Pria Misteriusku - Bab 166 Ternyata Laki-Laki Itu Menggoda Dia

"Lumayan, tidak ada masalah yang besar, aku tutup dulu." Selesai bicara, Lucy Jiang juga tidak lagi memberi Natalia Wu kesempatan berbicara, langsung memutuskan telepon, dengan kesal melempar ponsel ke samping.

Tidak membiarkan dia pergi ke rumah keluarga Gu, itu berarti kesempatan dia bertemu dengan Marson Gu lebih sedikit, meskipun mereka berdua masih berada di perusahaan yang sama, tapi Marson Gu keluar dan masuk menggunakan lift khusus, lagipula urusan pekerjaan ada asistennya yang membantu dia menyampaikan ke karyawan, kesempatan untuk bisa bertemu bisa dihitung dengan jari.

Melihat layar yang gelap selama beberapa detik, Natalia Wu dengan tidak berdaya menghela nafas.

Marson Gu kebetulan keluar dari kamar mandi, mengangkat mata melihat ke arahnya: "Ada apa? Pagi-pagi kok sudah begini, siapa yang membuat kamu tidak senang?"

Baru selesai mandi, setengah badan Marson Gu tertutup handuk, rambutnya yang basah masih meneteskan air, diikuti dengan gerakan dia membasuh tubuh, handuk tipis itu terlihat tidak biasa.

Dalam sekejap wajah Natalia Wu merah, membalikkan kepala melihat ke arah lain: "Kamu, kamu……"

Terus mengatakan kamu tidak bisa mengatakan kalimat yang utuh, Marson Gu melihat dia dengan tertawa, berjalan mendekat dan memeluk dia, sengaja berkata dengan suara rendah di telinganya: "Aku kenapa?"

Di saat dia mendekat, nafas yang panas terasa di telinga wanita itu, Natalia Wu tertegun, sedikit panik.

Dia berusaha mempertahankan ketenangan, sebisa mungkin menjaga jarak diantara mereka, dengan serius berkata: "Semua salahmu, kalau bukan kamu, Lucy Jiang tidak akan marah padaku."

Marson Gu tidak menganggap serius, Lucy Jiang dua kata ini sama sekali tidak pantas untuk disebut, tatapannya tertuju pada pipi merah wanita itu, menunjukkan senyum nakal: "Kalau begitu kamu tidak takut aku marah? Hm?"

Suara rendah laki-laki itu terdengar di pagi hari seperti ini terdengar sangat merdu, seperti ada kekuatan tak berbentuk yang membuat orang dengan tidak sadar masuk ke dalamnya.

Natalia Wu selalu merasa suara Marson Gu sangat merdu, tapi sama sekali tidak tahu ternyata bisa merdu sampai pada tahap ini, menggunakan kata-kata di internet bisa membuat telinga orang hamil.

Dia terbatuk beberapa kali, dengan tidak sadar memegang erat ujung selimut: "Kamu seorang pria dewasa bisa marah karena hal membosankan seperti ini?"

"Bagaimana mungkin?" Selimut ditarik, di tubuh Marson Gu masih tercium aroma harum sabun mandi, dengan satu tangan merengkuh belakang pinggang wanita itu, tangan lainnya mengangkat dagunya, menatap dia.

Sedikit menundukkan kepala, bibir yang lembut menempel menjadi satu, Marson Gu menjilat-jilat, dengan wajah penuh kasih sayang berkata: "Asal berhubungan denganmu, aku akan peduli."

Ucapan romantis bisa menggerakkan seseorang, Natalia Wu ditekan mengangkat kepala melihat dia, saling bertatapan, di bola mata ada bayangan satu sama lain.

Di waktu ini, sesibuk apapun Marson Gu masih akan meluangkan waktu menemani dia, sebisa mungkin membuat suasana hatinya baik, dengan begitu perasaan mereka berdua akan menjadi lebih hangat.

Tapi, identitas dan kedudukannya tidak memperbolehkan dia terus berada di kehangatan seperti ini, lewat beberapa waktu, Marson Gu beranjak, dengan tidak rela juga tidak berdaya.

"Di kantor masih ada banyak urusan yang harus aku selesaikan, siang nanti aku tidak kembali, malam nanti aku temani kamu makan bersama."

"Baik, hati-hati di jalan." Natalia Wu juga sangat patuh, tidak menggunakan cinta Marson Gu kepadanya meminta permintaan yang berlebihan, sedangkan yang dia mau juga tidak banyak, melewati hari dengan terus seperti ini sudah cukup.

Tatapannya mengantar kepergiannya, Natalia Wu mengalihkan pandangan, menundukkan kepala melihat jam, masih belum jam sembilan.

Negara M dan Kota A terpisah sejauh setengah bumi, perbedaan waktu tidak hanya satu atau dua jam, sepertinya di saat seperti ini Ayah masih sedang tidur, dia juga tidak jadi menelepon.

Marson Gu benar-benar sangat sibuk, Perusahaan Emperor Internasional hanya dia sendiri yang memegang kendali, semua keputusan dan rencana perlu dia yang memutuskan, sedikit salah jalan, akan mempengaruhi semuanya.

Dia terus sibuk sampai sore hari, bahkan makan siangnya juga Andi Shi yang memesan dari restoran terdekat, sama sekali tidak keluar, makan dengan terburu-buru lalu memulai kembali pekerjaannya.

Sampai matahari terbenam, semua orang di Perusahaan Emperor Internasional sudah tiba waktu jam pulang kerja, dia baru meletakkan bolpoin di tangannya, dengan sedikit kelelahan bersandar pada kursi yang empuk.

Andi Shi berdiam di sampingnya, tidak bersuara mengganggu, juga tidak berjalan menjauh, kalau Marson Gu butuh apa-apa, bisa langsung meminta dia menyelesaikan.

"Ayo jalan." Suara laki-laki itu sedikit serak, dia bangkit berdiri, kaki yang panjang melangkah keluar dari kantor.

Andi Shi mengambil jas yang tertinggal di kursi, dengan cepat berjalan mengejar.

Jam pulang kerja, suasana di Perusahaan Emperor Internasional yang tadinya serius berubah menjadi sedikit ramai.

Di aula banyak orang berlalu lalang, tiga lima orang berkelompok dari ruangan kantor turun ke bawah.

Lucy Jiang yang mengenakan pakaian kerja berwarna hitam ada diantara kerumunan itu, dia membawa tas seharga 120 juta, di sekitar banyak orang yang mencuri pandang melihat.

Lucy Jiang berpura-pura tidak melihat, sepasang matanya menatap lekat lift khusus yang digunakan Marson Gu, sampai melihat layar lift turun ke bawah, dia baru menghela nafas lega.

Berlangsung beberapa hari, akhirnya dia sampai pada jam pulang kerja Marson Gu, sedikit membuat kebetulan mereka berdua bisa bertemu.

Sepatu hak tingginya di lantai yang dingin mengeluarkan suara yang keras, Lucy Jiang sepanjang jalan berlari menuju pintu keluar parkir basement.

Di sekitar juga tidak sedikit orang, karena menghindari mobil jadi terlihat sedikit padat, sesekali bertabrakan dengan orang.

Lamborghini berwarna silver terlihat muncul di kerumunan, Lucy Jiang mencari waktu yang tepat, kakinya tidak berdiri dengan stabil, jatuh di depan mobil.

Andi Shi menginjak pedal rem, Marson Gu yang duduk di kursi belakang karena terkejut ikut terpental ke depan, hampir terbentur kursi depan.

Dia dengan suara dingin bertanya: "Ada apa?"

Andi Shi mengeluarkan leher dari jendela melihat, dengan raut wajah sedikit aneh berkata: "Direktur Gu, sepertinya Lucy Jiang."

Mendengar nama ini, hati Marson Gu tergerak, membuka pintu, turun dari mobil, dia ingin melihat apakah Lucy Jiang terluka.

Lucy Jiang terjatuh duduk di tanah, demi agar terlihat lebih nyata, barusan, dia menggunakan kekuatan penuh, menggesekkan tangan ke jalan raya agar mengeluarkan darah, kesakitan sampai mengerutkan alis.

Melihat Lucy Jiang seperti ini, hati Marson Gu seolah tersengat, segera bertanya: "Bagian mana yang terluka?"

Lucy Jiang berpura-pura panik mengangkat kepala: "Direktur Gu?"

Bertatapan dengan mata hitam laki-laki itu, Lucy Jiang seperti terbangun dari mimpi, dengan cepat bangkit berdiri, kakinya tidak bisa tegak, jatuh ke samping.

Kejadiannya berlalu begitu cepat, Marson Gu tidak sempat berpikir yang lain, secara reflek mengulurkan tangan menahan dia.

Lucy Jiang bersandar pada dekapannya, seperti seolah terkejut menepuk-nepuk dadanya: "Bahaya, kakiku sepertinya terkilir, kalau bukan Direktur Gu yang menahan aku, takutnya aku jatuh lagi."

Pandangan Marson Gu mengarah pada kakinya, kaki yang panjang dan ramping sepertinya benar terluka.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu