membuat orang tenggelam, meskipun hanya duduk tapi masih mengeluarkan aura yang begitu kuat.

Lamborghini berhenti di depan gerbang kantor, Lucy Jiang membuka pintu mobil dan turun.

Sama dengan yang dia pikirkan, saat dia turun dari mobil Marson Gu, langsung menarik perhatian tidak sedikit orang.

Tatapan mata tang terang atau gelap, membuat Lucy Jiang merasa sangat puas, dia mengangkat kepalanya dengan arogan seperti burung merak, selangkah demi selangkah masuk ke Perusahaan Emperor Internasional.

Tempat kerja merupakan tempat lain untuk bergosip, dalam beberapa saat, berita mengenai Lucy Jiang turun dari mobil Direktur Gu sudah menyebar ke seluruh perusahaan, tidak sedikit orang mulai mempertanyakan hubungan mereka berdua.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu