Pria Misteriusku - Bab 902 Temannya Anak Imut

Melisa Cheng mendengar perkataan Gryson Gu ini, dia segera menyimpan kembali pusat perhatiannya.

Wajahnya memerah, dia dengan segera mencubit lengan Gryson Gu, sukses membuatnya menutup mulut.

“kamu benar – benar galak.” Gryson Gu sedikit tidak puas, pandangannya menjadi tidak suka, saat Melisa Cheng memelototinya, dia berpura – pura seakan tidak mengatakan apa pun.

Melisa Cheng menghela napas dingin, seperti sedang mengatakan, untung kamu tahu diri.

Gryson Gu tiba – tiba tertawa, pandangannya terjatuh pada kepalanya, pandangannya sedikit jauh, menjadi memiliki makna dalam, dia berkata: “aku serius.”

Gryson Gu merendahkan suaranya, lalu dengan sederhana mengatakan kalimat itu, dengan sangat serius, justru membuat Melisa Cheng sedikit tidak tahu harus berbuat apa.

Bukan bercanda?

Jadi, di hatinya ada pemikiran ini?

Karena perubahan yang tiba – tiba ini, Melisa Cheng tidak bisa tenang lagi, hatinya seperti di pukul saja, tiba – tiba bergetar.

Dia mengangkat kepala melihatnya, justru menyadari lelaki itu tidak lagi melihatnya, justru dengan tersenyum melipat tangan, dan melihat ke arah Rendy.

Ucapannya tadi, membuatnya seakan sedang halusinasi.

Melisa Cheng berusaha menenangkan hatinya, membalikakn kepala dan melihat Rendy yang sedang gembira…..

“Rendy, jangan lari terlalu jauh, nanti sudah mau pergi makan.” Gryson Gu melihat Rendy yang sudah kesenangan, dia langsung memanggil Rendy, agar tidak lari terlalu jauh.

“ayah, kita main sebentar lagi!” Jidat Rendy di penuhi air keringat, sekujur badannya sedang manja dengannya, karena larinya terlalu buru – buru, wajahnya juga memerah.

Gryson Gu melihat Rendy yang senang, maka dia membiarkannya sekali.

Rendy juga sangat pengertian, setelah dia memain sesaat, tidak perlu di desak oleh Gryson Gu dan Melisa Cheng, dia kembali dengan sendirinya, lalu berkata: “sudah, ayah, aku sudah selesai bermain.”

Melisa Cheng melihat baju Rendy sudah basah kuyup, maka dia mengeluarkan baju dari tasnya, membawa Rendy mengganti baju.

Baru saja kembali ke lapangan, sudah mendengar suara yang gembira.

“Rendy, kudengar kamu baru dapat figur baru, cepat beri aku lihat figur superman itu!” dari jauh datang seorang anak kecil, setelah melihat Rendy, pandangannya menjadi bersinar.

“Tyan….” Rendy melihat orang, langsung tersenyum, Tyan adalah teman terbaiknya: “figur superman ini aku menangkan bersama ayahku.”

Membicarakan figur ini, membuat Rendy sangat bangga.

“Rendy, kalian benar – benar sangat hebat, bisa mendapatkan ini!” wajahnya dengan iri berkata: “ini benar – benar bagus, aku juga menginginkannya.”

Tyan sangat menginginkannya, tanpa henti melihat benda di tangan Rendy, dia juga ingin figur ini, tetapi dia tidak menjadi juara satu, jadi dia hanya bisa iri saja.

“tidak apa, kita bisa main bersama!” Rendy berkata dengan murah hati, membuat Tyan semakin gembira.

“oh iya, Rendy apakah ini ibumu? Mengapa aku tidak pernah mendengarnya, dan tante sangat cantik!” Tyan melihat ke arah Melisa Cheng, pandangannya sangat mengagumi.

Melisa Cheng mendengar perkataan ini, melihat Rendy dan Tyan begitu baik, maka dia tersenyum, dan berkata: “Tyan juga sangat keren, Tante terima kasih atas pujianmu.”

Karena takut orang lain memarahi Rendy adalah anak yang tidak punya ibu, jadi dia juga tidak mengelaknya.

Tyan melihat Melisa Cheng yang begitu lembut memujinya tampan, wajahnya menjadi memerah, lalu dengan tidak enak hati membalas: “tante, kamu benar – benar sangat cantik, Rendy benar – benar beruntung, punya ibu secantik ini.”

“aku rasa juga tidak secantik itu.” saat mendengar ucapan ini wajah Rendy menjadi lebih sombong, lalu dengan pelan membalasnya, terlihat tidak peduli, tetapi dia mengangkat kepalanya, membuat orang mengerti perubahannya.

Melisa Cheng tahu, Rendy sedang sombong.

Hanya saja di mata Tyan, Rendy tidak terpengaruh, sikapnya yang tenang ini, membuatnya semakin mengagguminya, pandangannya semakin kagum.

Percakapan kedua anak kecil ini, membuat Gryson Gu dan Melisa Cheng saling bertatapan.

Melisa Cheng tidak tahan untuk kaget, ini adalah pertama kalinya Rendy, tidak

mengelak hubungan mereka di depan orang lain, jika sebelumnya, dia pasti sudah mengelaknya, bahkan masih bisa bertengkar dengan orang lain, hari ini sepertinya matahari terbit dari barat.

Tyan sangat suka makan kue, Rendy dengan sombong, memberi tahu Tyan kalau Beberapa waktu yang lalu, dia hampir memakan 1 kue besar sendiri.

Saat ini Tyan menjadi lebih iri lagi.

“apakah enak?” Tyan bertanya.

Rendy berpikir sejenak, lalu dengan yakin dia menganggukkan kepala: “enak, sangat enak.”

“beli dimana?” Tyan segera bertanya: “aku juga mau meminta ibuku membelikannya untukku.”

Rendy dengan puas berkata: “ini bukan beli di luar, dia yang membuatnya sendiri.”

Sambil dia berbicara, dia menunjuk ke arah Melisa Cheng.

“Rendy, kue itu di buat oleh ibumu? Sangat hebat, ibuku saja tidak bisa memasak!” Tyan melihat Rendy dengan tatapan iri, lalu dia mnundukkan kepala, berkata dengan kecewa.

Melisa Cheng mendengar percakapan dua anak itu, hingga melamun.

Gryson Gu yang melihatnya di sebelah, menyadari Melisa Cheng sudah melamun, tidak tahan untuk mencubitnya sebentar, memberi tahunya di saat ini jangan melamun lagi.

Melisa Cheng kembali dari lamunan, dan melihat pandangan yang berbinar, dia langsung berkata: “Tyan juga ingin makan kue? Nanti lain kali aku akan meminta Rendy membawakan untukmu, dan kalian adalah teman baik, jika Tyan ingin makan, bisa datang ke Rumah tante, nanti akan tante buatkan untukmu.”

Mendengar ucapan Melisa Cheng, wajah Tyan memerah, dia dengan tidak enak hati berkata, “baik tante, jika ada makanan enak aku juga akan membawakan untuk Rendy!”

Tyan berkata dengan serius, kesenangan dan ketulusan di wajahnya tidak terlihat berbohong.

Dan karena masalah Boy Li, Melisa Cheng yang mengkhawatirkan Rendy akan di bully di sekolah, sudah menjadi lebih tenang, Rendy masih bisa bergaul di sekolah, bagaimana pun bukan semua anak kecil seperti Keluarga Li itu, kebanyakan anak kecil masih sangat polos.

Setelah Melisa Cheng mengerti, kekhawatiran di hatinya menjadi lebih tenang.

“Rendy ibumu benar – benar sangat baik, mengapa ada yang bilang kamu tidak ada ibu?” Rendy berkata dengan terkejut, lalu dengan bingung melihat

Rendy, saat telinga Rendy memerah, dia kembali berkata dengan terkejut, sesaat lebih semangat: “benar – benar iri denganmu, kelak kamu bisa pamer kepada Boy Li, lihat siapa yang masih bisa mengerjaimu, hanya saja sebelumnya perempuan jahat yang kamu ceritakan padaku siapa…. A…..”

Rendy tanpa henti memberikan kode kepada temannya, memintanya segera tutup mulut, hanya saja Tyan terus berkata, jadi dia terpaksa hanya bisa mencubit lengannya saja.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu