Pria Misteriusku - Bab 128 Marson Gu, Seberapa Benci Kamu Padaku?”

Membicarakan hal ini, dia menunjukkan senyuman iblisnya: “Tapi sekarang sudah berbeda, aku sudah tidak tertarik lagi padamu, walaupun kamu mati di hadapanku, aku juga tidak akan melirikmu!”

Marson Gu membalikkan tubuhnya menatapnya, tatapan dinginnya membuat orang terkejut.

“Jadi, jika kamu tidak ingin cepat mati, cepat pergi dari hadapanku!” dia tidak ingin menghabiskan waktu lagi di sini, segera menghempaskannya, lalu berjalan masuk dengan cepat, pintu ditutup dengan kuat, memisahkan semuanya dengan dunia luar.

Natalia Wu menatap perih punggungnya, sudut bibirnya tersenyum mencemooh, bergumam: “Marson, sebenarnya kamu masih tidak ingin memaafkanku, benar kan?”

Petir menyambar di langit, garis panjang yang terang menyinari langit.

Natalia Wu yang terus bertahan akhirnya tidak menahannya lagi, tatapannya menggelap dan jatuh pingsan.

Seharian ini tidak ada air yang masuk ke tubuhnya, ditambah lagi hatinya yang gelisah dan diguyur hujan selama ini, tubuhnya telah mencapai batas.

Di dalam kegelapan, tubuh kurus Natalia Wu terbaring dalam diam di bawah air hujan yang dingin, terlihat kesepian seperti diasingkan oleh seluruh dunia.

……

Saat dia tersadar, sudah hari kedua, Natalia Wu berusaha bangkit dari ranjang, baru menyadari jika dirinya berada di rumah sakit, tertancap infus di punggung tangannya.

Kepalanya masih terasa berputar, seketika merasa bingung dengan situasi yang ada.

Natalia Wu mengusap keningnya, sadar perlahan-lahan.

Lalu, mengingat kembali kejadian kemarin perlahan-lahan.

Sepertinya dia pingsan di depan rumah Marson Gu, namun sekarang dia berada di rumah sakit.

Kalau begitu bukankah berarti, orang yang mengantarnya ke rumah sakit adalah——

Marson Gu!!!

Seketika muncul harapan dalam hatinya, Natalia Wu berusaha menatap ke luar, ingin melihat orang yang dia harapkan.

Karena gerakannya terlalu kuat, tanpa sengaja menyenggol gelas yang ada di atas meja, terdengar suara yang memekakkan telinga yang segera menarik perhatian perawat: “Kamu sudah sadar? Bagaimana perasaanmu?”

Natalia Wu melihat ada yang datang, tanpa memperdulikan punggung tangannya yang masih tertancap infus, segera mengulurkan tangannya bertanya: “Di mana orang yang membawaku ke sini? Apa dia mengatakan sesuatu?”

Perawat itu berpikir sejenak, menggeleng menjelaskan: “Orang yang mengantarmu, mengatakan melihatmu pingsan di dekat bukit, jadi dia membawamu kemari.”

Mendengar jawaban ini, harapan yang ada di hati Natalia Wu menghilang perlahan.

Ternyata bukan Marson Gu!

Marson Gu tersenyum pahit bergumam pada dirinya sendiri: “Ternyata begitu......”

Bukankah seharusnya dia bersyukur ada orang baik yang melihatnya pingsan, jika tidak mungkin dia benar-benar akan mati membeku di jalan.

Kepahitan memenuhi relung hatinya, bahkan hingga rongga mulutnya pun terasa pahit.

Natalia Wu berbaring kembali di atas ranjang, bahkan dia tidak mendengarkan apa yang dikatakan perawat, memejamkan matanya dengan lelah.

Natalia Wu pingsan hanya karena kehabisan tenaga, setelah menyuntik vitamin maka tidak akan ada masalah, beristirahat seharian di rumah sakit telah membuatnya pulih sepenuhnya.

Keluar dari rumah sakit, dia langsung kembali ke perusahaan, walaupun suasana hatinya tidak baik namun kehidupan harus tetap berlanjut.

Dia ingin mencari sedikit kegiatan untuk dilakukannya, menyibukkan dirinya dengan begini dia tidak akan memikirkan Marson Gu, terus tenggelam dalam kesakitan hanya membuatnya menjadi semakin sakit.

Setelah mengabsen, Natalia Wu duduk di tempatnya, hanya saja belum lama dia duduk, dia mendapatkan telepon dari Steve Cheng: “Natalia, datang ke ruanganku sebentar.”

Natalia Wu merasa sedikit aneh, bagaimanapun selama dia bekerja Steve Cheng sangat jarang mencarinya, kali ini tidak tahu apa penyebabnya.

Tiba di depan ruangan direktur, dia menata sejenak suasana hatinya, agar dirinya tidak terlihat begitu menyedihkan, lalu mengetuk pintu.

“Masuk.” Steve Cheng duduk di balik meja kerjanya yang besar, melihat Natalia Wu yang melangkah masuk perlahan, alisnya berkerut: “Natalia, duduklah.”

Natalia Wu berjalan menghampirinya, menarik bangku lalu duduk, memaksakan sebuah senyuman: “Direktur Cheng, apa ada masalah kamu mencariku?”

Steve Cheng tidak langsung menjawabnya, memainkan pulpen di tangannya, seperti sedang menimbang harus bagaimana memulainya.

Beberapa saat kemudian, dia menghela nafas pelan, berucap dengan hati yang berat: “Natalia, kulihat kondisimu tidak terlalu baik, kebetulan kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat sejenak.”

Natalia Wu tidak begitu mengerti dengan ucapannya, menatapnya dengan bingung.

Ditatap dengan sepasang mata jernih itu, tiba-tiba Steve Cheng merasa bersalah dengan apa yang akan dia katakan.

Namun dia tetap mengatakannya: “Kerja sama dengan Perusahaan Emperor Internasional akan berhenti untuk sementara.”

“Kenapa!?” Natalia Wu tertegun melebarkan matanya, lalu menyadari sesuatu, menipiskan bibirnya: “Apa aku penyebabnya, hingga Marson membatalkan kerja sama?”

Steve Cheng menatapnya beberapa kali, lalu menggeleng dengan serius: “Kerja samanya tidak dibatalkan.”

“Kalau begitu......”

“Tapi Marson menentukan tidak lagi membutuhkanmu untuk bertanggung jawab pada rancangan berikutnya, aku akan segera mengutus orang lain untuk mengurusnya.” mengatakan hal ini, Steve Cheng berhenti sejenak, seperti sedang memikirkan ucapannya: “Natalia, kamu juga tidak perlu berpikir yang tidak-tidak, masalah ini memang sering terjadi, kamu anggap saja dirimu sedang mengambil cuti, jangan terlalu tertekan.”

Ucapannya yang berusaha menenangkan ini tidak berpengaruh sedikit pun pada Natalia Wu, jika orang ini bukanlah Marson Gu melainkan orang lain mungkin dirinya masih bisa menerima untuk tidak berpikir hal yang tidak-tidak.

Namun dia mengerti melebihi siapapun, alasan Marson Gu melakukan hal ini, karena dirinya.

Apa dia sedang membalas dendam?

Pasti iya!

Natalia Wu tidak ingat bagaimana dia kembali hingga ke tempatnya, dia hanya mengetahui belum lama dia kembali, rekan kerja wanita yang duduk di sampingnya berucap padanya: “Natalia, Direktur Steve memintaku untuk merancang sepuluh paket perhiasan Direktur Gu yang berikutnya, tolong berikan dokumennya padaku.”

Mendengar ucapannya yang sarat akan kemenangan, namun Natalia Wu tidak memiliki perasaan untuk membuat perhitungan dengannya sedikit pun, bahkan bisa dibilang dia terlihat acuh.

Hanya saja saat dia menyerahkan sketsa rancangannya dan perasaannya yang pernah berhubungan dengan Marson Gu, tangannya sedikit bergetar.

Marson Gu bahkan merampas haknya untung merancang perhiasan untuknya.

Sebenarnya, seberapa benci dirimu padaku?

Tiba-tiba Natalia Wu teringat dengan suatu malam yang belum lama ini, Marson Gu telah memberikan satu paket perhiasan yang dirancangnya padanya.

Saat itu apa yang dia katakan?

Cepat atau lambat mereka akan menikah, cepat atau lambat perhiasan ini akan menjadi miliknya.

Namun sekarang?

Marson Gu, apa kamu masih mengingat janjimu?”

“Cih, sudah kuduga dari awal kamu tidak pantas, bahkan sekarang kamu dicampakkan.” rekan kerja wanita itu tersenyum merendahkannya.

Natalia Wu bangkit berdiri, berjalan ke toilet, membungkukkan tubuhnya di atas wastafel, membasahi wajahnya dengan air dingin.

Natalia Wu, sadarlah sedikit, jangan lagi memimpikan hal yang tidak nyata.

Air yang dingin menyentuh kulitnya, detik kemudian Natalia Wu bergetar merasa kedinginan.

Mengangkat kepalanya perlahan, melihat pantulan dirinya yang ada di cermin, wajahnya yang pucat terlihat seperti hantu.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu