Pria Misteriusku - Bab 139 Marson Gu Yang Seperti Malaikat

Selesai makan siang, duduk beristirahat di atas sofa.

Marson Gu membawa segelas susu dan meletakkannya di hadapan Natalia Wu, lalu duduk di sampingnya, membawanya masuk ke dalam pelukannya: “Sedang memikirkan apa?”

Sejak tadi, dia menyadari Natalia Wu yang terlihat sedikit berbeda, walaupun terus tersenyum, namun terlihat seperti ada sesuatu.

“Apa benar kita akan tinggal di sini?” Natalia Wu mengangkat kepalanya, karena perbedaan tinggi badan membuatnya mendongakkan kepalanya, tatapannya terlihat berbinar dan tegang disaat yang sama.

Marson Gu menatap lekat padanya sejenak, tiba-tiba mengerti apa yang sedang dipikirkan Natalia Wu, kembali mengeratkan pelukannya, menggenggam tangannya: “Hmm, tinggal di sini, bersama. Asalkan kamu menginginkannya, kita bisa tinggal selama mungkin, atau mungkin selamanya.”

Tangan besar Marson Gu, membawa rasa kehangatan.

Tiba-tiba Natalia Wu mempercayainya: “Ini kamu yang katakan sendiri, kamu tidak boleh menyesalinya.”

Sudah cukup dia merasakan harinya yang kesepian, jika ada pria itu, dia akan merasa jauh lebih tenang.

Marson Gu tersenyum, memainkan tangan putih dan lembut wanita ini, memperhatikan jarinya berulang-ulang.

“Hmm, tidak akan.” dia merubah posisinya, agar wanita ini semakin nyaman berada di dalam pelukannya.

“Benda di rumah telah berkurang, besok aku akan menyuruh seseorang untuk mengurusnya, jika membutuhkan sesuatu langsung katakan saja padaku.” Marson Gu berpikir sejenak kembali menambahkan: “Jika kamu tidak keberatan, aku ingin mempekerjakan seorang pelayan, lukamu masih belum sembuh memerlukan seseorang untuk menjaga pola makanmu. Dan juga pekerjaanmu, aku tahu kamu sangat menyukai pekerjaan ini, jadi aku tidak memintamu untuk mengundurkan diri, hanya meminta cuti panjang pada Steve, tunggu hingga kamu pulih kamu bisa pergi bekerja kapanpun kamu mau.”

Selesai berucap, dia menundukkan kepalanya menatap Natalia Wu sejenak.

Saling bertatapan, mata Natalia Wu berubah menjadi berbinar.

Dia telah memikirkan hal ini, mengatur semuanya dengan baik hingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, apa lagi yang membuatnya merasa tidak puas?

Beringsut ke dalam pelukan pria itu, Natalia Wu mengusap wajahnya di dada pria itu, berucap pelan dengan nada yang terdengar manja: “Tidak ada lagi, hanya menambah beberapa benda ini, bagaimana jika kita pergi mengelilingi mall bersama?”

Dia belum pernah pergi membeli keperluan rumah bersama Marson Gu, untuk mengisi rumah mereka bersama, hanya dengan memikirkannya saja dia merasa hangat.

Gerakan Marson Gu terhenti sejenak, menemukan wajah wanita itu yang penuh berharap, lalu menganggukkan kepalanya: “Baik, kamu istirahat dulu, kita akan pergi nanti.”

“Baguslah!” Natalia Wu menghela nafas pelan dengan senang, mengulurkan jarinya menghitung benda yang akan dibeli, senyuman di wajahnya terlihat senang, membuat pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Marson Gu melihat dirinya yang seperti ini, merasa lucu, dia tidak tega membuatnya merasa kecewa, asalkan dia menginginkannya dia akan berusaha sebisa mungkin, mengenai mengelilingi mall......

Hmm, bukannya tidak boleh.

Apa identitas Marson Gu? Sejak kecil hingga besar semua yang dia gunakan adalah yang terbaik, saat dia membutuhkan sesuatu akan ada orang yang mempersiapkan semuanya dan mengantarkannya ke hadapannya, sejak kapan dia pernah pergi mengunjungi tempat seperti supermarket?

Saat Andi Shi mendapatkan perintah ini dirinya sangat terkejut, direkturnya demi membuat seorang wanita tertawa benar-benar......

Menurunkan identitasnya.

Sebelum naik mobil, Andi Shi kembali bertanya denan ragu: “Direktur, apa kamu benar-benar mau pergi ke supermarket?”

Marson Gu bersandar pada bangku, matanya sedikit memicing: “Untuk apa bertanya lagi?”

Andi Shi menyadari dirinya salah, tidak lagi mengatakan apapun.

Dengan cepat mobil itu keluar dari rumah keluarga Gu, cahaya matahari senja yang masuk melewati jendela mobil tidak begitu silau, tubuh pria yang sedang duduk dengan tenang it menguarkan aroma yang terasa nyaman.

Marson Gu membawanya ke dalam pelukannya, berucap pelan di telinganya.

Seketika wajahnya menjadi memerah, Natalia Wu mendelik padanya.

Andi Shi yang merasakannya, diam-diam menarik papan pembatas, membuat barisan depan dan belakang terpisah menjadi dua dunia yang berbeda.

“Marson, kamu benar-benar menyebalkan.” suara lembut itu sarat akan kemanjaan.

Marson Gu bukanlah orang yang bisa merendahkan dirinya, seketika muncul sebuah ide satu tangannya segera menahan belakang kepala wanita itu.

Tautan ciuman itu menjadi semakin panas, entah sudah berapa lama, akhirnya Marson Gu melepaskannya dengan wajah puas, nafasnya terlihat memburu tidak seperti biasanya yang tenang dan dingin.

Sekujur tubuh Natalia Wu melemas, bersandar di dalam pelukannya.

Terlihat……

Sangat menikmati.

“Mar……”

“Jangan bicara.” tatapan Marson Gu menggelap, menutup matanya perlahan.

Natalia Wu seperti menyadari sesuatu, tubuhnya menegang tidak bergerak, setelah beberapa saat dia bertanya dengan pelan: “Apakah sudah membaik?”

Marson Gu langsung tertawa, mengulurkan tangannya menangkup wajahnya: “Apa kamu dikirimkan Tuhan untuk menyiksaku? Hmm?”

Wajah Natalia Wu terlihat tidak merasa bersalah.

Melihat dirinya yang akan berucap, Marson Gu langsung menolehkan kepalanya, merasa tidak bisa berbuat apapun, berbisik memperingatkan di samping telinganya: “Tunggu saat kamu sudah pulih, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu!”

Marson Gu menurunkan sedikit jendela, angin sejuk bertiup masuk memudarkan suasana canggung ini.

Mobil berhenti di tempat cabang supermarket terbesar, Marson Gu menggandeng Natalia Wu turun dari mobil: “Ayo.”

Berjalan memasuki supermarket dengan senang bersama Marson Gu, Natalia Wu melihat kereta belanja yang berada di samping.

Dia berucap: “Marson, itu itu, ayo kita bawa satu kereta dorong?”

Marson Gu melihat ke arah yang ditunjuknya, kebetulan seorang ibu muda sedang mendorong banyak benda keluar, setelah meletakkan plastik-plastik yang berisikan makanan di atas lantai, lalu dia menggendong seorang anak kecil yang duduk di dalam kereta.

Marson Gu menarik sudut bibirnya: “Bagaimana bisa meletakkan anak kecil di sini?”

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu