Pria Misteriusku - Bab 143 Malam Yang Panjang, Bagaimana Tega Membiarkan Aku Sendirian?

Pandangannya kembali pada laptop yang ada di depannya, tampak senyum di mata Marson Gu.

Kelly He, Marson Gu tidak akan membiarkan dia muncul lagi, berani menyakiti wanitanya, tidak akan berakhir dengan baik.

Begitu teringat sekujur tubuh Natalia Wu dipenuhi dengan darah, dia ingin rasanya menusuk Kelly He dengan pisau.

……

Rumah pengantin ini Ayah Gu sendiri yang menyiapkan untuk mereka, berada di kaki bukit dan di sebelah sungai, pemandangannya sangat indah.

Saat Marson Gu kembali ke kamar utama, Natalia Wu bertelanjang kaki, duduk di atas karpet, tubuh yang kecil miring ke samping, seperti tidur tapi tidak.

Marson Gu dengan langkah yang besar berjalan menghampiri, menggendong dia: "Kenapa tidur di bawah? Tidak takut masuk angin."

Natalia Wu dengan setengah sadar membuka mata, melingkarkan tangan di pundaknya: "Hm…… Kamu sudah selesai sibuk?"

Suara yang lembut, Marson Gu mengerutkan alis: "Kenapa tidak menyayangi diri sendiri, apa mau diberi pelajaran?"

Saat bicara, dia sudah sampai di kasur, meletakkan tubuh wanita yang kedinginan itu ke atas kasur yang lembut, gerakannya berhati-hati, seperti sedang melindungi barang berharga yang mudah pecah.

Natalia Wu terbangun, dengan nyaman berganti posisi: "Mana ada? Hanya saja hampir ketiduran."

"Bukankah aku menyuruh kamu menunggu aku di kasur, kenapa kamu tidak menurut?" Ucapannya terlontar, tersirat rasa malu di mata wanita itu.

Natalia Wu mengulurkan tangan mendorong dia: "Aku juga tidak mengiyakan kamu, jangan berisik, aku mau tidur."

Tubuh laki-laki itu tidak bergerak sedikitpun, Marson Gu tertawa nakal: "Kebetulan, aku juga mengantuk, tidur bersama saja."

Masuk dalam dekapannya, aroma khas Marson Gu masuk ke dalam hidung, Natalia Wu memberontak sesaat baru keluar dari dekapannya, malu dan marah: "Aku tidak mengatakan mau tidur denganmu di satu kamar, kamu cepat pergi."

Marson Gu tidak mengangkat mata, lengan yang panjang terulur di pinggangnya: "Ini kamar utama."

Dia adalah tuan rumah yang sah di villa ini, sudah seharusnya tidur di kamar utama bukan tidur di kamar tamu.

Alasan yang diucapkan tidak bisa diperhitungkan, saat Natalia Wu membuka mulut sedikit gagap: "Kalau begitu aku…… Aku tidur di kamar sebelah."

Baru beranjak belum duduk dengan stabil, sudah ditarik kembali, Marson Gu membalikkan badan menekan tubuhnya, suaranya merdu dan memikat.

"Natalia Wu, malam yang panjang, kamu benar-benar tega membiarkan aku sendirian di kamar ini?"

Nafas hangat laki-laki itu terasa di hidung, Natalia Wu sampai bisa merasakan tubuhnya yang panas, semua perubahan terlihat kondisi saat ini begitu membahayakan.

Dia membalikkan kepala, mengerahkan kekuatan mengangkat tangannya: "Aku ini orang yang sedang sakit……"

Dia tahu Marson Gu tidak akan berbuat apa-apa padanya, tapi dia tidak ingin melelahkan tangannya sendiri.

Marson Gu memotong ucapannya: "Jadi aku tidak akan berbuat apa-apa padamu, hanya ingin tidur dengan memelukmu."

Dia berbaring, ekspresinya datar seperti barusan tidak terjadi apa-apa.

Natalia Wu terpaku beberapa saat, matanya tidak berkedip menatap dia.

Marson Gu tidak berdaya menghembuskan nafas, tangan yang diletakkan di pinggang mencubit dia: "Natalia Wu, kamu melihat aku seperti ini, bisa membuat aku mengira kamu ingin lanjut."

"Kalau begitu kamu jamin tidak akan sembarang bergerak." Saat mengucapkan ini, Natalia Wu sendiri juga tidak ada emosi, Marson Gu masih muda, sangat mudah bertindak gegabah.

"Tenang saja, aku belum begitu ganas." Marson Gu berkata.

Wanita yang ada dalam dekapannya tercium aroma wangi sabun mandi, piyama sutra memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah, jelas-jelas karena tegang tubuhnya menjadi kaku tidak berani bergerak, tapi malah makin memikat.

Seperti, hembusan nafasnya saja bisa membuat Marson Gu bertindak gegabah.

Marson Gu memejamkan mata erat-erat, menarik selimut sampai ke atas kepala, suaranya sedikit sedih, juga sedikit tidak berdaya: "Natalia Wu, aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa terhadapmu."

Hanya dalam waktu yang singkat, Marson Gu bisa seperti ini menjaga seseorang, tidak tega menyentuh dia, juga tidak tega menyulitkan dia?

Malam yang seperti ini sepertinya berubah menjadi malam yang sulit dilewati, Natalia Wu saat terbangun hari sudah terang.

Dia dengan setengah sadar membuka mata, terkejut lalu berteriak.

"Aaaa……" Natalia Wu segera menutup mata dengan tangannya, berkata dengan marah: "Kenapa kamu tidak memakai pakaian!"

Marson Gu yang berdiri di samping kasur sedang melepaskan kimono mandi, tubuh tegap dan berotot yang tidak ditutupi apa-apa terlihat di pandangannya.

Mendengar ada pergerakan, gerakan Marson Gu terhenti beberapa detik baru dengan tidak tergesa-gesa berkata: "Cepat atau lambat juga akan melihat, takut apa?"

Dia tidak begitu senang, jadi raut wajahnya juga tidak terlalu baik.

Natalia Wu melihat suasana hatinya tidak baik, segera mengalihkan pandangan.

"Mana ada aku takut……" Dia melihat dari sudut matanya laki-laki itu sedang mengambil pakaian yang ada di samping lalu mengenakannya, dengan cepat memalingkan wajah, sepasang matanya berputar kesana kemari tidak berani bertatapan dengan dia.

Marson Gu mengancingkan kancing terakhir: "Bagus kalau tidak ada."

Dia mulai merapikan dasi, menundukkan kepala melihat sekilas jam tangan: "Masih pagi, kamu bisa lanjut tidur lagi, Bibi Wang nanti akan panggil kamu untuk makan."

Natalia Wu duduk di atas kasur, menggelengkan kepala: "Tidak mau, di rumah sakit sudah berbaring begitu lama, tulangku sakit semua."

Marson Gu juga tidak memaksa, selesai merapikan diri, membalikkan badan mencium keningnya: "Patuh, kamu disini juga sudah hafal, bisa bebas beraktivitas, tapi perhatikan lukamu, tunggu aku pulang malam nanti."

Laki-laki itu dengan nada suara rendah yang lembut dan alami, seperti seakan percakapan seperti ini sudah diulang banyak kali.

Sampai pintu tertutup, Natalia Wu baru tersadar dari lamunan.

Senyum di wajahnya mengembang, seluruh tubuhnya menyatu dengan sinar pagi hari, tenang dan indah.

Kira-kira ini kehidupan yang dulu dia impikan, setiap hari bangun membuka mata dan melihat orang yang dicintai ada di sampingnya.

Villa sangat besar, Bibi Wang belum kemari, mungkin karena ucapan Marson Gu yang menyuruh dia menunggu pulang nanti malam, jadi kamar besar yang kosong sedikitpun tidak terasa kesepian.

Lewat beberapa bulan, saat kembali lagi kemari, bagi dia rasanya begitu tidak sama.

Dulu mengurung dia dalam kandang, tapi sekarang menjadi pelabuhan tempat dia bersandar.

Dia berlari ke atas ke bawah, membereskan setiap kamar, selesai melakukan ini semua sudah sore hari.

Meskipun pekerjaan ini bisa menyuruh pelayan mengerjakan, tapi dia tidak ingin bergantung pada orang lain, ini adalah rumah dia dan Marson Gu, rumah milik mereka berdua.

Cuaca di musim gugur sangat panas, dia selain kepanasan hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan, seperti setelah melakukan hal kecil ini, bisa membuat jarak mereka berdua menjadi lebih dekat.

Natalia Wu duduk beristirahat di ruang tamu, menuang segelas air hangat dan meneguknya.

Suara kunci pintu sidik jari bunyi, diiringi dengan pintu ruang tamu yang terbuka, Bibi Wang masuk dengan membawa dua kantong plastik penuh: "Nona Wu, barang yang nona inginkan sudah aku belikan semua."

Satu jam yang lalu, Natalia Wu menelepon Bibi Wang, meminta dia menyiapkan bahan makanan yang segar.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu