Pria Misteriusku - Bab 905 Kemarin Malam Kamu Tidak Menungguku

“iya, sudah menyusahkanmu.” Gryson Gu mengulurkan tangan dan memegang rambut Melisa Cheng, itu terlihat sangat natural dan sangat dekat.

Melisa Cheng tidak menahan berbicara sendiri dalam hati, dan juga….

Mengapa saat Gryson Gu memegang rambutnya, memberikan dia kesan seperti memegang anjing?

Kedua orang masih belum berbicara, kamar itu tiba – tiba di ketuk, Rendy keluar dari luar: “ayah, kakak Melisa, matahari sudah terbit, kalian masih belum bangun?”

Rendy sejak kecil di ajar dengan baik, jika tidak ada persetujuan dari orang luar, tidak akan sembarangan membuka pintu.

Melisa Cheng segera menyimpan emosinya, lalu segera membuka pintu: “sudah bangun, Rendy begitu awal.”

Rendy melihat Melisa Cheng membuka pintu, tidak segera masuk, melainkan menjulurkan kepalanya dan melihat kiri kanan.

Melihat Gryson Gu tidak ada emosi apa pun, dia baru tersenyum dan berkata: “kakak Melisa, aku sudah bangun sejak pagi, menunggu kalian sarapan dari tadi pagi, dan akhirnya begitu lama tidak turun, aku sudah lapar.”

Gryson Gu melihat Rendy dengan datar: “kamu lapar ya makan dulu, untuk apa naik ke atas?”

Akhirnya, ucapan ni baru dikatakan, Melisa Cheng langsung memelototinya, langsung menarik Rendy ke belakangnya, dan dengan kalimat lembut menjelaskan: “aku yang tidak baik, kemarin tidur terlalu malam, jadi pagi ini bangun sedikit telat, Rendy apakah sangat lapar, kalau begitu kamu makan dulu, aku ganti baju, nanti baru menemanimu bagaimana?”

Setelah dua hari ini, sikap Rendy terhadap Melisa Cheng juga berubah banyak, tersenyum dan menganggukkan kepala: “iya, kalau begitu aku turun dulu, kakak Melisa tidak usah buru – buru, selesai beres – beres baru turun juga boleh.”

“iya, sudah tahu.” Melisa Cheng berbicara seperti itu, lalu dengan segera mengambil baju dari lemari.

Saat dia bersiap mengganti baju, akhirnya melihat Gryson Gu masih berdiri di kamar, semua gerakannya terhenti: “mengapa kamu masih belum pergi? Aku mau ganti baju.”

Gryson Gu dengan pasrah menghela napas, ternyata meskipun sekarang Melisa Cheng tidak tahu apa – apa, tetapi di hatinya, letaknya masih tidak bisa di bandingkan dengan Rendy.

“kamu jangan memanjakannya, anak lelaki tidak boleh dimanjakan.” Gryson Gu memperingatinya.

Melisa Cheng segera membantahnya: “siapa yang bilang? Aku rasa pendapatmu ini sangat bermasalah, Rendy masih begitu kecil, ibunya juga tidak ada di sisinya, dan dia kekurangan rasa aman, kita sebagai orang dewasa seharusnya menjaganya, dengan begitu baru bisa melengkapinya kekurangannya.”

Gryson Gu terdiam, sebenarnya sangat ingin memberitahunya, Rendy bukannya tidak ada ibu di sisinya.

Tetapi saat mau mengatakan hal ini, dia juga tidak akan terburu – buru langsung memberitahunya, hanya dengan dalam menatapnya, apa pun tidak di katakan, anggap saja sudah menyetujuinya.

Begitu Gryson Gu pergi, Melisa Cheng segera mengganti baju, lalu dengan sederhana beres- beres, dan segera turun ke bawah menemani Rendy.

Rendy meskipun sudah turun dari awal, tetapi masih belum sarapan, melainkan dengan patuh duduk di atas kursi, lalu menatap ke arah tangga.

Melisa Cheng yang begitu turun melihat pemandangan ini, satu orang dewasa dan satu anak kecil duduk di kursi menunggunya, hatinya tiba – tiba merasa lengkap.

Lalu dia segera mempercepat langkahnya, pergi ke sebelah Rendy dan duduk: “Rendy, bukankah kamu sudah lapar? Mengapa masih belum makan?”

Rendy menggelengkan kepala: “Kakak Melisa belum turun, Rendy mau menunggu Kakak Melisa makan bersama.”

Tanpa sadar kalimat Rendy ini membuat Melisa Cheng terharu, dia bisa merasakan, Rendy benar – benar sudah perlahan menerimanya, tidak seperti dulu lagi berpura – pura, hatinya sangat senang.

Lalu dengan segera dia menuangkan segelas susu untuk Rendy, dan tersenyum mencubit hidungnya: “Rendy benar – benar patuh, sekarang kita sudah lengkap, Rendy segera makan ya?”

“iya, selesai makan aku mau pergi menggambar!”

“baik, kamu ingin melakukan apa juga boleh.”

Percakapan Rendy dan Melisa Cheng ini, benar – benar tidak menghiraukan Gryson Gu yang di sisi lain, tiba – tiba merasakan cemburu.

“ehem….” Dia menggumpalkan tangannya lalu berdeham, tujuannya untuk mendapatkan perhatian dari Melisa Cheng, hanya saja sangat di sayangkan, tujuannya tidak begitu tercapai.

Melisa Cheng hanya melirik sekilas, lalu menundukkan kepala dan berbicara dengan Rendy.

Gryson Gu sedikit kesal menghela napas, akhirnya ada satu hari dia kalah dengan anaknya, benar – benar….

Hanya saja saat ini dia ada hal penting yang harus di lakukan, Gryson Gu juga tidak akan menggunakan semua perhatiannya di atas masalah ini, bagaimana pun itu adalah istrinya, anaknya juga miliknya, apa yang bisa di perhitungkan?

“kalau begitu aku pergi kerja dulu, malam tunggu aku kembali.” Gryson Gu sambil berbicara sambil bangkit dari kursi, lalu mengambil jasnya yang ada di sebelah.

Melisa Cheng dan Rendy mengangkat kepala sambil tersenyum.

“sampai jumpa ayah.”

“hati – hati di jalan.”

Langkah kaki Gryson Gu terhenti, membalikkan kepala, dan melihat senyuman mereka berdua yang begitu manis.

Setelah makan sarapan, pembantu membereskannya, Rendy dengan tidak

sabar menarik Melisa Cheng pergi ke ruang Gambar: “kakak Melisa, cepat lihat ini, kemarin aku menggambar bunga matahari, sangat bagus.”

Rendy di bidang menggambar memang sangat berbakat, Melisa Cheng juga berharap dia bisa punya hobi yang dia sukai, jadi saat ini dia sangat mendukungnya.

Kedua orang pergi ke ruang menggambar, Rendy seperti sedang mempersembahkan sesuatu mengeluarkan gambarnya.

Melisa Cheng mengambilnya, bunga matahari yang besar memenuhi kertas itu, baik dari warna dan ketelitiannya semuanya di Gambar dengan sangat detail.

Melisa Cheng langsung mengacungkan jempol: “gambarnya sangat bagus, kemampuan Rendy sudah lebih bagus dari sebelumnya.”

“benarkah? Kakak Melisa, kamu benar – benar serius menganggap seperti itu?”

Sejak dia melihat kemampuan Melisa Cheng di bidang menggambar, Rendy sudah merasa sangat kagum, bisa mendapat pengakuannya, bagi Rendy ini adalah penyemangat terbesarnya.

“tentu saja benar, coba kamu lihat, kali ini penggunaan warnanya sangat bagus, garisnya juga jelas, begitu dilihat sudah bisa melihat kalau kamu sangat serius menggambarnya.” Melisa Cheng tidak karena Rendy masih anak kecil, jadi hanya menghiburnya, melainkan dengan serius mengajarinya.

Sikap serius Melisa Cheng justru membuat Rendy malu, dia memang sudah menggambarnya dengan niat, jadi tidak sabar ingin mendapat pengakuannya.

“hanya saja….” Melisa Cheng dengan sengaja jual mahal, tersenyum melihat ke arah Rendy: “hanya menggambar satu bunga matahari saja sangat kesepian, kita seharusnya menggambar satu lahan penuh lebih baik.”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu