Pria Misteriusku - Bab 830 Tidak Takut Kehilangan Apapun

Sinta Ye menjadi semakin marah. Dia merasa tidak cukup hanya dengan beberapa sumpah. Jadi dia mengangkat tangannya dan menampar wajah Melisa Cheng: "Dasar pelacur, aku akan membunuhmu, lihat apakah kamu masih berani mengganggu kakakmu!"

Melisa Cheng melihat gerak-gerik Sinta Ye dan secara refleks menghindarinya, tapi pipinya masih tergores sedikit oleh kuku Sinta Ye, kemudian muncul bekas merah.

Ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi sangat buruk dan berkata: "Alasan mengapa Shintia Ye kehilangan pekerjaannya adalah karena dia membuat masalah untuk dirinya sendiri, itu bukan urusanku."

Mengingat desas-desus Shintia Ye di perusahaan, yang mengatakan dia bekerja sangat keras, dia menjadi semakin marah.

Oleh karena itu, Shintia Ye dipecat adalah hal yang pantas untuk dia dapatkan!!!

Sekarang mereka berada di lantai bawah perusahaan dan sekarang adalah waktu masuk kerja. Para rekan kerja berjalan melewati mereka, Melisa Cheng tidak ingin memperburuk keadaan.

Jadi dia berkata: "Kalau kamu masih ada pertanyaan, tunggu sampai aku pulang kerja."

Tetapi kalau dia tidak menginginkannya, tidak berarti orang lain juga tidak menginginkannya.

Sinta Ye menebak apa yang dia pikirkan, dan dengan sengaja berkata: "Heh, itu bukan urusanmu? Aku sudah bekerja sangat keras selama bertahun-tahun, tapi malah membesarkanmu menjadi orang yang tidak tahu terima kasih. Shintia sudah menceritakan semuanya kepadaku, karena kamu iri kepadanya, kamu membuat laporan kepada direktur perusahaan, dan mempersulit keadaan dia, yang membuatnya tidak hanya tidak dapat tetap berada di perusahaan, bahkan tidak bisa menetap di Kota A. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja!"

"Shintia Ye dipecat, itu..." Melisa Cheng mengerutkan keningnya, ingin menekankan lagi bahwa Shintia Ye dikeluarkan dan pantas mendapatkannya.

Sinta Ye menyela dan berkata, "Melisa Cheng, aku peringatkan, kamu jangan lupa, kamu masih punya pegangan dariku, hanya aku yang tahu keberadaan kakakmu, kalau kamu tidak menyelesaikan masalah ini, kamu tidak perlu berharap bisa mendapatkan foto kakakmu, dan aku tidak akan membayar biaya perawatan dia lagi, biarkan dia mati saja di luar negeri!"

“Beraninya kamu!” Tentang kakaknya, dia benar-benar menginjak batas kesabaran Melisa Cheng. Dia meremas tangannya sejenak dan menatap Sinta Ye dengan kejam seperti serigala.

Sinta Ye tidak takut sama sekali, dia mengangkat kepalanya dengan bangga: "Kamu lihat saja aku berani atau tidak!"

Sifat tidak tahu malu Sinta Ye telah berkali-kali menyadarkan Melisa Cheng.

"Kamu berani! Kalau kamu berani melakukan ini, maka aku tidak hanya akan membiarkan kamu memuntahkan 10 miliyar, tapi kamu juga harus membayar nyawa kakakku. Karena kamu bisa datang mencariku, pasti Shintia Ye sudah memberi tahumu siapa orang yang berdiri di belakangku? "Kata Melisa Cheng dengan ekspresi suram.

Dia meminta maaf kepada Gryson Gu di dalam hatinya, dia terpaksa meminjam namanya.

"Hah, kita lihat saja. Lagian aku juga sudah tua, kalau mati bersama dengan kakakmu yang tidak ada masa depan, aku tetap puas." Sinta Ye sedikit ketakutan di dalam hatinya. Tapi demi Shintia Ye, dia tidak bisa mundur, kemudian dia berkata dengan kejam: "Kalau kamu tidak menyelesaikan masalah Shintia, jangan harap mendapat kabar sedikit pun tentang kakakmu dariku, kamu pikirkan baik-baik. Aku tidak punya apa-apa dan tidak takut kehilangan apapun!"

Dia tahu yang paling dipedulikan Melisa Cheng adalah kakaknya. Dia bisa melakukan apa saja untuk kakaknya. Dia tidak perlu takut, selama Anto Cheng bersamanya, Melisa Cheng tidak akan berani melakukan apapun untuk membahayakannya.

"Kamu..." kepalan tangan Melisa Cheng semakin erat.

Dia bisa melakukan apapun demi kakaknya.

Sinta Ye adalah Ibunya Shintia Ye, dan dia juga akan melakukan segalanya untuk Shintia Ye.

Dia tidak bisa bertaruh bahwa Sinta Ye benar-benar berani mati bersama kakaknya, kakaknya lebih penting daripada apapun!!!

Melihat ekspresi Melisa Cheng, Sinta Ye tahu bahwa dia sudah menang taruhan.

“Hidup kakakmu ada di tanganmu, itu tergantung bagaimana kamu melakukannya!” Sinta Ye sudah memenangkan perlawanan ini, lalu dia pergi dengan tenang, seperti ayam jago dalam pertandingan.

Karena kakaknya masih bersama Shintia Ye, meskipun Melisa Cheng tidak puas dan ingin menolak permintaan Sinta Ye yang tidak masuk akal, tapi dia tetap harus melakukannya walaupun terpaksa.

Hatinya yang marah berangsur-angsur menjadi sakit. Sebenarnya di mana dia menyembunyikan kakaknya?

Melisa Cheng masuk ke perusahaan dengan putus asa, menahan rasa sakit di hatinya, dan kembali ke kantor.

Dia terus mengkhawatirkan ancaman Sinta Ye tentang kabar kakaknya, pikiran yang kesal membuat gambar desain yang dia sukai menjadi membosankan.

Dia menjadi sakit kepala, keadaan seperti ini bukanlah keadaan yang dia harapkan.

Masalah Shintia Ye harus diselesaikan.

"Atau, minta bantuan Gryson Gu... Tidak! Tidak boleh!" Melisa Cheng baru saja memikirkannya di otaknya, dan dia langsung menyangkalnya.

Alasan mengapa Gryson Gu melakukannya adalah untuk melindunginya. Kalau meminta dia untuk membantu Shintia Ye lagi, itu seolah-olah telah menginjak-injak niat awalnya.

Tetapi kalau tidak cari Gryson Gu, bagaimana cara untuk mengatasinya?

Dia kebingungan sepanjang hari di tempat kerja, untungnya akhir-akhir ini belum banyak pekerjaan di perusahaan.

Setelah akhirnya pulang kerja, dia langsung keluar dari perusahaan dan melihat Cayenne diparkir di pinggir jalan.

Dia langsung mengenali itu adalah mobil Gryson Gu dan dia langsung masuk.

"Gryson Gu, lain kali kamu tidak perlu menungguku, aku bisa pulang sendiri..." kata Melisa Cheng, dia tidak ingin merepotkan Gryson Gu.

Gryson Gu hanya berkata dengan santai, "Kamu akan membuang banyak waktu kalau kamu pulang sendiri. Apa kamu tidak mau kembali menemani Rendy lebih cepat?"

Awalnya Melisa Cheng kesal karena perkataan Sinta Ye, tapi saat mendengarnya menyebut Rendy, suasana hatinya menjadi baik saat memikirkan wajah imut Rendy. Dia mengerutkan sedikit mulutnya, dan mengesampingkan masalah itu untuk sementara.

Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya berkata: "Ayo kita pulang, pasti Rendy sudah menunggu!"

Gryson Gu merasa puas saat Melisa Cheng sangat peduli kepada Rendy.

"Bagaimana pekerjaan hari ini? Aku dengar kamu memiliki dua proyek. Kalau kamu ada pertanyaan, kamu bisa tanyakan kepadaku." Gryson Gu mengubah topik pembicaraan.

Melisa Cheng mendongak karena kepedulian Gryson Gu, tapi dia teringat apa yang dikatakan Sinta Ye lagi.

Shintia Ye hampir tidak tetap di Kota A, dia tahu itu adalah keputusan Gryson Gu.

“Lumayan, tapi bukan hanya aku tidak lulus dari universitas, tapi aku juga pernah masuk penjara, wajar kalau aku bekerja lebih keras.” Perasaan Melisa Cheng semakin buruk karena memikirkan keluarga Ye. Saat berbicara, secara tidak sadar juga menunjukkan perasaannya.

Wajar?

Gryson Gu mengangkat alisnya, matanya yang penuh perhatian tertuju pada kepala Melisa Cheng, tiba-tiba dia menyadari sepertinya ada bekas merah yang tidak terlalu jelas di pipinya. Setelah matanya tertegun beberapa saat, dia segera menyadari itu apa.

Hanya saja Melisa Cheng tidak menyebutkannya, jadi dia pura-pura tidak melihatnya dan menarik kembali pandangannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu