Pria Misteriusku - Bab 178 Suaminya Sudah Berbaikan

Pintu kamar ditutup, Natalia Wu melemparkan dirinya masuk ke dalam selimut, air matanya mengalir.

"Marson Gu yang menyebalkan……" Natalia Wu memaki.

Marson Gu keterlaluan, menyakiti hatinya seperti ini, apa dia tidak ada sedikitpun ketakutan Natalia Wu sedih?

Makin dipikir makin menyakitkan, Natalia Wu menangis kencang-kencang di dalam selimut.

Sampai semua air mata sudah dikeluarkan, dia baru beranjak berdiri ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian yang bersih.

Saat kembali keluar, di kamar masih tenang dan menakutkan, orang itu sepertinya tidak menginjakkan kaki kemari.

Natalia Wu tiba-tiba teringat di jaman kuno dulu ada wanita-wanita yang dipukul lalu dimasukkan ke tempat yang dingin, dia sekarang dan beberapa orang itu seharusnya sama.

Duduk di depan meja rias, Natalia Wu melihat setumpuk botol tiba-tiba merasa tidak tertarik, pandangannya menyapu sekilas, tertuju pada sebuah kotak hitam yang ada di atas meja.

Salah satu perhiasan yang Marson Gu berikan padanya, setelah pindah kesini dibawa bersama.

Natalia Wu membuka kotak itu, tampak permata yang indah di dalamnya, dibawah cahaya lampu, makin bersinar.

Pandangannya perlahan menjadi kabur, melihat perhiasan-perhiasan ini seperti kembali ke hari-hari yang dulu.

Dia dan Marson Gu mengalami banyak hal tidak mudah baru bisa bersama, kalau karena kesalahpahaman jadi saling melukai, benar-benar tidak akan menyesal kah?

Natalia Wu juga memiliki martabatnya sendiri, Marson Gu begitu tidak mempercayai dia, dia merasa sangat kecewa, sampai tidak ingin lagi mempedulikan orang yang tidak setia itu.

Tapi, dia juga takut dirinya akan menyesal, kalau kemarahan sesaat bisa melukai orang yang dicintai, dia juga takut dirinya akan menyesal.

……

Malam hari……

Natalia Wu sepertinya semalam tidak tidur, dia bergulung-gulung di kasur, akhirnya memutuskan berjuang sekali demi pasangan.

Dia bangun pagi-pagi sekali, sebelum Marson Gu bangun dia menyiapkan sarapan pagi untuknya, berencana membuat kemarahannya mereda dulu.

Marson Gu selesai berganti pakaian, turun dan melihat meja penuh dengan sarapan, di sampingnya duduk seorang wanita yang sedang tersenyum.

Pandangannya menyapu ke wajah Natalia Wu, sedikit terkejut tapi raut wajahnya tidak berubah.

Natalia Wu menghela nafas dalam-dalam, setelah mengatur suasana hatinya dengan baik lalu berinisiatif berbicara: "Aku membuatkan sarapan yang paling kamu suka, cepat kemari makan?"

Dia berbicara dan ingin menarik ujung baju laki-laki itu, Marson Gu menghindar, berjalan sampai ke samping meja lalu duduk.

Tangan Natalia Wu melayang di udara, tapi melihat Marson Gu duduk dia menghela nafas lega, menyodorkan makanan yang biasa dia suka ke hadapannya, berusaha menyenangkan dirinya.

"Kamu icipi, bagaimana rasanya."

Marson Gu akhirnya mengambil sumpit.

"Hu……" Natalia Wu merasa lega, rasanya lebih melelahkan dibanding melakukan perang.

Mereka berdua saling bertatapan tanpa berkata-kata, suasana di meja makan tenang tanpa suara.

Sarapan selesai, Marson Gu menarik kursi dan beranjak berdiri, dengan langkah besar pergi.

Gerakannya lancar, tidak ada keraguan sedikitpun.

Natalia Wu melihat dan terpaku, terakhir masih tidak tahan menaikkan sudut bibir.

Marson Gu mau makan masakan buatannya, menandakan sikapnya sudah berubah menjadi lembut, kalau benar-benar masih begitu benci dirinya, takutnya duduk tidak sampai satu detik dia sudah pergi.

Meskipun tidak berakhir dengan baik, tapi juga tidak terlalu buruk.

Natalia Wu segera menelepon, menceritakan kabar baik ini pada Lucy Jiang: "Lucy, aku dan Marson Gu sudah berbaikan."

Pada saat itu, Lucy Jiang sedang mengurusi pekerjaan, mendengar kabar ini emosi sampai hampir memecahkan ponselnya!

Natalia Wu mendengar pergerakan, mengerutkan alis: "Lucy Jiang? Kamu kenapa?"

Lucy Jiang cemas segera mengatur dengan baik suasana hatinya, memaksakan diri untuk tenang: "Tidak…… Tidak apa, aku hanya merasa begitu tiba-tiba, melihat kamu kemarin bicara, aku masih mengira Direktur Gu akan marah dalam waktu yang lama?"

"Awalnya aku juga mengira seperti itu……" Natalia Wu tersenyum, dari lantai dua turun ke bawah: "Mungkin benar yang kamu katakan, tunggu waktunya sudah berlalu lama, dia tidak marah lagi."

Lucy Jiang masih bisa berkata apa, hanya bisa memaksakan menambahkan: "Iya, jadi aku katakan kamu tidak perlu terburu-buru."

"Hm!" Natalia Wu menganggukkan kepala: "Hari ini aku mau ke kantor, tutup dulu ya?"

"Baik, sampai jumpa."

"Sampai jumpa."

Menutup telepon, Natalia Wu mengambil kunci langsung keluar.

Dia istirahat begitu lama, sekarang kesehatannya sudah membaik, juga saatnya kembali ke kantor.

……

Di sisi lain, Lucy Jiang melemparkan dokumen ke atas meja dengan kesal.

Patut mati, bagaimana mereka bisa begitu cepat berbaikan?

Tidak bisa!

Dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi!

Terpikir sampai disini, Lucy Jiang berdiri lalu berjalan keluar, bertabrakan dengan orang yang berjalan dari arah berlawanan, di tangan orang itu ada setumpuk dokumen yang berjatuhan ke lantai.

Lucy Jiang mengenal orang itu, orang kepercayaan manajer, Liu, Lucy Jiang segera berkata dengan perhatian: "Kamu tidak apa-apa kan? Tertabrak di bagian mana?"

Liu menggelengkan kepala: "Aku tidak apa, dokumen-dokumen ini harus segera diantar ke Direktur Gu, kamu kenapa jalan tidak berhati-hati?"

Mendengar ini, gerakan Lucy Jiang terhenti, segera muncul suatu ide.

"Maaf sekali, aku yang tidak berhati-hati, kalau tidak begini saja, aku gantikan kamu antar dokumen ini untuk Direktur Gu?"

Yang lalu Andi Shi merawat Lucy Jiang, sejak awal sudah diketahui orang lain, orang-orang itu pintar, Lucy Jiang bersedia pergi juga bisa mengurangi banyak hal.

"Baik, kalau begitu merepotkanmu." Hanya ragu beberapa saat, Liu menganggukkan kepala, menyerahkan setumpuk dokumen yang sudah dirapikan kepadanya.

"Tenang saja, aku pasti akan mengantarkan!" Lucy Jiang segera meyakinkan.

……

Ruang kantor Direktur sangat tenang seolah kalau ada jarum jatuh juga bisa terdengar, hanya terdengar suara bolpoin yang mengenai kertas, Marson Gu duduk di belakang meja, pandangannya fokus dan bersungguh-sungguh.

Sinar cahaya pagi hari mengenai wajahnya, wajah sampingnya, membuat dia terlihat makin tampan.

Lucy Jiang berada di pintu masuk, melihat dia beberapa saat dalam diam, sampai Marson Gu merasa ada yang ganjil baru masuk ke dalam: "Direktur Gu, aku datang mengirim dokumen, kebetulan melihat pintu tidak tertutup."

Pandangan Marson Gu tertuju pada celah pintu yang tidak tertutup rapat, sinar matanya dalam: "Tutup pintu, masuklah."

"Baik."

Lucy Jiang menganggukkan kepala dengan patuh, selesai melakukan itu semua lalu berjalan sampai ke hadapannya.

"Direktur Gu, silahkan dilihat." Dia dengan hormat menyerahkan dokumen itu.

Marson Gu mengulurkan tangan menerima, membuka-buka sekilas, sinar di sudut matanya memperhatikan Lucy Jiang, dia dengan sabar membuka mulut berkata: "Kamu masih ada hal lain?"

Bertatapan dengan mata yang hitam dan dalam itu, Lucy Jiang merasa detak jantungnya berdegup kencang, dia menahan rasa antusias di dalam hatinya, seperti tidak ada sesuatu lalu berkata: "Direktur Gu, aku masih ada hal pribadi ingin minta pendapat……"

Marson Gu menatap dia beberapa detik, bibir tipisnya bergerak, dengan datar melontarkan kata: "Katakan."

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu