Pria Misteriusku - Bab 843 Jangan Takut, Aku Segera Kesana

Gryson Gu sedang berbicara, tangannya juga tidak diam, segera memberitahu Asisten Gu, meminta orang Departemen Teknik, mencari tahu keberadaan Melisa Cheng sekarang.

"Tidak ada, aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir!" Melisa Cheng segera berkata dengan tanpa keraguan.

"Kamu dimana?" Gryson Gu merasa keadaan Melisa Cheng ada yang tidak beres, kembali bertanya.

Melisa Cheng terdiam, tidak langsung menjawab.

Dengan cepat, Departemen Teknik memberi kabar, mereka dalam waktu singkat, mendapat info keberadaan Melisa Cheng, kemudian Asisten Gu segera melaporkan.

Mendengar Melisa Cheng sekarang ada di kantor polisi, alis Gryson Gu mengerut, langsung menebak apakah menemui bahaya, atau menemui masalah.

"Melisa Cheng, kamu kenapa ada di kantor polisi? Apa yang terjadi? Cepat beritahu aku!" Gryson Gu dengan sikap yang kuat kembali bertanya.

Melisa Cheng terkejut, dia juga tidak tahu, Gryson Gu bagaimana bisa tahu dia ada di kantor polisi.

Hanya saja mengenai kenapa dia ada di kantor polisi, sulit dikatakan, dia tidak tahu bagaimana memulainya.

Gryson Gu melihat Melisa Cheng tidak berbicara, tidak memaksa dia lagi, toh tunggu sampai dia di kantor polisi, semua akan dia ketahui.

Oleh karena itu, raut wajahnya berubah, dengan tenang berkata: "Kamu jangan takut, aku segera kesana!"

"Hm……" Melisa Cheng menganggukkan kepala, merasa sangat tenang.

Setelah Gryson Gu menutup telepon, langsung meninggalkan kantor, bergegas ke kantor polisi.

Melisa Cheng memasukkan ponsel, menghela nafas lega, berjalan dengan menundukkan kepala kembali ke tempat asal.

Dia baru duduk, melihat Celine Zhou sedang menelepon, nada bicaranya sangat tidak baik memaki, "Oke, Deon Huo, kamu benar-benar, ternyata Olive Lin, orang yang datang karena kamu, kalau kamu tidak membereskan, masalah ini tidak akan selesai!"

Begitu dia selesai bicara, gerakan menutup teleponnya sangat cepat, jantungnya berdebar kencang, sepertinya dibuat sangat marah sekali.

Melisa Cheng dengan penuh perhatian bertanya: "Celine Zhou, ada apa? Olive Lin itu?"

Celine Zhou masih sangat marah, dia dengan emosi berkata: "Kenal, kamu masih ingat tunangan yang aku katakan padamu? Olive Lin juga salah satu kekasihnya, benar-benar ketahuan sekarang, membuat masalah, yang paling penting adalah aku masih melibatkan kamu."

Mengatakan tunangannya sendiri, dia marah sampai menggertakkan gigi, emosi sampai ingin membunuh orang!

"Olive Lin mengatakan kamu merebut kekasihnya, apa yang dikatakan adalah tunanganmu?" Melisa Cheng bertanya karena tidak percaya.

Dia benar tidak menyangka, orang yang akan menikah dengan Celine Zhou, ternyata tidak membereskan kekasihnya yang dulu, masih membuat tunangannya menderita seperti ini!

Kesan Melisa Cheng terhadap kekasih Celine Zhou, menjadi tidak baik.

Orang seperti ini, benar-benar bisa memberikan kebahagian untuk Celine Zhou?

"Bajingan itu, dia pasti sengaja, kekasihnya banyak, tidak bertanggung jawab pada pekerjaan malah melakukan hal yang tidak penting, juga tidak tahu ayah ibuku kenapa bisa suka padanya, memilih sana sini, ternyata memilih dia!!!" Celine Zhou tidak mengatakan masih lumayan, begitu dikatakan makin membuat dia marah, kakinya tak kuasa dihentakkan, ingin memotong-motong tunangannya, "Saat itu mengatakan ingin bertunangan denganku, aku tidak setuju, tapi mereka terus mengatakan kebaikannya. Kamu lihat sekarang, karena masalahnya, ribut sampai ke kantor polisi, sangat memalukan!"

Melisa Cheng melihat Celine Zhou mengatakan tunangannya, penuh dengan keluhan, kelihatannya benar-benar tidak suka tunangannya.

Tanpa disadari dia kembali teringat akan kakak laki-laki yang tidak jelas keberadaannya, dulu saat dia bersama dengan kakak laki-lakinya, Celine Zhou tidak pernah mengeluh, di wajahnya hanya ada sinar kekaguman.

Hanya……

Sakit kakaknya bukan hanya belum membaik, melainkan makin tidak jelas!

Sudut bibirnya, perlahan tertutup.

Melihat Melisa Cheng tidak berbicara, Celine Zhou merasakan dirinya berbicara terlalu banyak, terus mengeluh kepada Melisa Cheng, oleh karena itu dia segera mengalihkan topik, "Sudahlah, tidak mengatakan ini lagi, makin dikatakan makin membuat marah. Bagaimana denganmu? Barusan kamu menelepon siapa? Apa orang yang membantu kamu, memecat Shintia Ye?

Melisa Cheng sedikit tidak bisa berkata-kata.

Celine Zhou masih memaki tunangannya, tidak disangka begitu cepat mengalihkan topik pembicaraan, ingin mencari tahu tentangnya.

Celine Zhou yang mulai ingin mencari tahu tentangnya, membuat dia tidak bisa menghadapi, bergegas menghindar, agar topik pembicaraannya bisa dihindari, tapi terakhir juga masih tidak bisa.

Terakhir tidak ada cara, dia hanya bisa menganggukkan kepala, mengaku.

Hanya di dalam hatinya masih ada yang membuat dia tidak tenang, Gryson Gu setelah mendengar dia mengaku ada di kantor polisi, seharusnya sudah dalam perjalanan, tidak tahu di hatinya apa yang dipikirkan tentangnya!

"Aku dengar nada bicaranya, rasanya seperti agak marah, sebentar lagi aku tidak tahu harus bagaimana." Melisa Cheng berkata dengan lambat.

Mengenai sikap Gryson Gu, dia tidak bisa memastikan, Gryson Gu seharusnya marah, bagaimanapun juga kalau dia yang ada di posisi Gryson Gu, pasti akan berkata merepotkan orang, tengah malam ke kantor polisi, merepotkan masih membuat khawatir.

"Tenang saja, aku rasa dia masih mengkhawatirkanmu, tidak percaya sebentar lagi lihat, yang aku katakan benar atau tidak!" Celine Zhou membersihkan debu sepatunya, sepatunya kotor, begitu dilihat sudah tahu barusan diinjak sana sini, dia berkata dengan sedih: "Tapi, aku tidak sama, melihat aku ada di kantor polisi, bajingan itu pasti senang, mungkin juga sekarang sedang tertawa terbahak-bahak."

"Tidak akan, kalau dia berani menertawakan kamu, aku akan bersama denganmu memberinya pelajaran!" Melisa Cheng langsung menunjukkan sikap.

Setelah itu, pandangannya tertuju pada pergelangan tangan Celine Zhou, memperhatikan kulit yang putih, menjadi merah, alis cantiknya terangkat, "Kamu terluka, barusan kenapa tidak bilang, aku cari obat untukmu!"

Selesai bicara, tidak menunggu responnya, pergi menanyakan ke polisi yang barusan menangani mereka meminta obat, menanyakan dimana ada kotak obat, dengan cepat kembali.

Celine Zhou tersenyum, dengan acuh berkata, "Cuma kamu ini banyak urusan, darahnya sudah mengering dari tadi, tidak ada masalah besar!"

Melisa Cheng mengambil betadine, tidak menghiraukan dia, mengoleskan betadine ke luka yang ada di pergelangan tangan, gerakannya berhati-hati, seperti sedang menyentuh barang berharga.

Dia memasang perban ke luka Celine Zhou, juga tidak mempedulikan pemberontakannya, membantu dia memeriksa apakah ada bagian lain yang terluka, memastikan tidak ada luka lain, baru dengan tenang melepaskan dia."

Lukanya meskipun sudah selesai dibalut, tapi Melisa Cheng masih merasa makin dilihat makin sedih, masalah hari ini dia melihat sendiri, di tempat yang tidak bisa dia lihat, tidak tahu Celine Zhou masih menderita berapa banyak.

Masalah yang dia khawatirkan, "Celine Zhou, tunanganmu begitu keterlaluan, bagaimana kelak?"

Membicarakan topik mengenai tunangannya, membuat senyum di wajah Celine Zhou menghilang, tapi saat Melisa Cheng melihat dengan khawatir, dia malah tersenyum dengan tenang.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu