Pria Misteriusku - Bab 815 Memfitnahnya, Menjadi Simpanan Orang

Hari kedua, Melisa Cheng di perusahaan, menyelesaikan desain barunya, dengan biasa mengambil gelas, baru menyadari entah sejak kapan air di gelas ini sudah habis.

Dia mengangkat tangan dan memijat dahinya, lalu pergi ke bagian mengisi air.

Ruangan itu terlihat celah, saat dia bersiap mendorong pintu, dari dalam terdengar suara yang menghentikan gerakannya.

“Lulu, apakah kamu sudah mendengar? Dengar – dengar katanya semua Gambar desain Melisa Cheng adalah Gambar buatan orang, dia mencari orang untuk menggambarnya dan merebut bagianmu, dan menjadi di puji oleh kepala bagian Chen, apakah kamu sama sekali tidak marah?”

“apa gunanya aku marah, kemampuan dia sangat hebat, punya orang kaya yang bersedia membuat hal itu untuknya, aku tidak punya kemampuan itu, juga tidak bersedia menggunakan badanku untuk mendapat bantuan di pekerjaan.”

“Lulu, mulutmu masih sekejam dulu, jika marah tidak berkata kasar.”

“ngomong – ngomong soal simpanan, dengar – dengar pacarnya adalah lelaki paruh baya? Benar atau tidak?”

“seharusnya benar? Tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa alasan, tidak di duga dia terlihat begitu polos, ternyata bisa mengorbankan diri demi lelaki paruh baya yang kaya, benar – benar tidak bisa menilai orang dari penampilannya….”

“orang tidak bisa dinilai dari penampilannya bukan dipakai seperti ini, apakah kamu mau membuatku tertawa?”

“ini bukan inti ucapanku….”

Raut wajah Melisa Cheng memucat, dari arah dalam terdengar kalimat demi kalimat yang menjatuhkannya, dia tidak tahan lagi, langsung mendorong pintu.

Suara di dalam ruangan berhenti.

Beberapa orang melihat Melisa Cheng yang ada di depan pintu, raut wajah mereka langsung berubah, saling dorong mendorong, akhirnya berhenti.

“manager Cheng, begitu kebetulan, kamu juga datang isi air?” pandangan Lulu terjatuh pada gelas yang di pegang Melisa Cheng, dia berkata sambil tersenyum.

Melisa Cheng tidak ingin berpura – pura dengan mereka disini, pandangannya langsung menatapnya, lalu dengan suara berat bertanya: “siapa yang bilang ke kalian, kalau aku mencari orang untuk menggambarkannya? Semuanya adalah hasil desain ku sendiri, mengapa kalian menghinaku di belakang?”

Mereka tidak percaya tidak apa, mau membicarakannya di belakang juga tidak apa, tapi tidak boleh mengatakan kalau dia mencari orang untuk menggambarkannya!

Dia suka desain, jadi tidak boleh ada yang menghina desainnya!

Orang di ruangan itu saling melihat, lalu semua orang terdiam.

Tidak lama kemudian, Lulu tertawa, lalu memecahkan keheningan, dengan sinis berkata: “Manager Cheng, disini semuanya adalah rekan kerja Departemen Desain, tidak usah menyembunyikan lagi, jika benar – benar di bongkar semuanya juga tidak baik, benar bukan?”

Raut wajah Melisa Cheng menjadi lebih buruk, dia mengatakan satu demi satu kata: “sebelumnya desain perusahaan entertainment, mengenai kamu diam – diam mencari orang untuk mendesain, satu perusahaan sudah tahu, sekarang kamu masih pura – pura polos. Untuk apa? Ini adalah kakakmu sendiri yang mengatakannya, apakah masih tidak benar?”

Wajah Melisa Cheng memucat, dia menggumpalkan tangannya.

Shintia Ye!

Lagi – lagi Shintia Ye!

Dia benar – benar setiap saat, selalu menyakitinya!

Melisa Cheng menggumpalkan tangannya, dia dengan tegas berkata :”tidak peduli kalian percaya atau tidak, aku tidak mencari orang lain, ini adalah desainku, semuanya ku Gambar sendiri!”

“mencari atau tidak, hanya hatimu yang paling jelas, jika benar kamu yang menggambarnya, maka keluarkan buktinya.” Orang di sebelahnya juga ikut berkata.

Melisa Cheng tercengang, bukti?

Hal yang tidak pernah dia lakukan, mengapa memerlukan bukti?

Melihatnya tidak berbicara, maka semua orang menganggapnya sudah mengakui, lalu tidak tahan ketawa.

Kopi yang sudah Lulu seduh, dia mengangkat sudut bibirnya, berkata: “Manager Cheng, kita tidak santai sepertimu, semuanya bisa mencari orang untuk menggantikan. Kali ini di ruangan kami sudah menumpuk banyak pekerjaan, perlu ‘kami sendiri’ yang mendesainnya, maka kita tidak akan mengganggu waktu anda lagi.”

Di wajahnya terlihat sinis, kata ‘kami sendiri’ ini sengaja di perjelas.

Selesai berbicara, dia melihat ke kiri dan kanan, lalu mengangkat dagu berkata: “ayo kita pergi.”

“baik, pergi pergi, aku masih mau mendesain, gaji ku sedikit, tidak ada uang lebih untuk mencari orang untuk mendesainnya untukku.”

“aku juga, jika tidak buru – buru menggambar lagi, sepertinya malam ini aku sudah tidak bisa tidur.”

Semua orang saling berbicara, lalu saling mendorong keluar.

Melisa Cheng terpikirkan sikap semua orang kepadanya, dan tuduhan itu, membuat semua badannya kaku dan berdiri di tempat tidak bergerak, hidungnya sedikit masam, matanya juga berair.

Perasaan di hatinya yang pasrah ini semakin membesar.

Mengapa karena Beberapa kalimat Shintia Ye, semua orang langsung

menuduhnya, yakin kalau dia mencari orang?

Mengapa?

Melisa Cheng menarik napas, dia mengangkat kepala, berusaha menghilangkan niat ingin menangisnya ini.

Tidak bisa!

Tidak boleh menangis!!!

Hanya sebuah rumor yang tidak benar saja, tidak ada yang hebat.

Dia tidak bisa mengaku kalah!

Jika dia mengaku kalah begitu saja, maka usahanya sebelumya sia – sia saja, bahkan masih bisa di tertawakan oleh Shintia Ye yang berbuat di belakangnya!

Melisa Cheng berada di ruangan itu begitu lama, hingga suasana hatinya lebih tenang, dia baru keluar.

Saat dia keluar, mata dan hidungnya memerah, tetapi dia sudah menahannya, dia tidak benar – benar menangis.

Dia mengangkat teh yang sudah dia seduh, kembali ke ruangannya.

Asisten direktur kebetulan berjalan dari arah berlawanan, melihatnya, dengan sopan menyapa, berkata: “Manager Cheng, Direktur memintaku untuk membawakan dokumen.”

“baik, tunggu sebentar.” Dia meletakkan gelasnya, lalu merapikan desain coretannya yang ada di meja, bertanya: “direktur butuh dokumen apa, aku carikan untukmu.”

“dua proyek terbaru perusahaan, minta tolong anda merapikannya, lalu berikan untukku.”

Dua proyek terbaru?

Gerakan Melisa Cheng terhenti, “dua proyek itu, bukankah kata Direktur aku yang bertanggung jawab?”

Raut wajah asisten direktur tidak berubah, seakan sudah bisa menebak pertanyaan ini, lalu dengan datar berkata:”begini, kata Direktur kalau 2 proyek ini lebih penting, harus dia yang mengerjakan sendiri baru bisa lebih tenang.”

Melisa Cheng menggigit bibirnya, menyadari sepertinya direktur sudah mendengar rumor itu, dan mempercayainya.

Karena tidak mempercayainya, baru mengambil proyek itu kembali.

Dia menundukkan kepala, lalu setelah Beberapa saat baru berkata: “baik, aku sudah tahu.”

Dia merapikan dua dokumen teratasnya, lalu sekalian menjepit desain yang dia Gambar sendiri, dan memberikan untuknya: “semua data sudah ada disini.”

Asisten itu mengambilnya: “baik, aku sekarang akan memberikannya untuk direktur, tidak mengganggu pekerjaan anda lagi.”

Selesai berbicara, dia membalikkan badan dan keluar dari ruangan.

Setelah itu pintu ruangan tertutup, Melisa Cheng seperti kehilangan banyak tenaga, seluruh badannya seperti kehilangan roh dan langsung duduk di kursi.

Setelah tiba jam makan siang, Melisa Cheng tidak pergi makan, tetapi justru pergi ke balkon.

Gryson Gu tadi pagi pergi menghadiri penawaran komersil, setelah kembali ke perusahaan, kebetulan adalah jam makan siang.

Saat ini di tempat parkir banyak orang yang keluar masuk, dia keluar dari mobil, lalu melihat banyak karyawan menghentikan langkah, dan dengan hormat memberinya salam.

Setelah dia pergi, semua orang dengan suara kecil berdiskusi mengenai rumor yang mereka dengar: “dengar – dengar direktur bagian Departemen desain sudah mengambil alih pekerjaan manager baru itu? apakah benar?”

“benar, aku kenal dengan asisten kecil dari Departemen Desain, tadi saat jam makan siang masih mengatakannya sebagai lelucon untuk aku.”

Langkah Gryson Gu terhenti, dia membalikkan kepala, pandangannya dingin, ”tadi siapa yang sedang kalian bicarakan?”

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu