Pria Misteriusku - Bab 754 Marson Gu, Kamu Benar-Benar Brengsek!

“Hanya saja apa?”

Bibi Wang sama sekali tidak memberikan jawaban apapun dan hanya menemani Natalia Wu ke ruang perawatan intensif Marson Gu.

Andi Shi beserta dua orang pengawal pribadi saling berjaga di samping kanan dan kiri pintu. Ketika melihat Natalia Wu datang, ia pun bergegas menghampiri: “Nyonya, kenapa kamu kesini?”

Jarum infus masih menempel di tangan Natalia Wu, sedangkan Bibi Wang membantunya membawa botol infusnya. Rautnya terlihat sangat sedih.

Alih-alih menjawab pertanyaan Andi Shi, Natalia Wu malah memandang ke arah ruang perawatan intensif: “Marson... Bagaimana keadaannya?”

Andi Shi menundukkan kepalanya, rautnya terlihat sedikit rumit.

Ia tidak ingin membuat Natalia Wu khawatir, namun ia juga tahu tidak bisa menyembunyikan situasinya. Setelah ragu sesaat, Andi Shi pun menjawab pelan dan menceritakan semuanya: “Luka-luka di tubuh Direktur Gu sudah sembuh, tapi ia sekarang koma... Dokter bilang tidak akan ada masalah kalau ia bisa sadar kembali dalam waktu dekat, tapi kalau tetap tidak sadar...”

Perkataan Andi Shi terhenti, ia tahu dengan jelas ucapannya berikutnya terdengar sedikit kejam: “Kalau tetap tidak sadar, ada 50% kemungkinan ia akan menjadi vegetatif dan tidak akan pernah sadar lagi.”

Hati Natalia Wu sontak merasa sakit saat mendengarnya, seolah-olah ada palu yang sedang menghujam hatinya.

“Kenapa bisa begitu? Bukankah sudah tidak ada masalah lagi?”

Khawatir Natalia Wu akan menjadi terlalu emosional, Andi Shi pun dengan sigap menjelaskan: “Kepala Direktur Gu terbentur saat kecelakaan mobil itu terjadi sehingga mengalami sedikit gegar otak. Mungkin Direktur Gu menjadi koma untuk sementara karena seluruh tubuhnya memompa darah ke otak, tapi itu bukan berarti ia akan menjadi vegetatif. Aku sudah menyuruh orang untuk membawa ahli nomor satu di dunia dan mengobati Direktur Gu. Nyonya, nyonya tidak perlu terlalu khawatir.”

Natalia Wu hanya diam untuk sesaat. Kalau situasinya memang sesederhana seperti ucapan mereka, tentu Andi Shi tidak mungkin berdiri disini dengan raut seserius itu.

Tapi walaupun Natalia Wu tahu bahwa situasinya sangat genting, ia tidak bisa melakukan apapun selain berjaga di luar.

Ia menutup matanya lalu dengan sedikit pilu berujar: “Bisakah aku menjenguknya?”

“Ini...”

Andi Shi ragu sesaat, ia tahu pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif harus dijauhkan dari segala kuman dan kemungkinan infeksi dari luar. Akan lebih baik kalau pasien yang dirawat intensif tidak memiliki kontak apapun dengan orang lain.

Tapi melihat kondisi Natalia Wu, Andi Shi lebih khawatir wanita itulah yang akan tidak kuat lagi untuk bertahan kalau ia tidak diperbolehkan untuk menjenguk.

Setelah bolak-balik bergumul dalam hati, Andi Shi akhirnya berkompromi: “Baiklah, aku akan meminta orang untuk mengambilkan dua jubah steril. Nyonya tunggu disini dulu.”

Natalia Wu mengangguk, ia menyusuri tembok dengan pelan untuk berjalan ke jendela di luar ruang perawatan. Melalui jendela ini, situasi di dalam kamar perawatan pun terlihat jelas.

Marson Gu berbaring diatas ranjang rumah sakit dengan tenang, berbagai macam selang yang tak terhitung jumlahnya berseliweran di tubuhnya. Natalia Wu tidak bisa mendengar suara apapun karena terhalang tembok, tapi ia bisa merasakan pergerakan dari berbagai macam peralatan medis di dalam sana.

Air matanya dengan segera bergulir turun. Pria itu begitu menderita karenanya, berulang kali menyelamatkannya tanpa mempedulikan nyawanya sendiri. Kalau bukan karena Marson Gu mencintainya, lalu apa lagi?

Tepat pada saat itu, Bibi Wang pun berjalan menghampiri dan menghela napas pelan: “Nyonya, aku tahu kamu masih menyimpan kebencian dalam hatimu. Tapi Tuan Gu benar-benar menderita selama lebih dari setengah tahun ini. Setelah kamu pergi, aku hampir tidak pernah melihatnya tersenyum. Setiap hari ia mengurung diri di dalam kamar yang dulu kamu tinggali dan sering mabuk-mabukkan.”

Natalia Wu jadi teringat bahwa lambung Marson Gu memang bermasalah karena minum-minum. Siapa sangka ternyata penyebabnya adalah karena waktu itu?

Melihat Natalia Wu yang hanya diam saja, Bibi Wang pun melanjutkan: “Aku memang tidak terlalu mengerti perasaan diantara kalian orang muda. Tapi di jamanku, kalau ada pria yang rela mengorbankan nyawanya demi seorang wanita, maka pria itu pastilah bisa diandalkan.”

Sebenarnya masih ada begitu banyak hal yang tidak Bibi Wang katakan, karena lebih baik merasakannya sendiri daripada hanya mendengarnya dari mulut orang lain.

Ia percaya Natalia Wu bisa mengambil penilaian sendiri setelah melewati begitu banyak hal.

Walaupun apa yang sudah terjadi adalah kesalahan Tuan Gu, namun ia juga bukanlah orang suci, yang sudah berlalu biarkanlah berlalu. Tuan Gu sudah melakukan yang terbaik demi istrinya.

Keheningan menyelimuti koridor untuk sesaat, lalu Andi Shi datang menghampiri sambil membawa dua buah jubah steril: “Nyonya, silakan masuk setelah mengenakan ini. Tapi kamu tidak bisa terlalu lama di dalam karena kamu juga membutuhkan istirahat.”

“Baiklah.”

Natalia Wu mengangguk kaku. Bibi Wang membantunya berganti pakaian, lalu Natalia Wu kembali ke ruang perawatan intensif.

Setelah mengambil napas dalam-dalam, Natalia Wu pun mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk.

Temperatur di dalam ruang perawatan intensif sedikit lebih rendah, membuat Natalia Wu agak merinding ketika masuk.

Ia dengan cepat mengabaikannya dan berjalan masuk.

Marson Gu terbaring tenang diatas ranjang rumah sakit, kedua matanya yang tajam tertutup rapat. Wajahnya dipenuhi goresan luka dan perban.

Melihat kondisi Marson Gu yang seperti ini, hati Natalia Wu terasa sakit. Setelah mengenalnya sekian lama, ini adalah pertama kalinya Natalia Wu melihat sosok Marson Gu yang sedemikian rapuh.

Selama ini, ia selalu terlihat kuat dan tangguh. Selama ada dirinya, maka orang lain bisa duduk tenang.

Tapi ternyata pria setangguh itu juga bisa terjatuh. Sosoknya yang sekarang terlihat sangat rapuh, seolah-olah ia akan terbang pergi hanya dengan satu sentuhan.

Natalia Wu menatapnya lekat-lekat dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh pipi Marson Gu, sedangkan pria itu hanya berbaring diatas ranjang tanpa memberikan respon apapun. Seolah-olah ia memang dipajang untuk menjadi mainan orang lain.

Natalia Wu menelan kepahitan hatinya dan sontak menangis begitu membuka mulutnya: “Dasar jahat. Kamu harus sadar! Kamu harus sadar... Kalau tidak, aku dan putri kita tidak akan pernah memaafkanmu untuk selamanya.”

Entah hanya ilusinya atau tidak, tapi setelah Natalia Wu mengucapkan itu, jemari Marson Gu tiba-tiba sedikit bergerak.

Natalia Wu terkejut sesaat, lalu dengan segera bertanya: “Marson, apa kamu bisa mendengarku? Kalau bisa, cepat buka matamu dan lihat aku!”

Kali ini Natalia Wu menunggu untuk waktu yang lama sambil menahan napasnya, namun ia tidak mendapatkan respon apapun.

Tepat pada saat Natalia Wu mulai merasa putus asa, tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang serak dari dalam kamar: “Kamu jahat sekali... Apa kamu tidak takut aku akan mati karena marah?”

Sekujur tubuh Natalia Wu sontak gemetar. Pria yang berbaring diatas ranjang itu perlahan membuka matanya, dan raut senyum terlihat jelas dari sepasang matanya yang dalam.

“Natalia, kamu baik-baik saja... Syukurlah...”

“HUUAAAAAA!!” Natalia Wu spontan menangis, ia benar-benar ingin memukul sadar pria di hadapannya ini dengan sekuat tenaga. Ia sudah terluka sampai sebegininya, tapi ia masih saja ingat untuk memperhatikan keamanan Natalia Wu.

“Dasar jahat! BRENGSEK!”

Natalia Wu terus menangis, pandangannya menjadi kabur karena air mata.

Marson Gu berujar tanpa daya: “Kamu jangan menangis... Aku tidak bisa membantumu menghapus air matamu...”

Sekujur tubuhnya sekarang dibalut perban dan ia terlihat seperti mumi. Jangankan mengangkat tangan, bergerak saja tidak bisa.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu